#DC20

11.3K 829 24
                                    

Next lagi yeayyy.....
Kangen nggak kangen nggak???
Mana yang kangen??
Nih di next... Maaf ya, telah next..

Soalnya Kakek masuk RS jadi nggak bisa terus2an mantengin wattpad....
Selamat membaca yaa readers ku...

Semoga menghibur. Jangan bosan ya buat baca ceritaku..

Tantan^^

****

Aya masih diam dibatas pohon sambil melihat drama romantis di bawah.

Aya masih diam dibatas pohon sambil melihat drama romantis di bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu penampakan Aya di atas pohon.  Anggap aja itu pohon mangga.

Tak lama Baja kembali dengan membawa tangga. Senyum Aya merekah melihat Baja datang membawa tangga.

"Lo berdua kenapa malah enak-enakan makan rujak?" tanya Baja dengan wajah datarnya.

"Prilly lagi ngidam," jawab Ali seadanya.

"Bukannya bantuin Aya malah makan rujak."

Prilly melirik Baja tajam, "jadi lo nggak suka kalau gue ngidam?"

"Eh bu...kan gitu Pril," kata Baja sambil menggaruk tengkuknya. "Yah salah ngomong deh gue," gumamnya.

"Ay Ay..." panggil Ali.

Aya menatap jutek ke arah Ali, "apaan?"

"Hati-hati di atas pohon banyak ulet nya," lanjut Ali.

"Bodo amat gue kagak takut sama kembaran Lo," cibir Aya.

"Ay tuh ulet tuuu gede banget," tunjuk Ali entah menunjuk kemana.

"Haaa? Mana Li mana? Haaaahhhh mamaaaa Aya pengen turun maaaa," teriak Aya sambil menangis.

"Ali lo bikin bini gue tambah nangis. Bukannya bantuin," omel Baja memelototi Ali sedangkan Ali tertawa terbahak.

"Ay, diem jangan banyak gerak nanti jatuh." Prilly memperingatkan Aya yang terlihat tidak bisa diam.

"Aaaahhhh gue mau turuuuunn!!! Mama papaaaaaaa, bantuin Aya. Aya nggak bisa turun... Hiks."

"Cewek aneh, Lo malah nangis. Lagian nggak ada ulet," sahut Ali membuat Aya menoleh sangar ke arahnya.

"Jadi lo tadi menipu gue Li? Waaah setan Arab lo!!!"

"Sorry," kata Ali sambil menahan tawanya.

"Emakkk... Bapa.... Abi tulungan, pedih perihhh hate nalangsa (Mama, Aya, tolong saya. Pedih, perih hati nelangsa)..." Aya kembali bernyanyi dangdut membuat Ali melempar kerikil ke arah Aya.

"Woiii kampret. Sakit tau," omel Aya.

"Berisik."

Prilly dan Baja menggelengkan kepalanya bersamaan. Bukannya cepat membantu Aya turun, tapi mereka masih saja beradu mulut.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang