#DC7

18.2K 1.2K 92
                                    

"Li aku pulang ya. Kamu jangan terlalu cape," ingat Prilly pada Ali sebelum ia pulang.

Ali tersenyum pada Prilly. Ali tidak bisa ikut pulang bersamanya, karena pekerjaan nya yang masih menumpuk dah harus segera di selesaikan. Tapi jika sudah selesai, Ali berjanji akan ke rumah Prilly.

"Iya sayang. Perhatian banget sih pacar ku ini," balas Ali menyentil hidung Prilly.

"Kapan kita pacaran?"

"Ya udah aku ralat. Kamu bukan pacar aku tapi calon ibu dari anak-anak ku."

Prilly tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala nya, "dasar, kerjaan nya gombal terus."

"Asal jangan gombal ke cewek lain aja," sahut Aya.

"Berisik lo," geram Ali.

"Gue cuma ingetin lo aja. Jangan sampai lo kehilangan Prilly untuk kedua kalinya," tegas Aya.

Ali memelototi Aya dengan tangan yang mengepal di udara, "jangan salah ya Ay. Gue itu tipe cowok setia."

Prilly hanya menatap Ali dan Aya bergantian. Ia dan Baja hanya jadi pendengar yang baik bagi dua orang yang tidak pernah akur itu.

"Heleh setia, Setiap Tikungan Ada."

"Sembarangan mulut lo. Prilly always in my heart," ujar Ali sambil menunjuk ke dadanya.

"Lebay lo ulet keket."

"Terserah gue. Repot banget hidup lo?"

"Iye dah gimana lo aja..." jawab Aya acuh lalu menghampiri Baja.

"Ya udah aku pulang ya." Ali mengangguk menanggapi perkataan Prilly.

"Pril ayo," sela Baja.

Prilly langsung menghampiri Aya dan Baja setelah berpamitan pada Ali. Dan Ali kembali menatap layar laptop serta berkas-berkas yang ada di depan nya.

Baja membawa Aya dan Prilly menuju apartemen nya dahulu. Karena Aya akan pindah dan tinggal bersama Prilly. Jadi semua barang-barang Aya akan dibawa kembali ke rumah Prilly.

Bagi Baja, Aya pindah ke rumah Prilly memang berat. Tapi ia juga tidak bisa melarang kekasih nya untuk tinggal besama sahabat lamanya itu.

Yang di sesalkan Baja, jika Aya pindah dari apartemen nya, kesempatan buat 'melepas rindu' bersama Ay lebih kecil. Apalagi di rumah Prilly. Seperti nya ia harus menahan gejolak 'rindu' setelah Aya dinyatakan halal untuknya.

Setelah membereskan barang-barang milik Aya di apartemen Baja, mereka langsung menuju rumah Prilly. Prilly terlihat sangat gembira, kini di rumah nya tidak akan sendiri lagi. Dengan tinggal nya Aya bersamanya, ia tidak akan kesepian lagi.

"Kamar lo masih yang dulu ya Ay," seru Prilly dan langsung meninggalkan Aya dan Baja menuju dapur.

"Oke Pril," jawab Aya. "Beb, kamu bantuin aku ya beresin barang-barang aku ya."

"Iya," balas Baja dengan nada yang tidak biasa.

Aya bingung dengan nada jawaban dari Baja, "beb, kok nada nya gitu? Kamu kenapa?"

"Nggak apa-apa."

"Nggak usah bohong sama aku deh. Aku nggak suka tau kamu bohong."

"Sebenernya aku agak berat kalo kamu tinggal disini," ucap Baja akhirnya sambil menarik nafasnya dan mengeluarkan nya dari mulut.

"Loh? Kenapa? Bukan nya kamu nggak akan melarang aku tinggal disini?"

"Hmmm..."

Aya tersenyum simpul dan mendekati Baja yang duduk di ujung ranjang. Lantas Aya mengalungkan kedua tangan nya di leher Baja.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang