#DC6

11.3K 1K 66
                                    

Prilly termenung di balkon kamarnya sambil menikmati coklat hangat yang berada di genggaman nya. Mata nya tertuju ke langit malam yang dihiasi sedikit bintang. Pikirannya menerawang tentang pertama kali ia beertemu dengan Ali hingga saat nya mereka berpisah karena kesalahan yang telah diperbuat oleh Ali.

Prilly merenung sendiri ditemani semilir angin yang berhembus menusuk kulitnya. Kesalahan yang telah diperbuat oleh Ali memang membuat ia kecewa. Tapi Prilly berusaha melupakan semua kejadian itu. Karena setiap manusia bisa melakukan kesalahan.

Tanpa Prilly sadari, ia pun pernah melakukan kesalahan yang tanpa sengaja ia perbuat. Namun Prilly hanya diam seolah-olah ia menabungnya dan menjadi tumpukan masalah. Dan jalan yang ditempuh Prilly adalah menghindari Ali dengan pindah ke luar negeri.

Suara notifikasi dari ponsel Prilly terdengar. Matanya terbuka dan beralih melihat pesan masuk di dalam ponsel nya. Pesan masuk di WhatsApp membuat ia mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Ia tersenyum ketika melihat siapa yang mengirim nya pesan.

Jangan tidur larut malam. Aku nggak mau wajah bidadari ku berubah seperti panda. Besok aku jemput kamu. See you tomorrow :*

Prilly terkekeh melihat isi pesan WA dari Ali. memberi kesempatan kedua untuk Ali memang tidak di sesalkan oleh Prilly. Ali sudah berkali-kali membuktikan bahwa dia sangat menyayangi Prilly.

Tak lama ponsel Prilly bergetar, Ali menelponnya tengah malam seperti ini.

"Hallo..."

"Iya Li. Ada apa?"

"Kenapa kamu belum tidur?"

"Nggak apa-apa. Kamu sendiri kenapa belum tidur?"

"Kok malah balik nanya sih. Aku kepikiran terus sama kamu."

"Gombal aja terus sampe ladang gandum dihujani cokelat dan jadilah coco crunch."

"Hahaha korban iklan."

"Habisnya kamu gombalin aku terus..."

"Jangan lupa coco crunch nya tambahin susu. Tapi susu asli dari pabrik nya."

"Ya kamu pergi aja sendiri ke pabrik nya terus beli susu nya."

"Tapi aku mau susu dari pabrik kamu."

"Maksud kamu?"

"Susu dari gunung kembar."

"Aliiiiii, ih mesum terus."

"Udah kebiasaan sayang."

"Bodo."

"Dih marah. Tambah cantik aja kalo marah."

"Makasih jelek."

"Kok jelek? Harusnya makasih ganteng."

"Ganteng itu udah terlalu umum. Kalo jelek nggak."

"Iya deh. Prilly selalu benar dan Ali selalu cakep."

"Terserah."

"Serius amat sih sayang. Udah cepet kamu bobo, udah malem. Apa mau aku boboin?"

"Ali, stop deh jangan mesum terus."

"Iya-iya sayang. Ya udah selamat malam, sampai ketemu besok. I love you."

"Iya."

"Singkat banget sih. Kasian banget si Ali jadi nggak bisa tidur nyenyak."

"Heleh. Nggak berubah. Ya udah love you to."

"Gitu kan enak. ya udah aku tutup telepon nya ya."

Prilly tersenyum. Lantas ia langsung menuju kasurnya dan berbaring menjamput mimpi indahnya.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang