#DC3

11.5K 968 14
                                    

Ali dan Prilly sama-sama berjalan memasuki sebuah restoran. Ali yang memakai jas hitam dengan kemeja putih menjadi sorotan kaum hawa yang berada di restoran itu. Tapi Ali hanya besikap cuek dan menggenggam tangan Prilly.

"Kamu udah banyak berubah ya Li? Dulu kamu itu konyol, dan pecicilan banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu udah banyak berubah ya Li? Dulu kamu itu konyol, dan pecicilan banget." Prilly tersenyum ke arah Ali yang saat ini sedang menyeruput cappucino nya.

Keduanya sedang makan siang di restoran itu. Sambil melepaskan rindu mereka. Bagi Prilly Ali berubah 180°. Penampilannya pun sedikit lebih dewasa dibandingkan dulu terkahir kali Prilly bertemu Ali. Saat malam hari dan saat hujan deras. Ketika Ali kepergok sedang berjalan bersama Abel.

"Kamu juga udah banyak berubah Pril. Dulu kamu itu dingin, cuek dan galak. Buat deketin kamu itu susah. Butuh waktu." Ali terkekeh ketika membayangkan dirinya yang berjuang mendapatkan hati Prilly.

"Aku berubah? Aku sama seperti Prilly yang kamu kenal Li. Aku ingat pas kamu nembak aku di pasar malam, kamu nembak aku pakai bunga hasil nyuri di kebun orang dan juga pakai martabak telor," balas Prilly yang ikut terkekeh.

"Dulu yang aku ingin cuma bisa dapetin hati kamu. Bagaimana pun caranya kamu harus menjadi milik aku."

"Dengan cara konyol seperti itu, kamu udah mendapatkan hati aku kan Li?" Ali mengangguk.

"Itupun aku harus rela menahan malu untuk bernyanyi di atas panggung," gerutu Ali.

"Apa sih yang ada di otak kamu Li? Sampe-sampe kamu berani nyanyi di hadapan banyak orang?"

"Itu aku lakuin buat kamu Pril. Tapi kamu malah marah-marah."

Prilly tersenyum dan memandang Ali. Ia menaikan kakinya satu sambil menyimpan kedua tangannya di kakinya.

 Ia menaikan kakinya satu sambil menyimpan kedua tangannya di kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sebenarnya kagum sama kamu Li. Sama usaha kamu mendapatkan aku, walaupun kamu selalu buat aku jengkel setengah mati," kata Prilly sambil menyendokan es krim ke mulutnya.

"Tapi kamu suka kan?" Ali mengelus pipi Prilly dengan ibu jarinya.

"Heem. Oh ya gimana kabarnya cici sama coco Li?" Ali terbelalak mendengar pertanyaan Prilly.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang