#DC5

11K 986 55
                                    

"Ka...lian ke...napa ada disini?" tanya Aya terbata.

Ali dan Prilly menghampiri Aya dan Baja sambil memasang wajah ingin tahu nya. Aya dan Baja semakin terpojok. Mereka bingung harus mengatakan apa.

"Ay, bukan nya lo yang nyuruh gue kesini?" tanya Prilly balik.

Ali memandang Baja yang sedang mengalihkan pandangan nya ke arah lain. Lalu Ali menarik wajah Baja. Ali meneliti wajah Baja dan benar saja, Ali melihat ada sisa lipstik di bibir Baja. Dan juga tanda kepemilikan di leher Baja.

"Ja lo habis minum darah ya?" tanya Ali.

Baja berkilah, "eng...enggak kok. Siapa yang habis minum darah?"

Ali tersenyum smirk, "terus warna merah di bibir bawah lo bekas apaan?"

Dengan refleks Baja memegang bibir bawahnya dan mengelap dengan punggung tangan kanan nya.

"Lo berdua habis ngapain?" tanya Ali penuh selidik.

"Em... itu Li, anu emm..." Aya menjawab pertanyaan Ali bingung.

"Itu anu itu anu. Anu apaan? Anu nya si Baja?"

"Ap...a sih Li," jawab Aya terbata.

Prilly juga kini meneliti wajah dan leher Aya. Ia melihat ada tanda kepemilikan di leher Aya. Prilly terbahak ketika melihat 3 tanda kepemilikan itu menghiasi leher sahabatnya dengan warna yang memerah dan sedikit keunguan.

"Li, kayak nya kita udah ganggu mereka," kata Prilly.

"Emang nya kita ganggu kalian ya Ay, Ja?" Aya dan Baja hanya saling memandang.

"Ya jelas ganggu lah Ali. Mereka kayak nya mau bikin dedek," goda Prilly.

"Iya udah kalo kita disini ganggu mereka. Kita pergi aja yuk ke tempat lain."

"Eh eh, kok gitu? Kalian nggak ganggu kali. Lagian kita nggak ngapa-ngapain kok," cegah Aya.

"Kita nggak percaya," ujar Ali dan Prilly bersamaan sambil tertawa.

"Kita cuma melepas rindu," sahut Baja menutupi rasa kaget dan malunya.

Ali mengangguk sementara Prilly terkikik di samping Ali. Lalu Ali dan Prilly duduk di sofa bekas Aya dan Baja melepas rindu. Ali yang merasakan menduduki sesuatu langsung menarik sebuah benda dari bawah bokongnya.

Ali kaget dan membelalakan matanya ketika ia memegang sebuah bra berwarna hitam. Aya pun ikut melotot melihat benda yang dipegang Ali. Sedangkan Prilly menahan tawanya.

"Ini punya lo ya Ay?" tanya Ali.

"Aliiiii!!!!!!!" pekik Aya dan langsung membawa benda itu dan menyembunyikan nya di belakang badan nya.

"Lo ngga pake bra ya Ay? Tuh nipple lo keliatan mencuat di balik kaos lo," lanjut Ali.

"Kampret lo, sialan. Kurang ajar ya lo bule arab, setan arab, onta arab. Kenapa kagak sekalian aja lu pindah ke arab," geram Aya.

"Gue ngomong apa ada nya. Makanya, lain kali kalo mau bercumbu jangan di sofa. Tapi di kamar," lanjut Ali.

"Gesrek lo!"

"Gimana nggak gesrek, lo aja kasih tontonan dewasa. Boleh icip kaga?" canda Ali.

Baja menggeram dan melotot ke arah Ali, "lo mau masuk Rumah sakit Li?"

"Ali udah ah, jangan goda mereka terus."

"Ya mereka minta di goda. Gue peringatkan sama kalian, main itu yang bersih. Lah ini, bra dimana-mana," kata Ali acuh.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang