#DC2

12.6K 969 47
                                    

Ini cast nya Aya ya..

Gue pakai Dinda Kirana, tapi gue membebaskan kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue pakai Dinda Kirana, tapi gue membebaskan kalian. Terserah imajinasi kalian, mau membayangkan Aya itu pakai wajah siapa...
Yang jelas gue srek nya ke Dinda Kirana...
Yang pakai baju kuning itu Aya sewaktu SMA, dan yang pakai baju biru itu Aya yang sekarang...

Oke selamat membaca...

***

Kedatangan Prilly kembali ke Indonesia bagaikan air yang menyirami tanah yang sudah gersang. Itulah yang dirasakan oleh Ali. Selama 6 tahun, Ali kurang bersemangat seperti bunga yang sudah layu. Tapi begitu ia bertemu kembali dengan Prilly, hati Ali bagai tersiram air. Dan bunga yang telah layu kini mekar kembali.

Begitu lamanya waktu yang sudah Ali jalani tanpa Prilly di sampingnya. Selama Prilly tidak ada di sampingya, Ali selalu saja dihantui rasa bersalah. Karena memang Ali belum sempat mengakui kesalahannya kepada Prilly. Dan akhirnya penantian Ali terjawab sudah. Prilly sudah ada di sisinya kembali. Itu artinya ia bisa melihat Prilly setiap saat.

Semenjak kedatangan Prilly, Ali selalu mengumbar senyum nya. Bahkan tak jarang ia sering melamun sambil tersenyum. Tidak hanya di rumah, tapi di kantor pun ia melakukan hal yang sama. Sontak hal itu membuat karyawan nya sedikit merasa aneh. Pasalnya semenjak kepergian Prilly, Ali berubah menjadi pria yang dingin dan cuek seperti Baja dulu. Tapi sifat itu menghilang setelah Prilly kembali.

Suara pintu dari luar ruangan Ali, tidak membuyarkan lamunan Ali. Ali terus saja melamun sambil tersenyum. tak lama pintu terbuka menampilkan seorang pria yang mendengus kesal. Siapa lagi kalau bukan Baja.

"Sampai kapan lo mau senyum nggak jelas kayak gitu Li?" tanya Baja tapi Ali tidak menyahut.

Baja yang kesal akhirnya melempar Ali dengan pulpen dan mendarat mulus di dahi Ali.

"Anju lo... kenapa tiba-tiba lo ada di ruangan gue?"

"Gue dari tadi udah ketuk pintu. Tapi nggak ada yang bukain. Dan ternyata pas gue masuk lo malah bengong sambil senyum-senyum nggak jelas," jawab Baja kesal.

"Sorry gue nggak denger lo ketuk pintu Ja."

"Lo nggak akan denger, kalau kerjaan lo malah melamun. Gila lo," cibir Baja.

"Weits, jaga omongan lo ya Ja. Gue ini bos lo," balas Ali membuat Baja memutar bola matanya malas.

"Dasar songong lo. Memang nya lo kenapa sih?"

"Gue bahagia Ja." Ali menghampiri Baja dan duduk di samping Baja sambil menyenderkan badannya ke kepala sofa.

"Bahagia?"

"Iya..."

"Kenapa?" Baja menaikan alisnya satu.

"Kepo lo macem si Aya."

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang