#DC15

12.9K 1K 60
                                    

Hay si Tantan kembali hadir...
Maaf baru sempet next...
Soalnya si Tantan lagi sakit. Ini aja masih dalam masa pemulihan...
Tapi aku nggak mau bikin readers setiaku menunggu lebih lama lagi.
Doakan saja semoga si Tantan cepet pilih ya...

***

Setelah pertengkaran nya dengan Baja, Aya kini menjadi sosok yang pendiam. Dia juga tampak jarang bertemu dengan Prilly. Biasanya Aya selalu menghubungi Prilly dan mengunjungi Prilly ke rumahnya. Karena saat ini Prilly tinggal di rumah Ali.

Prilly pun tidak ingin mengganggu Aya untuk sementara. Karena ia tahu bagaimana kondisi sahabatnya saat ini. Yang terpenting Aya selalu memberi kabar kepadanya.

Ali terlihat bingung ketika melihat Prilly melamun. Ali tahu saat ini yang ada di pikiran Prilly ada Aya. Bukan nya Ali ingin egois karena Prilly yang selalu memikirkan sahabatnya itu, tapi Ali khawatir Prilly akan sakit karena Prilly yang terus saja mencemaskan sahabatnya.

"Sayang..." panggil Ali.

Prilly diam bergeming dan tatapan nya lurus ke depan.

"Sayang hey," panggil Ali sekali lagi.

Ali yang gereget karena Prilly tidak menjawab panggilan nya akhirnya mencubit hidung istrinya itu.

"Awsshhh... Aduh aduh sakit," pekik Prilly sambil melepaskan tangan Ali dari hidungnya.

"Kamu apa-apaan sih? Sakit tau," rajuk Prilly.

"Habisnya kamu dari tadi bengong terus. Aku panggil kamu, tapi nggak di respon sama sekali."

"Maaf sayang. Aku nggak bermaksud. Aku cuma lagi memikirkan---"

"Aya dan Baja," tebak Ali tepat sasaran.

Prilly yang sedang menatap ke arah depan akhirnya menoleh ke arah Ali. Karena saat ini mereka sedang duduk di ranjang, Ali langsung membawa Prilly ke dalam dekapannya.

"Aku tau kamu mengkhawatirkan hubungan Aya dan Baja, tapi aku minta sama kamu jangan terlalu memikirkan mereka. Aku akan membantu mereka untuk menyelesaikan permasalahan nya."

"Tapi gimana caranya? Aya sudah mengetahui Meta hamil," lirih Prilly.

"Kamu nggak usah khawatir, semua akan berjalan dengan lancar," ujar Ali sambil mengusap rambut Prilly.

"Kasian Aya sama Baja, gara-gara Meta semuanya hancur."

"Sudahlah, kamu tunggu aja kabar baiknya," lanjut Ali.

Prilly menatap Ali tidak mengerti. Sedangkan Ali tersenyum ke arahnya sambil mengedipkan matanya genit. Lalu tangan Ali bergerak membelai bibir Prilly.

"Buaya kamu bangun loh sayang," bisik Ali lembut.

Prilly mengerutkan keningnya, "terus?"

Ali mencebik, "kok malah nanya terus."

"Ya terus aku harus gimana?"

"Kamu nggak peka banget sih," kata Ali sambil mencium hidung Prilly.

"Kata siapa aku nggak peka?"

"Buktinya kamu diemin buaya kamu. Harusnya kamu mainin dong buaya kamu," gerutu Ali.

Prilly pura-pura tidak mengerti dengan apa yang Ali katakan. Ia lebih memilih membaca majalah yang sudah diambilnya di meja samping ranjangnya.

Ali yang melihat istrinya diam sambil membolak-balikkan majalah semakin gemas dan geregetan. Kemudian Ali menutup majalah yang sedang Prilly baca. Sehingga membuat Prilly menatap Ali tajam.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang