SATU.

182 11 1
                                    

•••

Gadis bersurai blonde ini berharap cemas,menunggu pengumuman tentang pendaftarannya untuk mendaftar di salah satu universitas melalui website dengan tak sabaran. Berulang kali ia me-refresh website tersebut di dalam kamarnya.

Ia sudah lama berharap bisa masuk ke universitas itu,yang notabene nya adalah universitas paling bergengsi di kotanya serta ada alasan mutlak mengapa ia sungguh berharap bisa masuk ke universitas tersebut. Karena berdasarkan kemampuan stalking nya,para kakak angkatan disana memiliki wajah yang bisa dibilang mirip dengan bias-biasnya. Ya,ia adalah seorang fangirl yang benar-benar fanatik. Sampai-sampai ia berharap penuh bahwa ia bisa mendapatkan pria yang wajahnya mirip dengan biasnya. Bahkan parahnya,ia sering berkhayal jika ia dan biasnya pacaran.

Oke,balik ke topik yang sedang dibahas. Pengumuman itu keluar,gadis blonde ini merapalkan permohonannya agar namanya masuk di salah satu daftar siswi yang diterima.
Matanya membelalak ketika ia melihat namanya tercantum di pengumuman yang berada di website itu.

"Ini aku gak salah liat 'kan? Enggak,enggak. Coba aku refresh lagi deh," ujarnya tak percaya diikuti gelengan kepalanya.

Ia bersorak riang saat me- refresh website itu sekali lagi. Ternyata namanya sungguh tercantum. Dan segera dihampiri kedua orang tuanya yang sedang menonton tv di ruang tamu. Dipeluknya erat kedua orang tuanya membuat mereka terheran-heran melihat tingkah putri sulungnya ini.

"Kenapa kamu,Gyn? Tumben meluk mama sama papa gini. Biasanya juga kalau dipeluk atau di usel-usel juga malah kabur,"

"Tau deh. Mah,pah,aku ada berita baik nih. Mau tahu gak apa?"

Kedua orangtua Gyna serempak menjawab dengan menggumamkan kata apa yang dijawab Gyna bahwa dia telah diterima oleh universitas impiannya dengan mata yang bersinar-sinar.

"Astaga,nak. Mama sama papa bangga sama kamu. Sini,peluk dulu."

Sontak Gyna langsung mengitari sofa tempat orangtuanya duduk dan ia memilih untuk duduk ditengah di antara kedua orangtuanya dimana Gyna langsung didekap dengan erat oleh orangtuanya yang masih merasa bangga dengannya.

"Makasih ya mah,pah sudah bantu Gyna buat belajar disaat Gyna akan mengikuti tes itu. Yah,walaupun nilai UN Gyna kecil dan sempat buat kalian kecewa karena gak bisa masuk tanpa tes,"

Raut wajah Gyna sempat murung bila ia ingat kejadian waktu dirinya mendapati bahwa ia peraih nilai UN terendah,tetapi tidak terendah juga sih.

"Iya,sayang."

Saat tahu akan hal itu,Gyna sempat diolok-olok oleh teman sekelasnya. Ada juga yang mengumpatnya dengan kata-kata kasar,sempat membuatnya down sehingga Gyna dibawa konsul untuk menemui psikiater.

Tetapi sekarang,dia tak perlu khawatir lagi. Karena dengan hasil tes tersebut,Gyna akan membuktikan kepada mulut-mulut yang mengolok-oloknya bahwa dia tak sebodoh yang mereka pikirkan. Belum tentu juga 'kan orang pintar bisa sukses? Karena orang yang berusaha diiringi dengan untaian doa selalu mengalahkan orang pintar untuk bisa sukses.

Gyna percaya bahwa hal buruk yang di alaminya itu selalu memberikan hikmah tersendiri sehingga membuat ia bisa mengoreksi apa yang salah dari dirinya agar ia bisa memperbaiki kesalahannya dan belajar dari hal tersebut di masa yang akan datang.

"Untuk merayakan keberhasilan kamu,gimana kalau kita dinner? Papa ikuti deh kalian mau pilih makan dimana."

Gyna tersentak dan menatap mata mama nya yang sedang menatapnya juga. Seakan tahu isi kepala mamanya,ia menyeringai menatap papanya diikuti oleh mamanya.

"Restaurant Korea!" pekik anak dan ibu itu secara kompak.

Papa Gyna menghela napas pasrah karena tak menyukai makanan korea tidak seperti ibu dan anak itu yang senang memakan jajangmyeon serta kue beras setiap kali ada kesempatan untuk berkunjung kesana.

•••

Setiap hari minggu,seperti biasa kegiatan yang paling membahagiakan Gyna ialah saat ia bisa bangun siang layaknya saat ini. Tidak dimarahi,disuruh membereskan rumah,memasak,dan sebagainya.

Mengapa ia bangun siang? karena saat malamnya ia berfoya-foya untuk stalking biasnya dan tentu saja me- stalking kakak kelas di SMA-nya dulu sekarang sudah menjadi anak kuliah yang super tampan.

Saat ia bangun tidur-seperti sekarang- yang dicari nya terlebih dahulu adalah handphone kesayangannya.

Dering telepon membuat Gyna terpaksa menghentikan kegiatan stalking nya untuk menerima panggilan orang yang menelponnya.

"Halo?"

"Gyn,kamu di rumah 'kan nak? Bisa tolong jemput mama di butik temen mama yang waktu itu gak? Papa lagi main golf makannya gak bisa ditinggal,"

"Lah,tumben banget mama pagi-pagi begini udah keluyuran."

"Ini udah siang kali nak. Kamu sih bangun nya siang.Oh ya,jangan lupa mandi! Pakai baju yang bagus dikit soalnya ada anaknya temen mama. Kan gak enak kalau bajumu jelek."

"Iya ma," Gyna berdecak.

"Cepetan,nak."

Gyna menghela napas pelan. Mengatakan bahwa akan tiba disana dalam waktu dua puluh lima menit untuk menjemput ibunya.

"Pak Jon,tolong anterin aku jemput mama."

Asisten rumah tangganya,bi Inah datang menghampiri nya dan mengatakan bahwa Pak Jon mengambil cuti karena anaknya yang bungsu sedang sakit sehingga mungkin mengambil cuti selama tiga hari ke depan.

"Yah," gumamnya lesu. "Kunci mobil biasanya ditaruh pak Jon dimana,bi?"

Bi Inah menyerahkan kunci mobil yang selalu diserahkan oleh pak Jon yang kemudian diambil oleh Gyna dan tak lupa berpamitan sebelum pergi.

Butuh waktu tiga puluh menit baginya untuk tiba di butik teman mamanya. Gyna sempat ingin menyalip mobil yang melaju dengan ugal-ugalan ini,guna mengindari kejadian yang tak diinginkannya. Saat ini pun,ia masih berada dijalan.

"Itu yang bawa mobil di depan bisa nyetir gak sih?"

Gyna berdecak kesal. Berulang kali ia mengklakson dengan nyaring sampai pengemudi yang lain sengaja menyalip mobil nya untuk meneriakinya atau menasihatinya yang dijawab Gyna dengan permintaan maafnya.

"Aku ikuti dulu deh itu mobil ntar kalau dia berhenti 'kan aku bisa langsung nyalip dia. Gak ngerti aturan rambu-rambu lalu lintas banget! Untung aja gak ditilang sama polisi," Gyna bermonolog sendiri sambil mengencangkan volume musik agar mengembalikan moodnya yang buruk gara-gara pengemudi itu.

Saat mobil ini menepi di pinggir jalan,Gyna langsung menancapkan gasnya untuk menyalip mobil yang pengemudinya ugal-ugalan ini.

Ia turun dari kemudinya kemudian keluar saat pengemudi mobil tersebut tidak turun bahkan setelah ia memakirkan mobilnya. Gyna mengetuk kaca mobil itu keras-keras dengan memasang wajah garang.

Saat kaca mobil tersebut dibuka oleh pemilik nya,tujuan Gyna yang awalnya ingin memarahi pengemudi ini, Gyna langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat dengan mata membulat sempurna.

"Oh Sehun?!"

•••

TBC

falling for you ■ osh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang