ENAM.

51 8 0
                                    

•••

Kali ini,Gyna hanya bisa diam seribu bahasa tanpa berniat membantah pria ini. Pria yang suka sekali mencium dirinya dengan seenaknya yang entah kenapa,Gyna sedikit...

Menyukainya.

Kesadaran Gyna pulih dengan cepat. Dipukulnya lengan Sehun berulang kali dan menjambak rambut klimis pria itu dengan brutal,membuat Sehun mengaduh kesakitan.

"Ampun,Gyn! Aw!!"

"Siapa suruh kamu nyium aku seenaknya? Kita bukan muhrim,tau!" ujar Gyna berapi-api. "Kalau aku bilang mama sama papa,habis kamu!"

"Bukannya 'bukan' muhrim,tapi belum muhrim,Sayang."

Gyna berdecak dan menjitak pelan kening Sehun yang berani-beraninya membuat jantungnya seperti habis marathon. Kenapa pria ini selalu berhasil membuat jantungnya tak karuan begini hanya karena perlakuan dan kata-katanya yang sialannya...lumayan manis.

"Jangan gitu dong. Ntar aku marah terus aku cium sampe kamu kehabisan nafas loh,mau?" Sehun berucap sambil menunjukkan tingkahnya yang dibuat-buat imut.

'Sialan,dia imut banget!!' Gyna bersorak dalam hatinya.

Tunggu! Sejak kapan pria ini mengubah logat bahasanya menjadi 'aku-kamu-'? Dan kenapa juga hati Gyna terasa menghangat saat mendengarnya?

Gyna mengenyahkan pikiran itu dan pura-pura marah. "Jijik! Udah,cepet jalan. Nggak nyampe-nyampe nanti," perintah Gyna ketus yang dibalas oleh Sehun dengan kekehannya.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama dan melelahkan,tentu saja,Gyna dan Sehun akhirnya tiba di kota Bandung. Kota yang kelak akan penuh dengan cerita mereka berdua.

"Astaga,bagus banget pemandangannya!"

Gyna bersorak saat melihat kebun teh yang menghampari jalanan menuju rumah neneknya sembari membuka kaca mobil,menyelusupkan kepalanya.

Sehun menarik baju bagian bawah Gyna,menyuruhnya untuk jangan melakukan hal itu sambil tetap memfokuskan pandangannya ke depan.

"Apaan sih,Hun. Aku tau kok. Aku cuma pengen hirup udara segar sebentar,ntar masuk lagi."

Sehun menghela nafas pasrah.

"Liat kanan kiri,ntar muka kamu keserempet. Kan nanti gak bisa dicium lagi."

Gyna memasukkan kepalanya kembali dan mencubit pelan pinggang Sehun. Sehun hanya meringis dan mencuri satu ciuman di pipi Gyna,sebelum memfokuskan pandangannya kembali ke depan.

Dari pada ia lelah berdebat tak ada habisnya,Gyna mengalah dan lebih memilih mendiamkan Sehun sepanjang perjalanan menuju rumah neneknya yang cukup jauh.

•••

"Hey,wake up. We're arrived."

Sehun mengguncang pelan lengan Gyna ketika akhirnya mereka sudah tiba dirumah nenek Gyna. Ya,Gyna jatuh terlelap dalam perjalanan,sekitar setengah jam yang lalu.

Sehun mendesah pasrah. Susah sekali untuk membangunkannya,padahal sudah dilakukan dengan berbagai cara. Satu-satunya cara yang dapat ia lakukan untuk membangunkan Gyna adalah dengan cara menggendong gadis ini.

falling for you ■ osh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang