•••
Musuh bebuyutan? Gyna sih tidak menganggap Sehun sebagai musuh bebuyutan. Kadang kala,jika mengingat perlakuan Sehun waktu mereka kecil membuatnya geram. Namun kadang,Gyna sudah melupakan karna itu hanyalah ulah kekanakan yang tak perlu diingat lagi. Hatinya terasa bimbang.
Ia harus menganggap pria ini apa kalau pada akhirnya mereka menjadi seperti ini?
Asyik dengan lamunannya,Gyna tak menyadari bahwa Sehun memperhatikan lamat-lamat raut wajah gadis ini. Ia sendiri bingung kenapa dengan memeluk gadis ini,dirinya terasa nyaman dan menghangat. Lihat saja wajah polos gadis ini,membuat Sehun tak tahan untuk mengecup bibir merahnya dengan gemas.
"Hey. Mikirin apa sampe gak sadar kalo aku udah bangun,hm?" tanya Sehun diiringi dengan sapuan lembutnya di pipi Gyna. Menyadarkan kembali wanita itu.
Gyna mengerjap dan menatap dalam manik mata Sehun yang dikaguminya itu. Gyna menggeleng,sebagai jawaban atas pertanyaannya.
"Kita ke bawah yuk. Gak enak buat nenek sama tante kamu nunggu."
Sehun segera beranjak dari tempat tidurnya diikuti oleh Gyna yang tanpa banyak protes langsung mengikuti pria ini ke ruang keluarga. Karena disanalah ia akan bertemu dengan nenek yang paling Gyna sayangi tengah menunggu kehadirannya setelah sekian lama Gyna tidak berkunjung ke Bandung.
"Gyna!" teriak Uty,tante Gyna dengan sedikit heboh.
Gyna mengerutkan alisnya heran. Kenapa semua bibi,paman,dan saudaranya hadir di Bandung? Biasanya keluarga besarnya hanya akan kumpul kalau ada acara yang penting seperti pernikahan,pertunangan,dsb. Memang,siapa lagi saudaranya yang akan menikah atau bertunangan?
"Cucu kesayangan nenek. Sini,sayang."
Gyna tersenyum lebar dan menghampiri nenek nya dengan wajah berseri-seri. Perasaan rindu membuncah melihat seluruh keluarga besarnya kumpul disini. Sebab tahun lalu,saat acara pernikahan saudaranya,Gyna tidak bisa hadir karna sedang melaksanakan ujian nasional.
"Nenek,Gyna kangen." Dipeluknya dengan erat nenek kesayangannya sambil mencium pipinya kanan dan kiri.
"Oh,berarti gak kangen juga nih sama kita?"
Gyna menoleh dan menyengir lebar. Menghampiri bibi dan pamannya lalu menyalimi mereka semua sebagai tanda hormat. Begitu pula Sehun yang sekarang sedang dicecar pertanyaan oleh bibi-bibinya.
Gyna hanya bisa tertawa melihat wajah masam Sehun.
"Ohiya,nek. Kenapa tante sama om kesini? Tumben banget deh. Biasanya juga kan kita jarang ngumpul gini karna sibuk." akhirnya,pertanyaan yang berkerumun di otaknya itu tersalurkan.
Nenek Gyna hanya tersenyum lembut-senyum yang mirip seperti Gya-dan mengelus puncak kepala cucu kesayangannya.
"Memang kalau keluarga besar ngumpul begini harus ada acara dulu,hm? Kan bersilaturahmi itu ibadah,Sayang."
Gyna tersenyum malu.
"Ya bukan gitu,nek. Aku kira ada acara apaan." Gyna menyapu pandangannya ke sekitar. "Tapi nek,kenapa itu ada banyak bunga-bunga? Terus kok ada baju kebaya sama jas yang digantung sih?"
Mampus. Semua orang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing hanya dapat diam mendengar pertanyaan Gyna. Kalau gadis itu tahu ia akan bertunangan dengan Sehun-apalagi tanpa sepengetahuannya-akan dipukul habis-habisan.
"Siapa yang mau tunangan,nek?"
Nenek Gyna tersenyum misterius,menjawil hidung Gyna. "Rahasia."

KAMU SEDANG MEMBACA
falling for you ■ osh
FanfictionTidak terpikirkan dalam hidup seorang Gyna Georgina akan mendapatkan kejutan besar yang hadir dalam hidupnya karena seorang Oh Sehun kembali,menemuinya setelah sekian lama pria itu pergi dari Indonesia menuju Amerika. Oh Sehun dengan lantangnya mela...