LIMA BELAS.

49 9 1
                                        

•••

"Ka-kamu ngapain kesini?"

Gyna menunduk,enggan bertatap muka dengan Sehun-dimana pria itu masih menatapnya dengan senyumannya seperti biasa seakan tidak terjadi apa-apa antara mereka. Memang sih tidak terjadi apa-apa dengan mereka dengan pengecualian kejadian di mobil Sehun yang menggelikan sepekan kemarin. Tetapi,rasanya canggung untuk sekedar bertatap ataupun berbicara dengannya.

"Nyamperin tunangan aku,dong. Emang ngapain lagi coba?" Sehun mengulum senyum geli, "Oh iya,ini bunga lily putih kesukaan kamu. Aku pesenin langsung dipetik dari kebunnya loh." Sehun menyerahkan sebucket bunga lily tadi ke dua tangan Gyna yang menggantung.

Gyna terpaku. Ia menatap bunga lily dalam genggamannya. Bunga ini...Kenapa Sehun mengetahui bunga kesukaannya? Setahunya,Gyna tidak pernah memberitahu apa sajakah benda atau makanan kesukaannya kepada Sehun. Kecuali Gya,Revan dan Caesa-tentu saja.

"Kenapa...kenapa kamu tahu kalau aku sukanya bunga lily? Emang aku ada ngasih tahu kamu sebelumnya?"

"There is no reason,pumpkin. Aku tahu kalau kamu cenderung suka bunga yang warnanya kalem dan girly. Kata Papa kamu,Mama kamu sukanya bunga lily and of course his lovely daughter loves lily too."

"Wanna have a special dinner with me?" Sehun mengulurkan sebelah tangannya untuk menggamit tangan Gyna. Sebelumnya,ia merapihkan beberapa helai surai Gyna yang menjuntai ke depan wajahnya.

"Tap-tapi..."

Sehun memperhatikan Gyna dari atas sampai bawah. Setelahnya ia mengangguk paham dan segera menarik gadis itu untuk masuk mobil Ferrari berwarna merahnya-tanpa berniat mendengarkan protesan yang keluar dari mulutnya.

"Sehun! Sehun! Ih,tunggu dulu!" Gyna menarik tangannya, "Kita mau kemana? Dengan pakaian gembel kayak gini kamu ngajak aku dinner? Gila." hardik Gyna kesal. Pakaian mereka bertolak belakang dengan Sehun yang bersetelan formal dan dirinya yang hanya mengenakan t-shirt senada dengan celana jeans oblong berwarna biru laut.

"Gak pake dress atau baju bagus pun,pakaian biasa tetep aja buat kamu semakin cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak pake dress atau baju bagus pun,pakaian biasa tetep aja buat kamu semakin cantik. Apalagi pake baju gembel.You should know that." aku Sehun dengan jujur sembari mengulum senyum gelinya, "Let's go. Ntar nambah malem,gak dibolehin lagi sama papa Revan."

Gyna menurut karena sedang malas beradu mulut dengan Sehun saat ini. Sedari tadi memang dia belum mengisi perutnya dan hanya memakan camilan ringan. Ia menatap hiruk pikuk jalan raya dengan pandangan menerawang jauh. Sebenarnya,apa yang terjadi dengan Sehun? Dia terlalu baik. Rasanya,Gyna belum mengenal tunangannya itu secara jauh. Entahlah,seakan Sehun enggan membuka dirinya terhadap Gyna sehingga Gyna susah beradaptasi dengan pria itu.

"Kita sudah sampe."

Sehun membukakan Gyna pintu mobil-menggenggam erat tangan gadisnya menuju sebuah restoran bintang lima yang tampak familier baginya. Setahu Gyna,pada saat itu dia pernah mengunjungi restoran ini dimana pada saat Gyna beserta kedua orangtuanya berada disini mereka harus menelan kekecewaan karena setiap harinya restoran itu selalu penuh setiap saat-dan apabila sanggup,kita harus menunggu satu atau dua jam lamanya. Sehingga,banyak para pelanggan yang harus reservasi dari jauh-jauh hari.

falling for you ■ osh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang