Thank you buat yang udah ngevote setiap gue up! Chapter ini gue dedikasiin buat mereka dan buat siapapun yang sempet ngeluangin waktu buat baca cerita gak jelas gue ini. Bantu koreksi kalau ada typo ya:)
With love,
tania.
•••
Ini sudah memasuki minggu pertama semenjak kejadian di mobil perihal Gyna menyinggung tentang hatinya yang ragu akan perasaan Sehun kepadanya. Dan semenjak saat itulah—setelah Sehun mengantarkan Gyna pulang dengan keadaan selamat sampai tujuan,pria itu seakan menghilang dari pandangannya.
Gyna merasa bersalah.
Harusnya,ia tidak seperti itu. Membuat Sehun kecewa padanya walau kekecewaan itu tidak ditampakkan di raut wajahnya,Gyna mengetahui dari setiap nada yang diucapkannya. Untaian kata itu menjelaskan,bahwa ia kecewa dan kesal.
Persetan dengan itu! Apa salahnya hanya menanyakan hal itu untuk memastikan sekali lagi bahwa ia tidak ragu. Masa bodoh Sehun menjauhinya,Gyna memang merasa tidak melakukan sebuah kejahatan besar. Oh,Gyna menarik kembali ucapannya bahwa ia merasa bersalah.
Gyna melanjutkan mengetik novelnya dimana sebelumnya sebagian dari isi ceritanya sudah disimpannya di draft. Mungkin,dengan menulis Gyna bisa mengeluarkan ide-ide briliant yang terkumpul di otaknya.
Rupanya perilaku gadis itu tak luput dari pandangan mata Gya. Gya memberi Gyna segelas mixed juice tomat dan wortel serta beberapa camilan ringan kesukaan Gyna. Ia tersenyum,menggeser posisinya agar Gya bisa duduk di sofa sebelahnya.
"Minum gih jusnya,biar sehat."
Gyna tertawa pelan. "Of course,maam. Thank you for the juice and the snack."
Gya mengelus pundak Gyna lembut,membuat Gyna merasa nyaman diperlakukan seperti itu.
"Tumben mama gak lihat Sehun lagi semenjak dia nganterin kamu pulang,seminggu yang lalu? Sibuk sama kuliahnya apa gimana?"
Topik itu lagi. Apakah Gya tidak tahu bahwa Gyna bosan mendengar kalimat dan ucapan yang sama setiap harinya?!
Gyna mendesah kesal. "Nggak tahu,Ma." jawab Gyna gemas, "Emang aku asistennya apa yang musti ngintilin dia setiap waktu,setiap menit,setiap hari,setiap saat?"
"Kamu itu calon istrinya!" ralat Gya cepat.
"Baru 'calon'. Bukan istri beneran." Gyna mengutip kata calon di udara.
Gyna mendapat pukulan manis dari Gya di punggungnya setelah mengucapkan kata-kata itu,sehingga remah-remah camilan yang berada di mulutnya bertaburan.
"Ma,jangan bikes deh!"
"Lah,biarin dong. Terserah mama!"
"Ish," Gyna menggerutu. "Mama di kamar aja deh,vc-an sama papa. Jangan gangguin aku." Gyna melanjutkan mengetik untaian demi untaian kata di novelnya serta berpikir keras,bagaimana jalan ceritanya.
Gya merengut dan meninggalkan Gyna di ruang tamu sendirian. Mungkin anaknya itu ingin menghabiskan waktu untuk menyendiri sementara. Gya memang sudah mengetahui sedari awal,ada yang tidak beres dengan hubungan Gyna dan Sehun. Mana mungkin seorang ibu tidak mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh anaknya?
Sementara Gyna mendengus. Menatap punggung ringkih ibunya yang sok tidak tahu menahu apa yang dipikirkannya.
Gyna melanjutkan kembali kegiatannya sembari sesekali meneguk jus kesukaannya lamat-lamat. Pikirannya kembali melalang buana mengingat perihal kejadian waktu itu. Apakah Sehun benar-benar marah padanya? Ataukah ini adalah salah satu tindakan pria itu untuk berhenti melanjutkan pertunangan mereka? Sudahlah,Gyna sudah tidak mempersalahkannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
falling for you ■ osh
أدب الهواةTidak terpikirkan dalam hidup seorang Gyna Georgina akan mendapatkan kejutan besar yang hadir dalam hidupnya karena seorang Oh Sehun kembali,menemuinya setelah sekian lama pria itu pergi dari Indonesia menuju Amerika. Oh Sehun dengan lantangnya mela...
