#Prolog

12.2K 529 17
                                    

Langkahnya pelan dan ringan menyusuri koridor sembari melihat nomor disetiap pintu ruangan. Ia menghela nafas yang terasa pilu, dan senyum getir ia sungging sebelum memasuki ruang rawat yang menjadi tujuannya.

Suara detektor jantung yang selalu ia dengar ketika memasuki ruangan ini, bagaikan jarum-jarum halus yang menyiksa setiap saat. Sosok tubuh dalam pembaringan ranjang rawat dihadapannya yang ditopang berbagai peralatan medis, adalah bukti nyata kebodohannya dulu.

Manik matanya memancarkan kerinduan, dibalut cinta yang begitu dalam. Gadis itu mendekat, duduk di samping ranjang mengamati sosok tubuh yang menjadi pemilik hatinya. Entah sejak kapan itu, ia pun tak tahu. Sampai ia menyadari jika semuanya terlambat dan berujung pada penyesalan tanpa henti.

Pemilik hatinya tidur. 'Tidur' yang lama tanpa tahu kapan ia akan terbangun. Mengarungi mimpi panjang dalam lelap, dan berharap mimpi itu segera terputus agar pemilik hatinya dapat kembali.

Ia merindukan semuanya. Binar polos dari iris madu yang selalu memadangnya. Senyum dan tawa kekanakan serta tingkah aneh dari pria itu. Semuanya, tanpa kecuali.

Dalam diam, ia mengamati. Wajah tampan pemilik hatinya masih sama meskipun menirus karna penurunan bobot tubuh. Rambutnya juga nampak memanjang, subur, namun terlihat kuyu dimatanya.

Gadis itu mengehela nafas berat. Setiap berada disini, jantungnya selalu berdentum menyakitkan. Ia kemudian beralih mengganti bunga pada vas diatas nakas samping ranjang rumah sakit. Mengganti bunga disana dengan yang baru setiap harinya. Bunga liar berwarna ungu tua yang sama seperti nama miliknya.

Lucu. Dari banyaknya jenis tumbuhan indah, kenapa pria itu jauh lebih tertarik pada bunga liar? Tanaman indah yang sering kali ia anggap rumput, bertebaran di jalan-jalan dan sering kali menjadi korban kaki-kaki tak bertanggung jawab.

Aneh. Ya, sama halnya dengan pria itu yang bahkan sampai memeliharanya, merawatnya, seolah bunga-bunga liar itu adalah berlian seharga miliaran dollar.

Orang normal mungkin akan menganggap itu sampah. Namun perilaku 'normal', bukanlah apa yang pria itu miliki.

Beautiful Gift [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang