Sembilan

1.8K 169 11
                                    

He sprinkled me in pixie dust and told me to believe,

Believe in him and believe in me,

Together we will fly away in a cloud of green to your beautiful destiny,

(LOST BOY - Ruth B.)

▽△▽△▽

Pesawat mendarat di sebuah landasan pribadi milik Tion setengah jam kemudian.

Mata Alondra menyapu ke sekeliling beberapa saat setelah ia keluar dari pesawat. Ia mendapati mansion milik Tion terlihat tak jauh dari landasan di bawah kakinya. Kali pertama Tion membawanya mengunjungi mansion yang di cat berwarna abu-abu gelap dan putih itu, mereka menggunakan mobil. Alondra tertidur di perjalanan sehingga ia sama sekali tidak memiliki gambaran mengenai lokasi mansion Tion.

Sejak dulu ia memang memiliki kebiasaan tertidur di dalam kendaraan.

Tiga mobil hitam terpakir di ujung landasan, beberapa meter dari lokasi pesawat berhenti. Tiga mobil itu juga lah yang kini bergerak menuju mansion Tion dengan Alondra di dalamnya.

Lima belas menit mobil ini berlari dengan kecepatan tinggi di jalan ber aspal yang membelah hutan. Alondra bisa melihat beberapa rusa berlarian di balik pepohonan yang lebat di sisi kanannya. Jika ia sedang berdiam diri seperti ini tanpa ada pengalih perhatian, pikirannya selalu memutar kejadian yang sebelumnya terjadi di hidupnya. Kali ini, kejadian itu adalah kejadian dimana ia berhasil dilumpuhkan Lui tengah malam tadi. Ia kembali memperhitungkan apa yang salah sehingga misi yang dilakukannya gagal.

Angin dingin menerpa saat ia keluar dari mobil itu dan berjalan di sisi Tion.

"aku memiliki beberapa buruan.. kau harus melihatnya." Tion buka suara setelah berdiam cukup lama sembari berjalan di sebelah Alondra.

Alondra mengangguk. "sure."

Dalam hati Alondra menebak-nebak buruan apa yang berhasil Tion tangkap kali ini. sebelumnya ia tidak pernah tahu bahwa Tion hobi berburu. Ia sempat berpikir banyak hal yang masih belum ia ketahui tentang Tion. Kecuali nama panjangnya. Ia tidak pernah tahu dimana ia lahir, tanggal berapa ia lahir, siapa orang tuanya, apakah ia memiliki saudara atau tidak, apa persisnya pekerjaannya, bahkan dimana ia tinggal. Ia hanya tau bahwa pekerjaan yang dijalankan Tion termasuk kategori berbahaya.

Negara mana yang tanahnya sedang ia pijak sekarang? tempat Tion membangun sebuah mansion besar dan bahkan memiliki landasan pesawat pribadi.

Alondra menyadari bahwa mereka hanya dua orang asing yang saling memiliki suatu perasaan yang kuat.

Tion berjalan masuk ke sebuah ruangan berpintu besi yang dibaliknya terdapat lorong bercabang-cabang diikuti Alondra dan tiga orang anak buahnya di belakangnya. Area ini tidak familiar di ingatan Alondra. Matanya menatap punggung Tion yang lebar dan terlihat kokoh walaupun terbalut jas dan kemeja. Bahkan dari belakang pun Tion terlihat sangat mengintimidasi, pikirnya. Mereka mulai berjalan masuk melewati sebuah lorong dengan banyak ruangan yang tertutup pintu besi di sebelah kanan dan kirinya. Lorong ini disinari cahaya terang berwarna putih yang akan hidup dengan sistem sensor gerak.

Akhirnya mereka masuk ke dalam sebuah ruangan gelap.

Langah kaki Alondra berhenti saat ia melihat apa yang ada di hadapannya setelah Tion menyalakan lampu ruangan.

Dua orang laki-laki duduk bersebelahan di dua kursi berbeda dengan baju yang telah kotor oleh noda darah. Alondra yakin, noda darah itu merupakan darah mereka berdua. Kepala kedua laki-laki itu ditutupi oleh kantung kain berwarna hitam. Namun yang lebih menarik perhatian Alondra adalah satu dari dua tangan mereka berdua dipotong.

EMOTIONLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang