Dua puluh tiga

1.1K 114 14
                                    


I'll block your path to the door,

And tell you the reasons why you shouldn't go..

(BLACK AND BLUE – James TW)

▽△▽△▽

PHRCS Medical Center, January 26th.

Pukul 01:45 AM.

Beberapa menit setelah Neil menerima amplop pemberian Alondra.

~

Beberapa hari ini terasa tak nyata bagi Alondra, entah kenapa suara ledakan bom dan tembakan senapan masih terus terngiang di telinganya. Tak terhitung sudah berapa kali Alondra merengek meminta obat tidur pada perawat yang sejak tadi mengecek keadaan Alondra secara bergantian. Sayangnya mereka dilarang oleh agen Hazley untuk memberikan obat tidur atau penenang jenis apapun padanya.

Kini ia hanya bisa menatap kerlap-kerlip bintang di langit melalui balkon kamarnya. Pusat medis PHRCS ini berada di suatu tempat yang jauh dari keramaian. Bisa dibilang, mereka dikelilingin oleh alam. Pegunungan dan pepohonan pinus tampak saling melengkapi, membuat pemandangan yang menyegarkan di pagi hari ketika matahari terbit.

Alondra menghembuskan nafas panjang, kemudian mengedip pelan. Matanya sudah terasa perih, namun otaknya tak membiarkan gadis itu tidur dengan nyenyak. Terkadang ketika Alondra sudah nyaris memejamkan mata, suara ledakan yang datang tiba-tiba membuatnya tersentak. Tenaganya telah terkuras habis dan yang Alondra inginkan hanya tidur pulas selama beberapa jam saja agar nyawanya dapat terkumpul kembali.

Suara ayunan pintu yang terbuka dengan mulus tertangkap oleh telinga Alondra yang sensitive terhadap suara-suara. Gadis itu menoleh ke belakang, mendapati seorang laki-laki yang duduk di kursi roda sedang menatap balik ke arahnya dengan tatapan mata yang menenangkan.

"bukankah ini semacam pelanggaran privasi?"

Pertanyaan ketus Alondra membuat Neil tersenyum geli.

"bukankah amplop yang kau kirimkan padaku itu semacam undangan untuk berbincang?" ujar Neil sambil memposisikan kursi rodanya di sebelah Alondra. Ia bergabung menatap bintang-bintang.

Hening sejenak.

Walaupun keduanya jarang berbincang selama Alondra ada di masa pelatihan, tapi gadis itu sama sekali tak canggung berada di dekat Neil. Berbeda jika ia bertemu dengan orang baru lain yang terkadang membuat gadis itu kesal akan penilaian mereka terhadap dirinya.

Padahal apa salahnya jika ia emotionless? Bukankah hal itu lebih baik daripada memiliki perasaan yang hanya akan membuat kinerja otakmu terpengaruh oleh perasaanmu?

Alondra menoleh ke Neil. "kau bawa barang yang kuminta?"

"tentu," senyum muncul kembali di wajah Neil. Tangannya kemudian merogoh saku bagian dalam dari jaket tebal yang ia kenakan."hanya untukmu."

Tangan Alondra terulur menerima sebuah amplop berukuran sedang masih tesegel rapat-rapat.

Jemarinya yang masih bergetar karena letih yang tak tertahankan membuat Alondra sedikit kesusahan membuka amplop tersebut. Neil dengan cekatan membantunya.

Ditatapnya kembali gadis di sebelahnya, mengenang kedekatan yang dulu sempat ada diantara mereka berdua ketika Alondra masih kecil. Sebelum invasi yang dilakukan pemerintah amerika pada perusahaan mereka, Neil, Hazley dan Alana adalah tiga orang yang merawat Alondra secara bergantian.

EMOTIONLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang