People help the people,
And if you're homesick,
give me your hand and I'll hold it,
People help the people,
And nothing will drag you down..
(PEOPLE HELP THE PEOPLE –Birdys)
▽△▽△▽
Markas besar PHRCS. Waktu setempat..
Beberapa menit setelah jeep yang membawa Alondra, Rama, Agen Hazley dan barkode terakhir terguling menuju pinggiran jurang.
~
"relax, Raven."
"Relax? Perlu kuingatkan lagi, Presdir yang terhormat, keberhasilan kita bergantung pada barkode terakhir," Raven membanting pulpen yang ia genggam ke atas meja, kemudian kembali memutar posisi duduknya menghadap layar di hadapan mereka yang kini tak menampilkan apapun selain hitam. "jika ia gagal lagi kali ini, aku tidak akan memaafkannya dengan mudah."
Senyum sinis terbentuk di wajah salah seorang petinggi PHRCS yang juga ikut memantau misi terakhir.
"hati-hati, mungkin obat obliviaTBM1 yang kau berikan padanya bisa menghapus kenangan masa kecilnya yang dipenuhi siksaan, namun hanya untuk sementara." Laki-laki berkursi roda itu menatap Raven dengan tajam. "cepat atau lambat ia akan memperoleh ingatannya kembali, apalagi dengan umur yang cocok dengan perhitungan algoritma yang telah kujelaskan padamu kemarin. Peluang ingatannya untuk kembali.. 88%."
"Alondra bukan satu-satunya agen terbaik yang kita miliki disini, Neil. Lagipula anak buahmu dengan otak jenius mereka pasti bisa membuat obat jenis baru yang bisa menghapus ingatannya, bukan?"
Neil menggelengkan kepala. "ia memang bukan satu-satunya agen terbaik, Dear Raven, namun informasi yang kau incar di ingatannya yang terkunci pasti membuatmu frustasi, menyebabkan apapun yang kau ucapkan belum teranalisis dengan baik dan tanpa back up data yang memadai."
"apa maksudmu?"
"guys.." Presdir Detra berdehem, berusaha menghentikan perdebatan diantara keduanya karena jujur saja berada di antara perdebatan ini membuatnya tidak nyaman dan.. awkward.
"menambahkan lagi dosis obliviaTBM1 atau obat penghilang ingatan jenis lain padanya akan merusak sebagian besar otaknya dan ingatan penting yang ia miliki. kau pasti tidak ingin membuat asetmu cacat, bukan?"Neil menjadi orang pertama yang mengabaikan kode dari Detra.
Melihat ekspresi Raven yang berubah dengan cepat, sebuah senyum perlahan terbentuk di bibirnya, entah sudah berapa kali perdebatan yang dimulai antara mereka berakhir dengan kemenangan telak olehnya. Presdir Detra menghela nafas, kemudian meraih sebotol air yang ada di tengah meja.
"perlu aku ingatkan lagi, Direktur Raven yang baik hati," sarkasme Neil pada Raven yang tak terelakkan membuat Detra yang sedang meneguk air mineral di tangannya terbatuk-batuk. "jika misi ini berhasil dan ia mendapat clue terakhir tentang keberadaan orangtuanya, saat itu juga nyawamu ada dalam bahaya."
▽△▽△▽
Sebelah timur hutan Papua, sepuluh kilo meter dari bandara Kilangin.
Pukul 12:56 malam.
~
"Rama, bantu Alondra keluar dari sana. Aku akan berjaga." Ucapan Agen Hazley terdengar samar, sebagian besar karena suara tembakan dan ledakan menjadi backsound yang meredam suara mereka sebagian besar lagi karena suara jantung mereka yang kini tengah berlarian.

KAMU SEDANG MEMBACA
EMOTIONLESS
ActionA hero will kill you to save the world, but a villain will kill the world to save you. (WARNING: extremely slow update)