Enam

2K 161 4
                                    

Feel the light,

Shining in the dark of night,

Remember what we forgot,

I know it's a longshot,

But we're bringing it all back,

We're bringing it all back..

(FEEL THE LIGHT – Jenifer Lopez)

▽△▽△▽

Why did he stop the truck?

Apa aku ketahuan?

Selama beberapa saat tidak terdengar suara apapun. Bahkan langkah kaki. Tiap detik yang terlewatkan membuatku semakin was was. Bagaikan menanti pengumuman hasil ujian tahunan di PHRCS dulu, namun bedanya ini 100 kali lebih buruk dan intense.

"Dō shimashita ka?" (whats wrong?) tanya si supir truk.

Ada jeda lama sebelum akhirnya orang yang memberhentikan truk ini menjawab.

"Ikutsu ka no gomi wa torakku kara ochimashita. Shinchō ni, rōjin ni shite kudasai!" (ada beberapa sampah yang terjatuh dari truk ini. Berhati-hatilah, pak tua!)

..

Nyaris saja aku menyembul keluar dari tumpukan sampah dan melancarkan serangan kalau anggota yakuza itu benar benar mengetahui keberadaanku. Aku kembali bernafas dengan normal kemudian. Supir truk ini turun dan mengangkut beberapa sampah yang terjatuh, beberapa menit selanjutnya kami sudah berada di jalanan kota Tokyo.

Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa aku tidak menghadapi yakuza itu secara langsung seperti di film action yang seru itu. Begini, jika aku menghadapi mereka langsung, maka ada kemungkinan besar seseorang akan terbunuh.

Aku tidak ingin membunuh siapapun walaupun orang itu membahayakan keselamatanku.

Yang aku inginkan adalah suatu misi yang dilakukan dan berhasil dilakukan tanpa ada yang menyadarinya.

Juga jika aku menghadapi mereka maka ini bukanlah rencana yang bersih, simpel dan tanpa cela. Akan ada keributan besar yang menanti di setiap tindakan terbuka yang aku lakukan. Aku tidak bisa bermain-main dengan yakuza, mereka itu kejam, kuat, dengan komunikasi dan skill tanpa batas.

Man.

Aku masih ingin hidup lebih lama.

▽△▽△▽

Beberapa hal yang aku pelajari akhir-akhir ini, jangan membuat atasanmu kesal.

BRAK!

Suara gebrakan meja oleh agen Hazley terdengar mengerikan di saat-saat seperti ini.

"kau tidak tahu betapa khawatirnya kami terhadap dirimu?!" bentaknya.

"kau pikir ini semua lelucon?!" bentaknya lagi.

"semua orang disini frustasi karenamu, Alondra!" kali ini Rama ikut memelototiku.

"uh.. tapi di ruangan ini hanya ada kita bertiga.." jawabku untuk membela diriku sendiri diantara intimidasi yang dilakukan Hazley dan Rama.

"SHUT UP!" ujar agen Hazley dan Rama secara bersamaan. Membuatku langsung menutup mulutku rapat-rapat.

Of course aku tidak bisa membiarkan mereka melebih-lebihkan suasana, guys.

EMOTIONLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang