Dua puluh satu

920 106 5
                                        

Sometimes i wish i could save you,

And there're so many things that I want you to know,

(SAVE YOU – Simple Plan)

▽△▽△▽

A L O N D R A

"Alondra.."

"wake up..WAKE UP!"

Ketika mataku berhasil terbuka, hal pertama yang kucari adalah asal suara itu. Suara yang berhasil membuatku terbangun. Tapi nihil, tidak ada satupun makhluk bergerak yang masuk dalam ruang lingkup penglihatanku. Peti barcode itu entah bagaimana bisa berada tak jauh dariku. Kurasa aku harus mengamankannya dahulu.

Yang kusadari beberapa saat kemudian adalah, helicopter yang kami tumpangi baru saja jatuh.

Heli kami jatuh.

Dan aku selamat.

Oh god..

Aku butuh bernafas dan menetralkan tingkat adrenalinku, jadi kupilih untuk duduk di semak-semak sembari mengutak atik barcode itu, berharap bisa membuka peti yang menurut agen Hazley hanya bisa dibuka oleh sidik jari.

Hal lain yang juga langsung kusadari adalah, ada yang salah dengan helicopter tersebut. Bagaimana bisa ada rudal – well katakanlah itu rudal – yang mengenai heli tanpa ada peringatan dari system? Heli itu bukan heli model lama, sebuah radar anti rudal telah terpasang di dalamnya. Seharusnya radar tersebut akan memberikan peringatan dalam kondisi seperti tadi..

Kecuali jika radar itu telah di non aktifkan atau yang lebih parah lagi di sabotase.

Aku segera melirik jam tangan yang masih melingkar dengan aman di pergelangan tanganku dan segera mengaktifkan emergency alert. hal itu dapat mengirimkan sinyal bahaya Bersama dengan titik kordinat dimana jam ini berada langsung ke markas PHRCS melalui statelit khusus GuardianX1. Mereka akan dengan cepat juga memberikan intruksi pada agen PHRCS dengan sertifikasi tim Deset untuk melakukan penyelamatan.

Sayang sekali aku tahu mereka tak akan tiba dengan cepat karena tim Deset terdekat ada di singapura. Setidaknya akan butuh waktu lima belas menit.

Beberapa ratus meter ke utara, ada cahaya oranye samar dengan kepulan asap dibalik pepohonan. Sepertinya itu api yang muncul dari helicopter yang kami tumpangi tadi.

Kami..

Oh no.

Dimana mereka?

Kuharap mereka baik-baik saja.

"RAMA! AGEN HAZLEY!"

Ku edarkan pandanganku ke sekeliling untuk mencari ketiga orang yang kini tak terlihat.

"RAMA!!!"

Sial.

Suara yang terdengar seperti beberapa orang yang saling berteriak terdengar di telingaku. Sayangnya, bukan suara Rama ataupun agen Hazley. Dengan cepat aku bersembunyi di balik semak-semak yang agak jauh dari mereka.

Oke.

Aku tidak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti ini.

"kemana larinya bedebah itu?" ujar salah seorang yang memiliki tato di tangan kanan dan kirinya.

"aku yakin teriakan itu berasal dari sini." Kali ini temannya yang tinggi buka suara.

"bos sudah bilang untuk menemukannya akan sangat sulit."

EMOTIONLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang