Prolog

1.4K 58 0
                                    


Gadis itu menengadahkan wajahnya sekali lagi. Napasnya tercekat ketika melihat laki-laki yang tengah berdiri di depan pintu-yang tak lama kemudian memandang ke arahnya juga.

Ingin rasanya ia berlari menghampiri laki-laki itu. Namun, yang terjadi hanyalah tubuhnya yang tidak mau bergerak. Atau tepatnya ia takut untuk bergerak. Setengah berharap laki-laki tersebut akan menyebut namanya. Ia sangat berharap laki-laki itu akan berhenti kemudian menyebut namanya.

Namun, terlambat.

"Kukira kalian saling mengenal."

Mendengar ucapan itu dari orang di sebelahnya hanya membuatnya semakin kalut. Gadis itu menunduk saat laki-laki yang dirindukannya hanya berjalan melewatinya tanpa menoleh sedikit pun. Ia tahu, ia tidak berhak mengejarnya kembali walaupun ia ingin.

Bibirnya bergetar menahan tangis, ia terus menggigit bibir agar semua orang tidak tahu bahwa ia ingin menangis.

Ya. Kami memang saling mengenal.

Dan aku menyukainya.

Lalu membencinya.

Kami sudah menjadi orang asing bagi satu sama lain.

Tragis, bukan?

Seandainya, seandainya ia tahu yang sebenarnya lebih awal,

Tentu aku tidak akan mengusirmu seperti itu.

Tentu akan mudah bagiku untuk mengaku, aku mencintaimu.



Halo semuanya! Jadi, ini adalah cerita pertama yang akan aku bagi untuk kalian. Selamat membaca dan semoga suka ya :) Jangan lupa voment karena itu akan sangat berarti buat aku supaya semangat updatenya. Btw, rencananya cerita ini bakal diupdate seminggu 2-3 kali hehe. Doain aja semoga aku konsisten ya :)

So, here's the first 3 chapters for you guys. Hope you like it :)

Reminiscent [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang