Chapter 2 < Will >

332 28 8
                                    

Aku terjebak dalam lamunanku, aku merasakan ada sesuatu yg terjadi denganku saat itu, seperti terhipnotis.

"Eh.. lo kenapa? Mau bantuin gue apa engga nih?", tanya nya dengan nada sedikit kesakitan.

"Eh aduh maaf maaf Kak, ayo kita ke pinggir jalan" Jawabku kepada Kak Marvin sembari menempatkan tangannya ke bahuku dan menuntunnya ke ujung jalan.

"Dek, udah aku gapapa kok gausah dibantuin lagi. Kamu pulang aja besok kan masih ada kegiatan MOS." Sahut kak Marvin

"Gapapa Kak, kebetulan aku bawa betadine, seenggaknya lukanya gak makin parah." Tawarku kepadanya.

"Aduh maaf ya Dek ngerepotin tapi itu nanti bokap lo nunggunya lama kalau lo bantuin gue", sahutnya. "Gakpapa Kak, tadi udah minta izin tungguin bentar kok", jawabku.

2 menit kemudian aku selesai membersihkan lukanya dan memberikan betadine dilukanya.

"Sekali lagi makasih banyak ya Dek, by the way, gue boleh minta ID Line lo?"

"Oh iya boleh, ID nya Nindysani19", jawabku.

"Oke, sampai ketemu di sekolah ya"Sahutnya sembari naik ke motornya lalu pergi.

**********

Seperti biasanya, sebelum masuk kamar, aku melepas sepatu, menaruh baju sekolahku di keranjang dan terakhir menaruh tasku di meja belajar dalam kamar. Aku menghempaskan diri di kasur, memejamkan mata sejenak, menarik napas, tersenyum kecil saat terbayang wajah tampan cowok yang aku bantu tadi, Kak Marvin.

Ddrrrrtttttt

Aku terkejut dan langsung melihat hpku, tak lain tak bukan itu adalah pesan dari Kak Marvin

"Hai Nin"

Aku tersenyum kegirangan membaca pesan itu. Dengan sigap aku membalasnya

"Hai kak Marvin"

"Udah sampe rumah?"

"Udah kak, kakak gimana? Luka nya gimana?"

"Udah sampe rumah kok, ini lukanya udah langsung diperban sama bibi" balasnya.

"Syukur deh kak, kok bisa sampai jatuh gitu?" Tanyaku.

"Iyaa, motor gue kurang kasih sayang, jadi dia cium-ciumin bumper belakang mobil orang" candanya.

Aku terkikik membacanya "hahahaha, bisa aja ka, kakak kali yang kurang kasih sayanggg"

"Tau aja Dek, yang ngasih kasih sayang masih otw haha"

"Siapa?"

"Kamu"

Aku bersila, duduk menatap layar hpku dengan teliti, tersenyum, berdiri lalu lompat-lompat kegirangan. "Aduhh gimana ini, aduh bales apa ini?"

"Halo... you there?"  Sambungnya.

"Maaf kak baru balas"

"Iya Dek, besok mau pulang bareng gak?"

"Hah? Pulang bareng kak? Rumahku jauh dari sekolah" jawabku.

"Gapapa Dek, biar aku tahu rumah kamu juga hehe"

"Serius gapapa kak? Nanti ngerepotin gak?"

"Enggak kok, sama calon mah gak ada yang ngerepotin"

"Hahahaha. Sa ae si kaka" aku melempar hpku ke kasur, telentang sambil tersenyum. "Apa ini gak terlalu cepat?" Gerutu ku dalam hati.

**********

The Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang