Hari ini, aku berniat untuk menanyakan kepada Dito siapa yang sebenarnya memberikan kado itu kepadaku.
Aku, Adela, dan Sintia pergi ke kantin dan bertemu Dito disana.
"Dito... boleh tanya sebentar?" Sahutku.
"Ohh.. iya boleh, ada apa Nindy?" Jawabnya.
"Ini.... hmmm, kado... yang waktu itu lo kasih, itu bukan dari Kak Marvin ya? Kemarin malem gue bilang ke Kak Marvin, ternyata itu bukan dari dia... hehe." Aku menanyakannya dengan wajah pucat
"Hmm... ka..do?" Jawabnya gugup.
"Iyaa.. yang waktu itu lo kasih ke gue dikelas lo."
Dito tidak menjawabnya dan terlihat seperti sedang mencari alasan. Aku ingin dengar penjelasannya dan aku ingin cepat-cepat kembali ke kelas, karena aku tidak tahan dengan aura tampan yang ia pancarkan. #ea#
"Gue permisi dulu ya, mau ke belakang." Dito meninggalkan pembicaraan kami.
"Lah? Kok pergi sih? Terus itu kado dari siapaa?" Aku menggerutu sambil mengepalkan tanganku.
Aku kembali duduk ke meja kantin bersama Adela dan Destria. Tiba-tiba Michael dan Darma menghampiri meja kami.
"Abis nanya apaan Nin ke Dito?" Michael menanyakanku.
"Itu.. waktu itu kan Dito ngasih kado ke gue, pas gue liat kartu ucapannya dari Kak Marvin, abangnya.. tapi kata Kak Marvin dia gak merasa ngasih kado ke gue, gue jadi bingung sendiri." Lalu aku melanjutkan makan.
"Itu kado dari Dito tauuu." Kata Darma
Aku sedang mengunyah makanan dan tersedak.
"Hah? Dari Dito? Boong lo, orang jelas jelas tulisan di mug nya M&N." Kataku.
"Iya, waktu itu Dito pernah bilang, dia mau ngasih kado buat lo tapi lo masih pacaran sama Kak Marvin dan dia gak enak kan, terus akhirnya dia bikin mug tulisan M&N biar lo longlast katanya. Eh sehari sebelum lo ulang tahun lo putus kan? Akhirnya Dito ngubah kartu ucapannya, katanya sih dia merasa bersalah sebagai adiknya Bang Marvin. Dia gak pengen ada orang yang sakit hati karena Bang Marvin. Gituuu..." Michael membantu menjelaskan.
"Iyaaa? Itu..... dari Dito?" Aku terdiam, memikirkan semuanya yang telah berlalu dan tiba-tiba Dito datang ke meja kami.
Aku memandangi Dito, menatapnya penuh harap. Mengapa aku seperti ini? Aku tidak biasanya menyukai orang dan aku takut untuk mengungkapkan perasaanku.
"Abis ngomongin apaan kalian?" Kata Dito sembari duduk.
"Ituu... tadi si Nindy..."
"Ahhh. Gue nanya tugas PKN tadi ke mereka, iyakann?" Kataku.
"Hmmm." Jawab Michael cuek.
"Yaudah, kalo gitu kita duluan yaa, udah pada selesai kan makannya, Del, Des?" Kataku sembari mencolek Destria
"Hmm, iyaiya udah nih, yaudah duluan yaaaa..." Destria mengetahui kode dariku dan bertindak seperti yang kuharapkan.
*************
Satu minggu lagi seluruh siswa SMP 25 akan mengikuti ulangan kenaikan kelas. Yap, aku akan naik ke kelas 8 sebentar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Hope
RomanceCinta tak berbalas memang sangat menyakitkan, sudah bertahun-tahun Nindy menunggu dan mencintai seseorang secara sepihak, jalan yang ditempuh Nindy sangat berat. Banyak rintangan yang ia lewati. kesenangan, kesedihan, dan Nindy terus berusaha sekuat...