Chapter 12 < You Again >

176 26 0
                                    

Sudah sekitar seminggu dari kejadian teror yang menimpaku.

Hari ini, sekolahku mengadakan study tour ke Bogor dimana semua siswa kelas 7 wajib mengikuti kegiatan ini.

Aku hampir terlambat berkumpul karena menonton kartun favourite aku sebelum berangkat. Aku sempat mencari dimana teman-temanku dan tidak ada dihalaman sekolah.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku perlahan, aku menoleh kearahnya.

"Nindy... kok masih disini?" Tanyanya.

"Ehh Dito, iya gue kesiangan, ini kok pada nggak ada ya? Pada dimana anak-anaknya?" Tanyaku

"Itu tuh di lapangan, ayo kita kesana, lo kelas 7-3 kan?" Kata Dito

"Iyaaa gue 7-3" Kataku malu-malu

"Ohhh kebetulan kita satu bus.. gue jadi panitia di study tour ini." Sahut Dito.

"Ohh, lo panitia? Bagus dehh kalau gituu, nanti gue bisa izin kemana-mana gampang hahaha." Ledekku

"Yeh mana ada, gak lah gaboleh kalau itu hahaha." Jawabnya.

Aku mengikuti Dito kearah bus kami, dan saat aku sampai lapangan, semua siswa melihat kearahku. Aku sempat mendengar pembicaraan mereka

"Ih iya tuh si Nindy, yang tukang selingkuh." "Ewwhh" "kok dia sama Dito sih? Ih"

Aku merasa terguncang mendengar pembicaraan mereka. Aku mempercepat jalanku. Dito menarik tanganku dan menyuruhku jalan agak cepat.

Aku melepas tangan Dito, dan berlari sendiri kearah bus ku. Sesampainya dibus, Adela dan Destria memanggilku untuk duduk disamping mereka.

"Nindy... duduk siniii.." Kata Adela

"Eh iyaa..." aku menghampiri mereka.

"Guys, gue mau tanya... kenapa sih semua orang pada ikut campur ususan gue. Masa, tadi pas gue jalan kearah bus, orang-orang yang gak gue kenal tuh pada ngomongin gue, bilang gue tukang selingkuhlah apalah." Jelasku.

"Iya Nin? Yaampun, mungkin dia iri sama lo. Karena lo bisa deket sama cowok-cowok famous disekolah kita. Yaudahlah anggep aja itu fans lo." Kata Destria.

"Temen-temen, kita akan segera berangkat, Saya Dito selaku panitia bus ini, mari kita berdoa sebelum berangkat. Berdoa, mulai." Dito memimpin doa.

*************

Setengah jam kemudian, kita sampai di Museum Gajah. Aku bersama rombongan kelasku mengikuti tour guide dan mendengarkan penjelasannya.

Saat aku sedang mendengarkan penjelasan dari tour guidenya, adela memanggilku dan memintaku untuk menemaninya ke toilet.

"Nin, temenin gue ke toilet yuk. Kebelet nih."

"Iya iya." Aku menjawab.

Kami mencari toilet sampai ke lantai dua dan menemukannya dipojok jalan. Keadaan toiletnya sepi, menyeramkan, beberapa air keran bercucuran tanpa ada yang memakainya.

"Tungguin bentar ya, jangan ditinggalin.. gue takut." Kata Adela.

Aku menunggu Adela di luar toilet. Aku merasa sedikit takut karena keadaannya sangat sepi. Rombongan kelasku pasti sudah sangat jauh berkeliling.

The Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang