Chapter 7 < Cheatime >

176 25 2
                                    

Kak Marvin hanya diam dan menutup telepon segera. Aku mengembuskan napas sekali lagi dan menangis sekencang-kencangnya.

Kak Ferdi berhenti dipinggir jalan dan hanya melihat kearahku.

"Loh.. kok gak jalan Kak?"

"I...iya... aku gatau rumah kamu, kamu lagi nangis gini aku gak enak nanyanya." Jawabnya dengan gugup.

"Maaf maaf Kak, ayo kita jalan lagi, itu rumah yang sebelah kiri pagar biru rumahku."

Aku mengucapkan terimakasih dan ia melesatkan motornya dengan cepat keluar dari komplekku.

**********

Aku merebahkan diriku di sofa ruang tengah, aku menangis tersedu-sedu, aku menyembunyikan wajahku dibawah bantal dan berteriak sekeras mungkin,

"AAAAAAAAAAAAAA"

"KENAPAAA SIHH KAKKKK KENAPAAAA"

Aku terus berteriak dan menangis, tiba-tiba ibu memelukku dan menenangkanku,

"Nindy... nindy... kamu kenapa Nak?"

"Kak Marvin maah, selingkuh....."

"Astagfirullah, kenapa bisaaaa? Coba ceritain ke Ibu pelan-pelan."

"Jadi.. dari kemarin-kemarin tuh pada bilang dan ada gossip kalau Kak Marvin tuh selingkuh, aku berusaha untuk gak curiga dan tetep berpikiran positif, tapi aku ngeliat dengan mataku sendiri, aku awalnya gak percaya. Tapi bener Bu, itu bener Kak Marvin."

"YaAllah, kenapa Marvin bisa se-tega itu sama kamu? Emang kamu sebelumnya buat kesalahan apa ke dia?" Tanya Ibuku

"Gak tau Bu, mungkin dia bosen sama Nindy, tapi gak begini juga kan caranya."

Tinggg.....toonnngggg...

Saat aku sedang berbincang dengan Ibuku, aku mendengar suara Bel rumahku berbunyi, Ibuku segera membukanya dan ternyata itu adalah Kak Marvin.

"Nin, ini ada Marvin datang, kalian selesaiin masalah kalian ya, Ibu tinggal dulu." Kemudian Ibu mempersilahkan Marvin duduk.

"Nin.... dengerin aku dulu, aku bener-bener minta maaf, aku gak selingkuh, aku gak nyebarin gossip apapun tentang hubungan kita yang renggang, aku sama Rivka itu cuma lagi bikin project yang sama, jadi aku minta bantuan dia buat nyelesaiinnya." Penjelasan Kak Marvin.

"Terus? Yang aku denger kemarin ditelepon, kedengerannya kalian lagi nonton bioskop?"

"Kapan? Itu... mungkin itu pas aku lagi nggak ada ditempat, hpku dipegang Rivka dan aku pergi sama Gio beli bahan-bahan project, makanya aku langsung telepon kamu pas aku pulang." Lanjut Kak Marvin

"Yakin? Tapi kok, tadi pas aku ngeliat kamu, Rivka lagi nyuapin kamu? Berduaan doang lagi." Tanyaku meyakinkan.

"Aduh... engga yang, kamu harus percaya sama aku, asli ya aku gak selingkuh atau semacamnya, aku sayang sama kamu."

"Yaudah terserah kamu..." Jawabku menyerah.

Perasaan curiga masih timbul dihatiku dan aku berusaha tetap percaya kepadanya.

The Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang