1. pertemuan pertama♡

141 5 0
                                    

" aca sayang ayo bangun, kamu kan harus sekolah bunda sudah siapin sarapan."
sambil mengetuk pintu kamar aca.

" ia.....bun aca bangun."
sambil mengucek-ngucek matanya pelan dan menyingkirkan selimut yang menggulung tubuhnya.

" bunda tunggu kamu di meja makan ya ca."
akhirnya ibunya aca pergi meninggalkan kamar aca menuju meja makan.

kini aca terbangun dari tempat tidurnya dan melangkah menuju kamar mandi.

saat aca berada di kamar mandi terdengar suara bising di sana, bukan suara keran air atau suara yang lainya tapi suara aca yang sedang scream di kamar mandi.
memang kebiasaan aca yang selalu scream di kamar mandi.

selesai mandi kini aca sudah mengenakan sragam sekolahnya dengan baju putih polos dan diselimuti jas ditambah rok kotak-kotak seatas lutut.
dan kini ia sedang mengenakan kaus kaki putih dibawah lutut ditambah sepatu hitam bercorak putih.

kini aca sudah siap dan melangkah menuju meja makan karena ibunya sudah menunggunya.

" pagi bun...."
sambil menarik kursi meja makan dan langsung didudukinya dan melahap sebuah roti isi dan meneguk segelas susu yang di siapkan ibunya.

" pagi juga sayang..."

" bun ayah mana ko ga sarapan bareng kita."
merasa heran karena ayah aca tidak ada bersama mereka, karena biasanya mereka selalu sarapan bertiga.

" ayah sudah sarapan duluan dan langsung pergi ke kantor mungkin ayah banyak pekerjaan."

" tidak biasanya ayah pergi sepagi ini."

" sayang..."

" ia... ada apa bun."

" bunda cuma mau bilang bisa ga kamu hilangkan kebiasaan kamu teriak-teriak ga jelas di kamar mandi kamu kan perempuan dan kamu sudah duduk di bangku sma kamu sudah dewasa nak."

wajar saja ibunya aca hawatir pada aca karena dia anak satu - satunya siti debila azahri dan pirman khoirul nama kedua orang tua aca, karena siti diponis tidak bisa punya anak lagi karena ada gangguan pada rahimnya.

sedangkan pirman jika mendengar aca scream di kamar mandi ia malah tersenyum memang pirman tidak pernah melarang aca jika tidak terlalu membahayakan aca karena ayahnya sangat memanjakan aca.

sikap ibunya yang lemah lembut tapi berbeda jauh dengan aca yang pemarah dan egois.

" bun....aca ga suka yah bunda ngelarang aca nyanyi - nyanyi di kamar mandi."

" bunda ga ngelarang kamu nyanyi sayang bunda cuma ngelarang kamu teriak - teriak ga jelas di kamar mandi ."

" itu buka  teriak - teriak ga jelas bun tapi itu scream dan itu hobi aca."

hampir saja ibunya tertawa lepas mendengar hobi anaknya tapi ia berusaha menyembunyikan tawanya itu agar aca titak semakin marah.

tapi tidak bisa di pungkiri mendengar aca screan seperti teriak orang sedang kesal dan mendengar aca scream mengundang tawa.

" yaudah....aca mau pergi sekolah dulu bun."
sambil beranjak dari kursinya dan menghampiri ibunya untuk mencium tangan ibunya dan berpamitan.

saat aca sudah melangkahkan kaki untuk pergi ke sekolah tiba-tiba ibunya memanggilnya lagi.

" aca tunggu."

" ada apa lagi sih bun nanti aca telat ni."
menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah ibunya.

" bunda mau tanya kamu teriak eeeee.....maksud bunda kamu scream cuma di kamar mandi kan, engga di depan banyak orang atau di depan teman-teman kamu kan."

" engga emangnya kenapa bun.."

" engga ga kenapa - napa ko."

" eh.....tapi ada benernya juga kenapa aca ga coba buat scream di depan teman - teman aca pasti nereka memuji aca yakan bun."

sambil membayangkan scream di depan teman-temanya dan mendapat banyak pujian."

" jangan sayang..."
suara ibunya yang terdengar cukup tinggi tidak seperti biasanya.

" loh...emang kenapa bun."
aca heran karena ibunya melarangnya scream di depan teman-temanya.

" nanti mereka bisa sakit kepala sayang."

" bunda....bunda ngeledek aca ya."

" engga sayang bunda becanda ko."

♡♡♡♡♡

kini aca melanjutkan perjalananya menuju sekolah dan seperti biasanya aca pergi ke sekolah dengan berjalan kaki karena memang jarak dari rumah ke sekolahnya tidak terlalu jauh.

sebenarnya ayahnya  selalu menawarkan aca untuk ikut bersama ayahnya naik mobil walaupun kantor dengan sekolah aca tidak searah tapi ayahnya selalu menawarkan aca untuk di antar tapi aca selalu menolak alasanya karena jarak dari rumah ke sekolah aca tidak terlalu jauh dan berjalan kaki itu sehat.

kini aca menyusuri jalan dengan sangat santai dan memandangi awan pagi yang begitu cerah ditambah udara yang cukup segar.

namun ketenangan aca hilang saat seorang lelaki yang mengendarai motor sport dari belakang  melaju sangat kencang dan menginjak jalan berlubang yang dipenuhi air kotor di dekat aca,  karena memang semalam hujan cukup deras.

kini kaus kaki putih bersih aca berubah menjadi kaus kaki kotor termasuk juga sepatunya tentu saja aca sangat marah pada lelaki itu.

" heh...tunggu lo jangan pergi, liat ni gue jadi kotor gara-gara lo."

aca berteriak sangat kencang kini  aca melepaskan sebelah sepatunya dan langsung melemparkanya pada lelaki itu dan mengenai punggung lelaki itu  hingga membuat lelaki itu menghentikan motornya dan melirik ke arah aca.

" maaf .... saya sedang buru- buru dan saya menyesali perbuatan saya."

setelah mengatakan itu lelaki itu langsung pergi dengan motornya sedangkan aca ia masih kesal pada lelaki itu dan terus berteriak-teriak walaupun lelaki itu sudah pergi.

" heh .... urusan kita belum selesai yah."
dengan sangat kesal aca mengucapkan hal itu.

saat aca melihat jam tangannya ia baru menyadari kalau ia sudah terlambat akhirnya aca berlari tapi saat berlari aca merasa ada yang aneh.
ternyata ia baru menyadari kalau aca menggunakan sepatu sebelah karena sebelahnya lagi tadi ia lemparkan.
akhirnya aca mencari sepatu yang ia lemparkan tadi tapi naasnya ia tidak menemukan sepatunya itu.

" gue ...masih ingat tadi gue ngelempar sepatu gue ke sini tapi ko gaada, aduh...gimana ini sebentar lagi gerbang sekolah akan ditutup lagi, apa...jangan - jangan tu cowo yang ngegondol sepatu gue lagi sialan...sialan."

kini aca tidak memperdulikan itu lagi dan aca langsung berlari menuju sekolahnya.
saat aca hampir sampai di sekolahnya ia melihat seorang sapam yang ingin menutup gerbang sontak saja aca berteriak.

" stop...tunggu pak saya mau masuk."

untung saja aca datang tepat waktu karena gerbangnya belum di kunci.

kini aca berlari lagi menuju kelasnya yang berada di lantai dua.

saat aca berada di dekat kelasnya ia merasa sedikit ragu karena sepatu dan kaus kakinya sangat kotor akhirnya aca melepaskan kaus kaki dan sepatunya dan memasukanya ke dalam kantung plastik dan langsung memasukanya ke dalam tasnya.

kini aca mulai memasuki kelasnya dengan telanjang kaki dan menundukan kepalanya karena merasa malu.

_________________________________________

by melinah

blog: melpengetahuan.blogspot.com

facebook: meli melinah

Next part♡

The first kiss and the last (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang