9. romantis♡

83 4 2
                                    

Saat istirahat seperti biasanya mereka pergi ke kantin, tapi mereka hanya bertiga tian,angga,dan arya sedangkan dea,aca,dan bella mereka pergi ke perpustakaan.

" yan lo belum ceritain joging lo sama aca gimana tuh...."

Angga bertanya pada tian, sebenarnya angga sudah tau ceritanya dari tian tapi mengingat angga super kepo jadi angga bertanya lagi.

" aku ngajak aca ke taman bunga tulip dan disana aku nembak aca."

" yang bener lo.... terus aca terima lo ga..."

Sontak mereka berdua kaget dan angga mulai bertanya - tanya pada tian.

" dia belum jawab apa-apa."

" tenang aja yan gue pasti bantuin lo buat dekat sama aca."ucap arya yang kini bersuara.

" gue juga bakalan bantu lo.."
timpal angga.

Mereka berdua kini berencana buat deketia tian sama arya.

" gue punya rencana ni...buat lo."

" rencana apa ya ...."

Arya melontarkan rencananya.

" si aca kan lagi di perpus sama si dea dan bella gue bakalan telpon dea suruh dea dan bella tinggalin aca, tapi jangan sampai aca tau, na....kan aca di perpus sendirian lo yan samperin aca di perpus kan lumayan tu... ada waktu buat kalian berduaan, terserah deh lo mau ngapain si aca asal lo tanggung jawab aja dan jangan sakiti dia....gimana."

" wah....gila lo ya....ckckck ide lo brilian." Ucap angga sambil menggelang - gelengkan kepala.

" yauda...aku ikutin sarannya."

Saat itupun arya langsung menelpon dea dan menjelaskan semua rencananya dan dea menyetujuinya.

♡♡♡♡♡

" bell..anter gue ke toilet...."

" oh...ia."
meletakan buku yang bella pegang.

" gue ikut."

Ucap aca pada dea, tapi dea melarang aca dan menyuruh aca tetap di sini.

" engga.....eeee maksud gue, gue ke toilet cuma sebentar ko biar gue minta anter bella aja soalnya gue perhatiin lo asik banget sama buku yang lo baca dan gue gamau ngeganggu lo."

Dea berusaha mencari -cari alasan agar aca tidak ikut.

" yaudah...gue tunggu disini aja."

Akhirnya dea dan bella meninggalkan aca dan bukanya ke toilet mereka malah ke kantin.

" loh...dea bukanya lo mau ke toilet."

bella bingung dengan dea karena tadi dea bilang ke toilet tapi malah ke kantia, memang bella tidak mengetahui rencana itu makannya ia bertanya-tanya.

" nanti gue jelasin dan sekarang kita harus nemuin arya,tian,dan angga."

dea dan bella pun menghampiri mereka.
Saat dea dan bella ada di hadapan mereka aryapun menyuruh tian pergi ke perpus menemui aca.
dan arya menceritakan rencananya pada bella yang tidak tau apa - apa dan bellapun mendukung rencana itu.

♡♡♡♡♡

Tian mulai masuk kedalam perpus
dan ternyata sangat mendukung rencananya karena perpustakaan sangat sepi tidak seperti hari-hari biasanya yang selalu ramai.

Dari kejauhan tian melihat aca yang sedang duduk sendirian dengan kepala sedikit menunduk kearah buku yang ia baca sehingga aca tidak tau kedatangan tian yang mulai mendekatinya karena terlalu asik pada bukunya saat tian duduk di hadapanya aca baru menyadari keberadaan tian.
Pipi aca merah merona saat tian mendekatkan wajahnya ke wajah aca dengan jarak sekitar satu jengkal telapak tangan, detak jantung aca begitu jelas terdengar dan barukali ini aca melihat wajah tampan tian sedekat dan sejelas ini dan kini tian mulai mengedip-ngedipkan matanya berulangkali aca yang sudah tidak kuat dengan tingkah konyol tian, aca mulai berdiri dari tempat duduknya.

" apa sih....mau lo, kenapa selalu ngeganggu ketenangan gue."

Ucap aca dengan wajah yang semakin memerah tianpun ikut bangkit dari tempat duduknya.

" aku mau buat kamu tergila - gila sama aku."

Aca kaget atas apa yang diucapkan tian dan kini aca berjalan cepat menuju rak buku paling pojok untuk menaruh buku yang ia pinjan dan bergegas pergi, tapi sialnya tian masih mengikuti aca dari belakang aca yang mengetahui hal itu langsung menghentikan lankahnya dan menoleh ke arah tian.

" ngapain lo ngikutin gue terus."

" kan tadi aku sudah bilang aku mau buat kamu tergila-gila sama aku TITInya KAMU."

aca tidak mendengarkanlagi perkataan tian dan aca melanjutkan niatnya untuk menaruh buku saat tempat buku yang aca cari di temukan aca menaruh bukunya dengan posisi membelakangi tian dan saat buku sudah di tempatnya lalu aca membalikan badan dan berhadapan dengan tian seketika tian menyandarkan aca pada rak buku yang begitu besar dan kedua tangan tian melingkar di pinggang aca, kini kedua tangan tian melingkar di pinggang aca dan wajah tian semakin mendekati wajah aca.
Anehnya aca yang biasanya marah-marah pada tian kenapa kini dia tidak bisa melakukan itu dan hanya pasrah pada apa yang akan di lakukan tian kepadanya.
Kini wajah tian benar -benar dekat dengan wajah aca dan tian berusaha menyentuhkan bibirnya pada bibir aca tapi sebelum itu terjadi buku - buku yang berada di rak paling atas berjatuhan mungkin karena tian menyandarkan aca pada rak buku terlalu kencang, tian tidak melanjutkan ciuman itu dia langsung memeluk aca agar tidak terkena tumpukan buku yang berjatuhan untunglah aca dan tian tidak kenapa-napa.
Walaupun tian terkena tumpukan buku yang berjatuhan tian baik-baik saja.

Aca kini mulai menghawatirkan tian karena bagaimanapun juga tian sundah menyelamatkannya.

" ti lo ga kenapa - napa."

" gapapa ko yang."

Tian mulai melepaskan pelukanya dan kembali melingkari pinggang aca dengan kedua tanganya dan tian berkata....

" bagaimana kalau kita lanjutkan"

Mendengar kata-kata tian aca tersadar kalau buku-buku tadi tidak berjatuhan pasti tian sudah menciumnya dan sekarang dia mau melakukan itu lagi.
Aca mulai melepaskan tangan tian yang melingkar di pinggangnya dan aca meninggalkan tian tanpa berkata -kata.
Bukanya aca tidak mau berciuman dengan tian tapi dia merasa malu jika harus berciuman dengan lelaki yang selalu ia marahi dan jika itu terjadi mungkin itu ciuman pertamanya wajar saja karena aca belum pernah berpacaran apalagi berciuman.
Sebenarnya banyak lelaki yang mengejar-ngejar aca tapi karena sipat egois dan keras kepalanya itu semua lelaki menjauh kecuali tian yang masih bertahan sampai saat ini.

_________________________________________

Next part♡

The first kiss and the last (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang