"Aku akan menunjukkan pada jalang brengsek yang merupakan mantanku itu bagaimana aku menyetubuhi."
.
.
.
Luhan dapat merasakan keringat panas menetes turun dari tengkuknya, matanya sontak terbuka sesaat perkataan yang lebih muda terdengar. Dia seketika ketakutan untuk sekiranya membantah, airmata sudah bergerumul di matanya dan sial dia baru saja mengatakan—
"Ini yang kau inginkan, kan?" Sehun memukul pipi si lelaki rusa itu dan membebaskan lehernya dari kain menyusahkan itu dengan tangan yang lainnya, menyerang leher pucat tak tersentuh itu dengan segera. "Aku menyetubuhimu tanpa perasaan," dia bergumam pada kulit itu.
Luhan terkejut dan dia berpikir sejenak hatinya akan hancur akibat dentuman pada dadanya yang berdetak tanpa ampun. "K-kau mabuk, berhenti, tolong…" dia berhasil mengucapkannya diantara isakan yang terus-menerus. Dia sejujurnya tidak menginginkan ini, tidak dengan tali yang terikat, khususnya tidak saat Ia masih seorang perjaka, namun Ia terangsang dengan begitu menyakitkan.
Tak mengakui bahwa Ia juga ketakutan setengah mati akan aksi yang lebih tinggi.
Sehun mulai menghisap tanpa ampun leher yang lebih tua, menjilati dan menggigiti bagian sana hingga lutut Luhan sepenuhnya menyerah. Dia dengan kasar menarik pinggangnya, mengarahkan jalan mereka menuju sebuah ruangan di lantai atas (yang tampaknya merupakan pelayanan bar itu). Luhan membenci ini, dia benci bahwa dia dapat merasakan penisnya menggeliat heboh melawan bahan jeans yang ketat itu, dia benci perasaan sakit yang Ia dapat dari semua ini, dan yang paling terpenting adalah dia membenci dirinya yang tak melarikan diri, menjadi terlalu lemah menghentikan Sehun untuk kebaikan.
Sehun mendobrak pintu itu terbuka dan dengan kejam menghempaskan Luhan menuju ranjang sebelum menutup pintu yang berada di belakangnya. Walaupun dia terhempas dia masih berhasil untuk menjaga kekuatan dan keseimbangannya. "Apa kau sudah merasa bergairah? Bergairah akan pemikiranmu tentang penisku yang menyuduk masuk ke dalam pantat ketatmu?" si pirang tinggi itu melangkah semakin dekat dan lebih dekat lagi dengan Luhan yang merasa ketakutan semakin dan semakin lagi. Ia diseret, memantapkan dirinya pada sikunya sesaat napasnya tercekat ketika Sehun bersandar ke depan. "Seperti apa yang kau lihat sebelumnya di dalam ruang loker itu," ucapnya tak jelas, kilat napsu pada tatapannya sulit diabaikan. "Kau hanyalah salah satu dari yang lainnya, kau juga sangat ingin disetubuhi, kan?"
"Sudahlah hentikan ini, S-Sehun," dia merengek pada sebelumnya yang mulai menelanjangi dirinya dengan serampangan, menggigit bibir bagian bawahnya ketika Sehun tengah menyingkirkan pakaian terakhirnya. Luhan menyadari ponselnya berbunyi disampingnya tetapi terkejut akan Sehun yang tanpa ragu samasekali untuk melepaskan boxernya turun, benar-benar mengabaikan tangisan yang lebih tua.
"Shut the fuck up, bisakah?!" geram Sehun sebelum mendorong dua jarinya masuk ke dalam mulut Luhan, memaksa dirinya untuk menghisapnya. Dan dengan ragu-ragu Luhan menghisapnya, melenguh sesaat dia melakukannya sebelum jari-jari itu ditarik keluar kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I F*CKED YOUR BOYFRIEND [INDO TRANS : END]
Fanfic#1 Chanbaek - 2020 Si primadona cantik, Byun Baekhyun berpacaran dengan Oh Sehun, siswa populer yang juga merupakan seorang bintang di tim sepak bola di sekolahnya. Sehun dan Baekhyun - pasangan impian yang membuat semua orang iri. Sayangnya mereka...