++ 3 bulan kemudian
Orang-orang selalu mengatakan hal yang sama.
Orang-orang suka sekali mengulang seperti, ketika Tuhan membuat bulan Februari adalah sebuah kesalahan, seperti sebuah sendawa. Begitulah adanya, kecil, gelap, dan berduri. Hal itu benar-benar tidak menembus kualitas, tetapi untuk Chanyeol dan Baekhyun, mereka suka untuk melawan segala norma.
Di dalam rumah kediaman milik Park, di suatu tepat diantara kardus-kardus pindahan dan peti pengepakan, terdapat dua makhluk hidup nan mungil yang tengah tertidur dengan damai di dalam tempat tidur bayi milik si kembar.
Dengan damai? Seseorang jelas-jelas tidak percaya itu karena, kau lihat, sebuah kamar di sebelah kiri yang berisikan oleh dua orang idiot yang saling jatuh cinta.
Dua orang idiot yang saling jatuh cinta, dan benar, siapa pun akan berpikir bahwa mereka berbohong bahwa mereka telah menjadi orang tua. Tetapi tebaklah—
Baekhyun tengah menangis dan merengek pada perpotongan leher kekasihnya ketika tengah mengendarainya ke dalam sebuah ekstasi.
“Shhh... anak-anak butuh tidur mereka, baby!” Chanyeol menghela napas dengan sebuah seringai, dimana Baekhyun baru mengetahui bahwa dia tengah mempermainkan dirinya, dan dia tidak akan pernah memiliki nyali yang besar untuk menghantam wajah sombong yang lebih tinggi terhadap tembok yang berada di sampingnya untuk saat ini.
Tangan Baekhyun mencengkram lengan-lengan kursi roda seolah hidupnya bergantung terhadap hal itu. Jangan menyalahkannya – sebodoh-bodoh kedengarannya, dia memiliki sebuah momen di hidupnya, dan kontrol terhadap tubuhnya sendiri akan segera luluh.
Chanyeol terus menghentakan ke dalam lubang Baekhyun yang ketat dan hangat dengan sebuah tempo yang tak ada hentinya, keluar dan masuk, mengulangi semua proses itu lagi dan lagi. Menarik penisnya dengan bersemangat di sepanjang dinding ketat itu, dan mengcengkram pantat si lelaki berambut hitam legam itu lebih kencang setiap kali dia menabrakan dirinya menuju lelaki itu.
“Kau sangat indah,” dia bergumam serak pada dada berkeringat yang lainnya. Chanyeol melanjutkan untuk menghisap salah satu dari nipple membengkak yang lainnya diantara bibirnya yang lapar dengan terburu-buru.
Sebanyak apa pun Baekhyun mencoba untuk merendahkan teriakan tidak berdayanya untuk kebaikan para bayinya, pikirannya menjadi mati rasa yang mana dirinya mencoba untuk berhenti peduli akan seberapa keras dia berteriak dan mendesah. Vokalnya meloncat ke level selanjutnya, membelah keheningan seperti sebuah pisau yang tajam, sedikit pecah, dan menjadi sebuah keributan. “Kumohon, Chanyeol, k-kumohon... masukkan saja, sialan... Just fuck me senseless...”
Itulah kemudian ketika Chanyeol memutuskan untuk mengangkat pahanya yang berisi dan membantingnya di atas meja, kertas-kertas pekerjaan yang sebenarnya dia tidak pedulikan berterbangan di sekitar tempat itu. Dia menggantungkan salah satu dari paha si mungil di atas bahunya dan dengan segera menumbuknya lebih keras dan lebih tidak manusiawi ke dalam perpotongan bokong yang begitu nikmat di bandingkan sebelumnya.
Tumbukan penis Chanyeol menghantam sebuah gelenyar saraf sensitif dan Baekhyun tak dapat melakukan apapun selain berteriak dengan begitu lantang.
Lelaki berambut merah itu mengeram nikmat dan menggigit bibirnya dan dia menusuk prostat Baekhyun pada sebuah kecepatan dan ketepatan yang dapat membuat Baekhyun mencapai puncak duniawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I F*CKED YOUR BOYFRIEND [INDO TRANS : END]
Fanfiction#1 Chanbaek - 2020 Si primadona cantik, Byun Baekhyun berpacaran dengan Oh Sehun, siswa populer yang juga merupakan seorang bintang di tim sepak bola di sekolahnya. Sehun dan Baekhyun - pasangan impian yang membuat semua orang iri. Sayangnya mereka...