WHITE WALLS

8K 724 19
                                    

Chanyeol merasa seperti tenggorokannya mengering, bagian dalam tubuhnya tak dapat berfungsi—dan mulai meratap kesakitan sebagai gantinya—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol merasa seperti tenggorokannya mengering, bagian dalam tubuhnya tak dapat berfungsi—dan mulai meratap kesakitan sebagai gantinya—

"Y-Yeol… ke r-rumah…sakit… c-cepat!" Baekhyun memohon yang dilantunkan dalam ketakutan, pandangannya menjadi buram sesaat matanya mencoba untuk fokus pada kekasihnya. Empat bulan… mereka berdua tahu waktunya masih belum matang dan terlalu muda. Mereka berdua tahu Baekhyun memiliki lima bulan untuk pergi sebelum—

Oh tidak. "C-cepatlah… k-kumohon…"

Chanyeol tidak ingin, tidak ingin untuk mengambil semua hal ini dalam kenyataan.

Mata terbelalak Baekhyun menampilkan kepanikan – apalagi kegelisahan dan kesakitan – dan sebuah tampilan mendadak itu cukup bagi Chanyeol untuk memikirkan gawat darurat.

Setelah memungut ponsel yang saat ini terjatuh, juga setelah sedikit mendesiskan "kukatakan padamu untuk mengganti ke android", dia dengan hati-hati memegang pergelangan tangan bergetar si brunet, dengan penuh hati-hati menariknya menuju dirinya sambil lalu dia mengangkat tubuh mungilnya untuk menggendongnya ala bridal. Dan di berdoa dengan setiap serat tulang lututnya tidak akan retak kemudian. Tubuh Baekhyun menggigil kesakitan, dan wajahnya mengerut dan memucat dibandingkan sebelumnya, mengirimkan sebuah alarm pesan penting bagi Chanyeol.

Betapa tak masuk akalnya bagaimana Chanyeol merasa seperti Ia yang tengah kesakitan – bagaimana pemandangan dari Baekhyun ini terasa seperti sebuah pedang yang menusuk-tajam jiwa dan jantungnya secara bersamaan.

"Kita akan baik-baik saja, semuanya akan baik-baik saja, hanya… hanya jangan berwajah seperti itu, kumohon…" dia dengan lemah berbisik di samping telinga merah kekasihnya, bergegas menuju Mercedesnya. Dia menutup matanya sesaat Ia membiarkan pikirannya menghilang sendiri menuju kegelapan.

TakutTakutTakutTakutTakutTakutTakutTakutTakutTakut—

"Itu membuatku kehilangan harapan."

Kumohon tetaplah bertahan.

.

.

.

Baekhyun terbangun dengan rasa sakit yang menyeruak dan menyebar di bagian bawah belakangnya. Sebuah lenguhan seketika membawa kesadaran dari teman tidurnya yang menggulung erat buku jemarinya semakin dan semakin lagi pada otot tegangya. Ketika Baekhyun dapat melepaskan jemari kakinya yang menggulung dan meluruskannya dalam keadaan sadar dari rasa sakit, lengan-lengan itu menyelinap disekitar bentuk tubuhnya yang gemuk, dan sebuah kehangatan, menenangkan dan bahan lembut terpasang pas padanya disekitar perutnya yang menonjol.

"Lebih baik?" Tanya sebuah suara lembut dan berat. Sial, menerka-terka suara tersebut.

"Mhhmm…" jawab Baekhyun mengantuk, sudah kembali untuk tidur. "Terimakasih…"

I F*CKED YOUR BOYFRIEND [INDO TRANS : END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang