HIS OWN FLESH AND BLOOD

4.8K 429 21
                                    

Chanyeol lebih baik memotong kakinya hingga pincang dan perlahan mati dalam kesakitan dibandingkan harus duduk termenung di dalam ruang tunggu. Dibandingkan perang dengan pikirannya bahwa satu-satunya orang terkasih di dalam hidupnya, seseorang yang mengandung anaknya sepanjang waktu ini yang bahkan berkemungkinan tidak akan berhasil pada akhirnya.

Tidak peduli akan hal itu karena dia telah yakin dan bertekad untuk memberi Chanyeol seorang anak.

Bahkan tidak peduli akan dirinya sendiri, bahkan tidak peduli akan perasaan Chanyeol.

Dan tiba-tiba, dalam waktu yang begitu singkat, Chanyeol mungkin membenci bahwa mereka saling mencintai. Jika bukan karena cinta mereka masing-masing yang tidak terkondisi, jika mereka bahkan sebelumnya tidak bertemu di sekolah, Baekhyun tidak akan mempertaruhkan hidupnya sekarang.

"Hey dude, lihat." Kris sedikit mendorongnya ketika matanya terhenyak pada ponselnya. "Ada seorang anak kecil yang terlihat seperti berumur 12 dan menginginkanku untuk menjadi sugar daddy atau entahlah apa itu. Lihat kantung mata yang gelap itu, aku bersumpah mereka menyerupai bola-bolaku."

Oh, ya. Mereka tidak menyadari akan situasi hidup Baekhyun.

"Berhenti menggangguku, kau keparat!"

Chanyeol menghenyakkan wajahnya terlingkupi tangannya, tidak ingin repot untuk lanjut mengabaikan. Oh, masalahnya dia bahkan tidak sepenuhnya mengabaikan. Tidak semuanya; dia hanya tidak merasa memiliki kewarasan bahkan untuk melakukan sebuah percakapan.

"Man, apakah kau tidak merasakan masalah serius ketika bola-bolamu terlihat hitam?" sela Jongin, lengannya melingkar disekitar sosok yang tengah tertidur pulas disampingnya yang bukan lain melainkan Kyungsoo.

Mereka tidak mengetahui apapun, dan Chanyeol merasa geram.

Kris terkejut dengan hal itu, perasaannya hancur dan dengan menyakitkan direndahkan. "Iya kah? Lihat siapa yang bicara? Milikmu mungkin akan terlihat seperti siput busuk-"

"Park Chanyeol?"

Jantung Chanyeol berdetak lebih kencang sesaat dirinya menegakkan punggungnya, matanya menuju seorang perawat yang muncul dihadapan mereka. Dengan cepat, dia melompat bangkit, bermaksud untuk mendekati perawat tersebut serta mengintrogasinya tentang Baekhyun.

Dan sebelum dia bisa melakukannya, sesaat ketika dia membuka mulutnya untuk meneriakkan kata-kata yang sudah berada diujung lidahnya-

"Anda harus bergegas sekarang. Byun saat ini menunggu teman-temannya."

Dan Chanyeol bahkan tidak berpikir dua kali ketika dengan tergesa-gesa berlari melewati perawat itu, sedikit menubruk pundaknya, tetapi masa bodoh dengan itu, karena dia tidak peduli sama sekali saat ini. Dia tidak berencana untuk menahan sedikit sisa-sisa terakhir kewarasannya.

Kris, Jongin, and seorang Kyungsoo, yang dengan mengerikan secara mendadak terbangun dan terlonjak ketika dia sebelumnya baru saja mendengkur tidur pada beberapa saat yang lalu, mengikuti Chanyeol dan perawat melewati pintu ganda dan menyusuri lorong. Kemudian, mereka masuk ke sebuah ruangan yang berada di sebelah kiri dan Chanyeol ragu, dia sangat ragu untuk berjalan masuk menuju kearah pintu yang terbuka itu.

"Ini bukan semacam acara MTV jebakan, sekarang masuklah!" Luhan, yang juga terlihat tengah berada di dalam ruangan itu, mendapati dengan mudah pada lelaki yang sangat amat gugup di luar pintu tersebut. Kata-katanya itu diikuti oleh sebuah suara tawa yang sangat familiar yang Chanyeol hapal betul (dan jantungnya hampir melompat keluar dari rongganya, mengetahui dia melakukannya.)

(Dan dia mendapati kehadiran Luhan dan Sehun di dalam ruangan itu, tetapi tidak peduli untuk sejenak sesaat pikirannya menjerit hanya untuk Baekhyun.)

I F*CKED YOUR BOYFRIEND [INDO TRANS : END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang