TwentyOne: Abort

7.4K 301 24
                                    


DEGHH

Entah kenapa, perasaan Rio tiba-tiba jadi tidak enak. Pikirannya langsung melayang pada Ify yang sedang ia tinggalkan di taman belakang.

Sedikit tergesa, Rio mengambil jaketnya kemudian segera berjalan cepat menuju taman. Hampir saja ia menabrak Shilla dan Iyel jika kedua orang itu tidak langsung menghindar.

"Loe kenapa Yo?" Tanya Iyel memberhentikan langkah Rio.

"Perasaan gue nggak enak nih. Gue takut terjadi apa-apa sama Ify." Ucap Rio.

"Emang Ify dimana Kak?" Tanya Shilla.

"Taman belakang"

"Eh pada kenapa nih?" Tanya Cakka yang sofa yang bersama Agni.

"Aren mana Ag?" Tak memperdulikan pertanyaan Cakka, Shilla justru balik bertanya.

"Tadi sih pamitnya mau keluar. Tapi sampek sekarang nggak balik-balik. Nggak tahu kenapa." Balas Agni.

"Shitt kita harus cari Ify segera," umpat Shilla. Tanpa banyak bicara, ia segera berlari menuju taman belakang disusul yang lain.

"Tadi loe tinggalin Ify dimana Kak?" Tanya Shilla

"Tadi dia disini Shill. Lagi duduk dibangku itu" jawab Rio menunjuk kursi panjang tempat mereka duduk tadi.

"Aisshh bakalan susah nih. Sekarang cepet kabarin Sivia sama Kak Alvin. Suruh ikut cari Ify. Kemungkinan ada dia lagi sama Aren." Ujar Shilla lagi. Tanpa banyak omong, Agni segera mengirim pesan pada Sivia yang sedang bersama Alvin.

"Kita pencar aja. Gue sama Shilla cari arah utara, loe sama Agni, Cakk cari arah barat, dan loe Yo, arah selatan. Nanti Via sama Alvin arah timur. Oke buruan." Ujar Iyel. Setelahnya, mereka segera menuju arah masing-masing.

***********

Alvin dan Sivia sedang asyik makan es krim dalam restoran ketika ponsel Sivia berdering. Ia segera meraih ponsel itu dan membuka pesan yang berasal dari Agni.

From: Agni 'tomboy'

Vi, Ify hilang cepetan loe cari Ify kearah timur sama Kak Alvin.

Via terbelalak membaca pesan itu. Raut wajahnya benar-benar terlihat khawatir.

"Kenapa Vi? Kok panik gitu?" Tanya Alvin.

"Kak gawat, Ify hilang. Kita harus cari dia sekarang." Ujar Via.

"Apaa? Oke ayo kita kearah mana dulu ini?"

"Timur"

*********

Ify terus menangis kesakitan. Ia masih bertahan tangannya berpegangan pada akar pohon yang cukup kuat. Namun tenaganya sudah cukup lemah. Ia juga dapat merasakan darah mengalir dari selangkangan nya.

"Tolooooonggg"

Lagi, Ify berteriak berharap ada seseorang yang datang menolongnya.

"Maafin Ify Kak Rio, Ify udah nggak kuat lagi. Maafin mama sayang, maaff" racau Ify.

Perlahan tangannya mulai lemas. Pegangan nya pada akar pohon mulai melemah. Namun sebelum tangannya benar-benar terlepas, ia mendengar teriakan memanggil namanya.

"Iffyyyyy"

"Kkaaakkk Riiiioooo"

"Ify takuutt Ifyy dibawah Kak Ify hampir jatuhh hiks" teriak Ify lagi.

Tak lama, ia melihat Rio berjalan ke arahnya kemudian mengambil kedua tangannya. Dengan sekuat tenaga, Rio menarik Ify hingga Ify kembali naik keatas. Ify segera memeluk Rio dengan erat. Tubuhnya bergetar hebat.

Crazy Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang