ThirtyFour: I'm Sorry,

7.9K 272 10
                                    

Ify mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan, berusaha menyesuaikan dengan cahaya yang masuk kedalam matanya. Ia mengernyit saat melihat tempat yang di dominasi dengan warna putih. Khas rumah sakit. Kening Ify berkerut, apakah orang yang menolong Ify itu membawa Ify je rumah sakit ini? Tapi kemana orang itu, Ify ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menolongnya.

Tiba-tiba pintu terbuka dari luar. Ify sontak menoleh, dan mendapati Rio yang membuka pintu, sambil tersenyum padanya. Ify memandang Rio datar tak seperti biasanya. Ia membuang muka saat Rio berjalan mendekat padanya. Rio berdiri di samping Ify. Tangan nya terulur mengusap lembut pipi Ify, namun Ify menghindar tak ingin disentuh Rio.

"Kamu udah baikan sayang? Mana yang sakit?" Tanya Rio. Ify bungkam. Masih tak berniat menatap Rio sama sekali. Sungguh, dengan menatap wajah Rio, membuat Ify tak dapat menahan rasa sakit hatinya.

Seharusnya, kalau Rio tidak pernah menyukai Ify, bilang saja dari awal, jangan seperti ini. Ify sudah berharap banyak. Ify sangat mencintai Rio. Jangan sakiti Ify dengan kenyataan yang menyakitkan ini. Ify tidak mau.

"Sayang," panggil Rio lagi. Kali ini nadanya terdengar lebih lembut dari sebelumnya. Rio terdiam, menghela napas pelan saat melihat Ify yang tak kunjung membalas ucapan maupun menatapnya. Oke, Rio akui, ia salah karena sudah -bisa dibilang- selingkuh, maybe, tapi...

Itu tidak seperti yang orang pikirkan. Rio tidak selingkuh. Yah, Rio tidak selingkuh, ia hanya sedang memerankan skenario yang sedang ia buat bersama para sahabatnya. Dan juga Keke.

Baiklah, mungkin ini saatnya mengungkap kebenaran. "Fy, kalo kamu mikir aku selingkuh, itu nggak bener sayang. Aku bisa jelasin semuanya sama kamu." Ucap Rio yang langsung membuat Ify menatapnya dengan tatapan miris dan senyum yang sinis.

"Nggak selingkuh? Jangan bercanda, Kak!" Ucap Ify pelan. Ia terkekeh pelan, kekehan miris.

"Makanya itu, aku mau jelasin yang sebenarnya sama kamu, supaya kamu nggak salah paham lagi.,"

"Aku nggak pernah salah paham." Sambung Ify tak terima. Rio diam sesaat, membiarkan Ify yang masih dilanda emosi berat. Membiarkan perempuan itu mengatur napas yang tak beraturan karena terlalu emosi.

10 menit, Rio kembali menghembuskan napas, bersiap memulai kembali ceritanya.

"Sebenarnya, aku mau buat surprise buat kamu karena beberapa hari lagi kan ulang tahun kamu. Aku udah rencanain ini jauh-jauh hari. Aku udah kasih tau sama semuanya, bahkan guru-guru di sekolah pun aku kasih tau demi berjalan lancar acara itu. Aku pikirin semuanya, termasuk maksa Mama supaya bawa Darren ke liburan. Aku akhir-akhir ini sibuk karena ngurus perusahaan. Maaf sebelumnya yah sayang aku nggak kasih tau kamu. Aku bahkan udah ngerjain dokumen yang bisa aku kerjain seminggu lagi, tapi demi kelangsungan acara yang aku buat, aku kerjain sekarang. Karena itu aku sering pulang malam."

Rio berhenti sesaat. Ia menghela napas, dan tersenyum. Matanya masih tak lepas menatap Ify yang masih memalingkan wajah. "Dan soal di kantin itu, soal kata kamu aku selingkuh, itu juga bagian dari rencana. Saat kamu main ToD sama Sivia, Shilla, dan Agni, saat kamu liat aku lagi di kantin sama Keke, terus foto mesra yang di kirim sama kamu itu juga bagian dari rencana. Aku nggak selingkuh sayang."

Ify melirik Rio dengan ekor matanya. Dengan perlahan, Ify menoleh pada Rio yang masih tak mengalihkan pandangan darinya.

"Terus Kakak kenal sama Keke dari mana?" Tanya Ify yang tak dapat menyembunyikan rasa penasaran nya.

"Sebenarnya Kellya itu sepupu aku. Dia anaknya adeknya Mama. Dan yang ngusulin ini juga Mama sendiri. Berhubung July pindah kesini tepat banget sama rencana yang aku susun, jadi yah sekalian aja deh." Jawab Rio santai. Mata Ify melotot lebar. Rio ini yah., astaga kenapa nakal sekali? Ify meraih bantal yang tadi peluk, dan melemparkan tepat mengenai wajah tampan pemuda itu.

Rio meringis sambil mengusap hidungnya yang nyut-nyutan karena terkena bantal yang sebenarnya empuk, tapi karena di lempar cukup kuat, jadi sakit. "Astaga Ify! Sakit tau hidung aku," ucap Rio kesal. Ify mendengus kesal menatap Rio sinis.

Tak lama, Rio kembali memasang wajah melasnya. "Sayang, Maafin aku yah." Ucap Rio lagi. Bibir Ify mengerucut. Ia melirik Rio dengan ekor matanya. Bibir Ify sedikit berkedut menahan tawa, namun sebisa mungkin ia menahan tawanya agar tak menyembur.

"Sayang please"

"Ify pikir-pikir dulu Kak," sahut Ify pelan. Rio melongo, sedetik kemudian tangannya menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal.

'masa maaf harus pikir-pikir dulu' batin Rio. Tiba-tiba Ify tertawa begitu keras sampai wajahnya memerah membuat Rio menatap Ify sebal. Sudah pasti istrinya ini sedang mengerjainya.


"Nggak lucu Fy," ucap Rio dengan mata yang sedikit ia sipitkan. "Oops" spontan, Ify membekap mulutnya sendiri. Bahunya masih bergetar menandakan jika ia memang masih tertawa. Rio terus menatap Ify dengan pandangan datar. Ify membungkam mulutnya, kemudian berdehem singkat untuk menelan tawanya. Hingga tak lama, Ify sudah tak tertawa lagi. Ia hanya tersenyum memandang Rio.

"Iya Kak, Ify udah maafin Kakak kok, emang kapan sih Ify bisa marah lama-lama sama Kakak? Ify juga minta maaf karena udah nuduh Kakak yang enggak-enggak." Sahut Ify kemudian. Rio tersenyum manis, ia mendekat dan memeluk Ify erat.

"Makasih sayang. Aku minta maaf, sampai buat kamu masuk rumah sakit kayak gini." Balas Rio. Ify mengangguk, membalas pelukan Rio hangat.


************



Kabar tentang Ify yang masuk Rumah Sakit, sudah diketahui Renatta dan Aldi. Begitu Rio kedua orang tuanya itu, mereka segera menggunakan pesawat pribadi untuk pulang. Renatta juga mengatakan jika entah kenapa Darren rewel terus, ternyata ia merindukan Mamanya. Begitu sampai rumah sakit, Darren langsung meminta gendong pada Ify. Setelah Ify menggendong nya, jagoan kecil itu langsung diam seketika.



Saat pulang sekolah, Shilla, Sivia, Agni, Keke, Gabriel, Alvin dan Cakka juga langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Ify. Mereka juga sudah menerima kabar dari Rio, jika gadis itu sudah sadar. Sekaligus mereka juga ingin minta maaf pada Ify karena sudah mengerjainya.


"Iiffffyyyyyy" teriak Shilla dan Sivia begitu mereka masuk kedalam ruang inap Ify.


"Jangan teriak astaga, ini dirumah sakit," tegur Agni. Kompak, double S itu nyengir kuda. Dengan tampang tak berdosa, mereka mendekati Ify yang hanya memandang mereka dengan datar.


"Ify hehe,"


Ify menukik alisnya keatas. Tatapan nya belum berubah. Hal itu membuat Sivia, Shilla dan Agni semakin merasa bersalah. Apalagi Keke. Ia hanya diam sambil menunduk dengan jari telunjuk yang saling berbelit. Gadis itu terlihat gugup dan sedikit takut.


"Ify Maafin kita yahh. Salahin tih Kak Rio, dia yang buat skenario ini. Kita kan cuma ikutin skenario Fy. Maaf ya ya ya" ucap Shilla dengan wajah memelas. Hampir saja Ify tertawa melihat wajah Shilla yang sungguh lucu itu, menurutnya. Namun sekuat tenaga ia mempertahankan wajah datarnya untuk membuat mereka takut.


"Fy, gue minta maaf yah. Gue beneran kok sepupunya Kak Rio. Gue nggak ada hubungan apa-apa sama dia. Beneran deh. Sumpah!" Ucap Keke memberanikan diri. Ia mengacukan jari tengah dan telunjuknya pada Ify sambil memasang wajah polos.



"Nyalahin gue mulu loe," gerutu Rio yang duduk di sofa disamping Alvin.


"Yee, kalo bukan karena skenario elo ini, nggak mungkin kan Ify bakalan kayak gini," ucap Keke sengit. Rio mendelik sebal tak terima dengan ucapan gadis berponi itu.



"Serah loe deh," ucapnya menyerah.


"Ify ayo dong maafin," ucap Sivia masih tak menyerah. Akhirnya, karena sudah tak tahan dengan wajah melas sahabatnya itu, Ify mengangguk sambil tersenyum.



"Iyaa, gue udah Maafin loe kok, tenang aja. Gue bercanda tadi. Dan yah, gue udah tau dari Kak Rio kok Ke, kalau kalian sepupuan. Mama juga udah bilang sama gue." Ucap Ify. Via, Shilla, Agni dan Keke langsung menghembuskan napas lega. Akhirnya, dimaafkan juga sama Ify. Uhh Ify the best deh.




##########

Bersambung....

Tinggal 1 part lagi,
Sabar ya guys,,,

Crazy Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang