Ify terbangun pukul 06.00 ia segera membangunkan Rio terlebih dahulu. Untung saja, Rio bukan orang yang bisa dibilang 'kebo' jadi tidak susah untuk membangunkan nya.
"Kakak ayo bangun. Udah jam 6 tuh." Ucap Ify. Rio menggeliat sesaat, kemudian bangun dengan mata yang masih merem-melek.
"Hooaam"
"Jam berapa sayang?" Tanya Rio dengan suara serak.
"Jam 6 kak, ayo mandi, sekolah." Ucap Ify lagi. Rio mengangguk, kemudian menarik Ify menuju kamar mandi. Ify tak sempat protes, karena ia juga tak ingin terlambat.
Beberapa menit setelahnya, mereka keluar dari kamar mandi. Saat keluar, ternyata Darren sudah bangun. Namun sesekali, ia menguap sambil mengucek matanya.
Masih menggunakan handuk, Ify mendekati Darren yang hanya diam menatap kedua orang tuanya dengan tatapan polosnya."Eh Darren udah bangun, bentar yah sayang, Mama mau siap-siap dulu ke sekolah." Ucap Ify. Ia menoleh pada Rio yang sudah memberikan baju seragamnya. Tanpa pikir panjang, Ify segera memakai pakaiannya saat itu juga.
Setelah beberapa saat, mereka sudah selesai. Ify segera memandikan Darren juga sambil sesekali melirik jam yang sudah menunjukkan hampir pukul tujuh pagi. Ify tak ada pilihan lain lagi selain membawa Darren ke sekolah. Jika menitipkan Darren pada Renatta, maka mereka harus benar-benar terlambat karena jalan menuju rumah keluarga Alexander sangat jauh dari rumah mereka.
Untung saja, Rio adalah pemilik sekolah, jadi ia bisa menelepon pihak sekolah untuk mengabarkan keterlambatan mereka. Juga sekalian memberitahu mereka untuk membawa Darren ke sekolah.
Mereka tiba di sekolah sudah pukul 08.00 a.m Ify menggendong Darren menuju ruang kepala sekolah. Mereka hendak menitipkan Darren pada Bu Santhy yang adalah istri dari kepala sekolah sekaligus orang yang dipercayakan Renatta untuk mengawasi sekolah itu, membantu Rio.
Setelah Darren sudah aman bersama Bu Santhy, barulah mereka menuju kelas. Mereka berjalan bersama menuju kelas. Saat sudah tiba didepan kelas Ify, Ify pamit masuk dan Rio juga meneruskan jalannya menuju kelasnya yang berada dilantai 3.
"Loe kok terlambat Fy?" Bisik Via yang duduk disamping Ify. Ify tersenyum tipis tak berniat membalas. Via sedikit mendengus, kemudian memilih untuk diam memperhatikan guru didepAn yang sedang mengajar.
Setelah mengikuti 2 pelajaran, selama 4 jam, akhirnya waktu istirahat sudah tiba. Mereka segera keluar dari dalam kelas menuju kantin.
"Eh kalian duluan aja gue masih ada urusan sama Kak Rio," ucap Ify setelah membaca pesan dari Rio yang baru ia baca. Sivia, Shilla dan Agni mengangguk, kemudian beranjak menuju kantin dimana kekasih mereka sudah menunggu.
Sesampainya Ify diruang kepsek, ia melihat Rio yang sedang menggendong Darren yang tampak tenang dengan mainan bebek kecil di genggaman nya.
"Hey anak Mama, nggak nakal kan sayang?" Ucap Ify sambil mencium pipi gembul Darren.
"Nggak dong, Darren kan pinter." Sambung Shanty. Ia tersenyum menatap pasangan muda didepannya ini.
"Ohh ya, kalian belum cerita tentang Darren." Ucap Shanty.
"Jadi kemarin, waktu kita pulang kerumah, didepan pintu tuh ada box besar. Aku kira apa kan, aku deketin aja, eh ternyata didalam ada bayi. Terus di situ juga ada note dari mungkin Mama kandung Darren tan," jawab Ify. Shanty mengangguk mengerti.
"Oh yah Tan, Darren udah makan?" Tanya Rio.
"Udah dong," jawab Shanty.
"Yaudah kalo gitu, kita juga mau ke kantin. Tante istirahat aja dulu. Nanti Darren sama kita." Sambung Rio. Ify mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love [COMPLETE]
Roman d'amourMario Arkha Alexander. Cowok umur 16 tahun yang baru masuk SMA. wajahnya yang tampan rupawan membuat ia menjadi playboy tenar. Alyssa Gennifya Pradipta. Gadis kelas 3 SMP yang sangat polos. Memiliki ibu yang menderita penyakit kanker rahim. dan meng...