TwentyFour: Fans

7.2K 273 14
                                    

Rio segera memarkirkan motornya di bagasi. Setelah itu, ia segera masuk kedalam rumah menemui istri tercinta.

"Siang sayang," sapa Rio sambil memeluk Ify dari belakang. Ify tersentak hampir saja pisau yang ia gunakan memotong jarinya.

"Siang juga Kak Rio. Ihh kakak ngagetin Ify aja. Hampir aja nih pisau motong jari Ify." Dumel Ify.

"Iya maaf deh nyonya,"

"Udah sana ganti baju. Abis itu turun yah makan siang" titah Ify. Tanpa banyak bicara Rio segera berlalu meninggalkan dapur setelah mendaratkan satu kecupan di pipi kanan Ify.

"Tau nggak Fy, di sekolah banyak banget lho anak baru cewek yang ngejar-ngejar aku Cakka, Alvin sama Iyel." Ucap Rio.

"Terus?" Tanya Ify penasaran.

"Ya gitu, kita sampe nggak tahu harus sembunyi dimana supaya nggak ketahuan mereka. Perasaan angkatan tahun lalu nggak gini-gini amat."

"Wahh Ify harus kasih tau Via Shilla sama Agni nih." Ucap Ify.

"Kamu mau bantuin aku kan sayang?" Tanya Rio. Ify menautkan alisnya bingung.

"Bantu apaan?"

"Pokoknya kamu bilang sama mereka, kalo aku itu cuma punya kamu. Terus bilang juga jangan ganggu aku gitu."

Ify mengangguk-angguk mengerti.

"Ohh oke. Masalah gampang itu mah,"

*********

Ivha, Dhya, Icha dan Cathy. 4 siswi baru yang sangat menggilai anggota CRAG. Awalnya mereka biasa saja saat masuk SMA VERIST tapi begitu melihat Most Wanted Boys SMA VERIST mereka langsung terpesona dan membentuk grup fans CRAG.

Mereka pertama tak saling kenal. Tapi karena kesamaan menyukai CRAG membuat mereka mulai berteman dan membuat kelompok pemuja keempat cowok tampan itu.

Tak ada sehari saja mereka tak membicarakan CRAG mulai dari betapa ganteng nya mereka, makanan favorit, olahraga favorit, status, keluarga, dan masing banyak lagi.

Namun ada satu hal yang masih menjadi pertanyaan untuk mereka. Apakah CRAG sudah punya pendamping atau belum? Maklum saja mereka baru masuk dan belum terlalu mengenal Cakka, Rio, Alvin, dan Gabriel.

Pagi ini. Hari pertama bagi siswa/i baru kelas X untuk sekolah normal setelah melewati masa orientasi siswa.

Ivha, Dhya, Icha dan Cathy sudah berdiri didepan kelas mereka. Bersiap menyambut sang pangeran. Sebenarnya bukan hanya mereka saja, namun para siswi perempuan yang lain juga. Mengingat, CRAG selalu melewati koridor ini jika mereka akan pergi kekelas.

Keempat cewek rempong itu sudah bersiap dengan ponsel mereka. Berencana akan mengambil gambar saat CRAG lewat. Apalagi Ivha, dia sudAh begitu heboh sejak tadi. Maklum saja, dia penggemar berat Alvin. Yang sering dijuluki Prince Ice. Padahal, Alvin tidak seperti itu, ia hanya akan bersikap dingin saja pada orang yang tidak ia sukai. Selebihnya, ia orang yang cukup friendly.

"Eh-eh itu CRAG udah sampe." Teriak Cathy heboh. Ia segera memakan liptint dibibir nya. Siapa tahu saja kan salah satu anggota CRAG tiba-tiba tertarik dengan bibir nya dan hendak menciumnya.

Saat CRAG berjalan dikoridor, semua murid kelas X langsung terdiam. Bukan apa-apa, mereka hanya tak menyangka saja saat melihat CRAG ternyata menggandeng cewek. Bahkan, Icha dengan lebaynya sampai menitikkan air mata saking sedih nya melihat sang pujaan hati ternyata sudah memiliki gandengan.

*********

Cakka, Rio, Alvin, dan Gabriel sampai bersamaan di sekolah. Tentu saja mereka bersama dengan kekasih masing-masing minus CaGni karena katanya mereka hanya sebatas teman.

"Pagi bro," sapa Rio pada ketiga sahabatnya.

"Pagi" sahut ketiganya bersamaan. Mereka segera turun dari atas motor, kemudian berjalan dengan menggandeng kekasih masing-masing, tentu saja.

"Mana Kak yang kata Kakak fans berat kakak itu?" Tanya Ify sedikit berbisik.

"Coba kamu liat didepan kelas X IPA 4 mereka berempat lagi berdiri didepan." Balas Rio. Ify segera melihat kearah yang di katakan Rio.

Ify menahan tawa saat melihat wajah shock dari keempat gadis itu. Terlebih salah satu dari mereka sampai mengigit ponsel saling gemesnya.

"Cantik kok," ujar Ify. Rio mendelik kesal.

"Cantik sih cantik. Tapi kelakuannya itu lho, abnormal, bikin risih tau." Ucap Rio sedikit bergidik apalagi saat ia mengingat kejadian kemarin. Bagai Mana keempat gadis itu dengan tanpa malu meminta tanda tangan dan foto dengan gaya centil dan gombalan yang mengerikan menurut Rio.

"Huaaaaa yang sama Kak Rio itu siapa? Kok gue nggak tahu?" Teriak salah satu siswa histeris dan diikuti oleh yang lain. Bulu roma pemuda itu langsung berdiri semua. Ia bergidik ngeri. Tak hanya Rio yang bereaksi seperti itu, tapi Cakka, Alvin dan Gabriel juga.

Bukannya membantu, SISA malah menertawakan penderitaan CRAG. Mereka tertawa puas melihat wajah-wajah ketakutan para pacar.

"Ihhh gue merinding sumpah" ujar Iyel menatap takut-takut para gadis kecil yang berada disekitar mereka. Tentu saja bukan sang pacar, melainkan para fans-fans mereka.

"Huaaaaa Kakkkakk ganteenngg" teriak gadis-gadis centil itu lagi. Tanpa aba-aba, CRAG segera berlari menuju kelas mereka dilantai dua.

"Hahahah kasihan mereka. Siapa suruh punya muka ganteng. Jadi gini kan sekarang," ucap Via masih tertawa.

"Hahahah tapi kalau nggak ganteng mana mau gue mah, nggak deh sorry," ujar Shilla, terkesan sombong namun tentu saja hanya bercanda.

"Hehh? Kamu suka sama Kak Iyel cuma karena ganteng dong Shill? Nggak benar-benar cinta?" Kaget Ify. Shilla tertawa lagi.

"Yah cinta lah Fy. Gue bercanda aja kok tadi." Jawab Shilla. Ify mengangguk mengerti

*********

"Huh huh huh astaga gue capek banget"

"Gila banget tuh cewek-cewek nge-fans sih nge-fans aja nggak kayak gitu juga kali. Penyiksaan itu namanya" ujar Iyel. Cakka mengangguk setuju sementara Alvin dan Rio masih sibuk mengatur napas mereka yang terasa sangat ngos-ngosan.

"Wajar sih Yel. Kita kan ganteng." Ucap Rio santai. Iyel mencibir mendengar itu. Namun tetap saja ia mengiyakan ucapan sahabatnya itu.

"Ngapain pada debat sih?  Nggak penting banget." Dengus Alvin. Mereka mengangguk malas dan memilih untuk diam. Karena jika tidak, pasti pemuda sipit itu akan menceramahi mereka dengan kata-kata mutiaranya yang sungguh menggugah hati.

"Lagian tuh cewek-cewek, bukan pada ngebantu malah kita yang diketawain. Dimana mana tuh, cowok ganteng kayak kita itu dilindungi, Dijaga, bukannya malah diketawain. Dasar cewek-cewek nggak peka. Huhh" ucap Cakka pelan.

"Setuju gue sama elo, kka. Tumben hari ini loe bener? Ada apa nih?" Ucap Gabriel yang mendengar ucapan sahabatnya itu. Cakka sontak saja menjitak kepala sang sahabat karena ucapan Iyel yang menjurus ke ledekan.

"Loe pikir gue nggak bener gitu? Au ah, benci gue sama loe." Ujar pemuda gondrong itu, sambil melipat tangan di dada. Sok imut. Iyel tertawa bersama dengan Rio dan Alvin, membuat Cakka memanyunkan bibir nya. Membuat wajahnya terlihat imut bagi cewek-cewek penggemarnya, sementara terlihat menjijikan bagi ketiga sahabatnya.

"Nggak banget loe pose kayak begitu. Nggak cowok." Cibir Rio. Sontak saja, pemuda itu langsung berdiri tegak sambil memasang wajah se cool mungkin.

"Gimana? Udah laki belum?" Tanya Cakka sedikit songong. Rio Alvin dan Gabriel terkekeh pelan melihat tingkah sang sahabat yang tak pernah berubah. Kadang, disaat seperti ini yang membuat kita mengingat sahabat. Konyol, dan penuh canda tawa. Terasa hangat saat hati kedinginan.

True friend always there when we down.

Bersambung....

Thanks for reading guys. Karena hari ini udah mau masuk weekend, dan kegiatan aku nggak terlalu padat *cielah Jadi aku post part ini dan karena aku juga tau kalau part ini pendek, maka aku akan post 2 part untuk besok. Semoga suka dan tunggu terus cerita ini. Sampai bertemu lagi di part selanjutnya.
Byeee 😘😘😘🙋🙋💋

Crazy Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang