Datangnya

3.6K 217 2
                                    

Loh,Rat? Lo mau kemana?” tanya Tia begitu melihat Ratu sudah siap dengan motor matic miliknya.

“Mau cari makan,kenapa?”

“Hah? Lo kenapa sih,Rat? Sakit?”

“Engga,gue sehat. Kan kemaren gue baru aja berobat sama lo.”

Bukannya kenapa-kenapa. Tia hanya bingung.

Ratu biasanya kemana-mana akan mengenakan kerudung,walaupun pakaiannya masih mengenakan jeans ketat dan kaos panjang. Tapi setidaknya dia tidak pernah lupa dengan kerudungnya.

Lihatlah Ratu sekarang,dia memakai pakaian seperti biasanya,hanya saja kemana kerudung Ratu?

“Kerudung lo masih belom pada kering? Pake punya gue aja dulu,ambil sana dilemari.”

“Engga kok,kerudung gue lengkap. Gue cuman baru tersadar aja,Ya.”

Ratu mengurungkan niatnya untuk pergi mencari makan. Mengajak Tia masuk kedalam kamarnya.

“Gue tersadar,selama ini gue berubah bukan karena Allah,Ya. Gue pakai kerudung,berbicara halus,itu karena Azhar. Makannya,gue selalu beda-beda kalo sama orang. Gue akan jadi pribadi yang benar-benar alim kalau di kampus,dan kembali menjadi pribadi yang selengekan kalo diluaran itu.”

“Gue juga sadar. Sadar banget malah. Gue suka nunda-nunda waktu sholat. Dan jujur,solat gue masih bolong-bolong.”

“Ngaji aja lo tau sendiri,kalah gue sama anak SMP.”

Tia menatap Ratu garang.

“Itu salah,Rat.”

“Salah gimana?” tanya Ratu heran begitu mendapati Tia yang menatapnya garang.

“Semua yang lo sebutin tadi itu gak ada yang salah. Perubahan,meskipun itu dikarenakan Allah atau bahkan karena orang lain,asalkan itu baik,maka gak akan dikatakan salah.

“Semua perubahan yang mungkin emang karena Azhar,itu gak salah. Karena apa? Karena perubahannya itu mengajak lo menuju jalan yang baik.”

“Oke,lo bisa bilang solat lo bolong-bolong,ngaji lo gak lancar. Tapi setidaknya lo itu mau berusaha. Dan orang yang berusaha,selalu lebih baik daripada yang gak berusaha sama sekali.”

Ratu terdiam.

“Ya emang sih,gue bukan ahli agama. Solat gue juga masih bolong-bolong,gue gak pinter ngaji,dan gue selengekan. Tapi,kalo masalah kaya gini,mungkin gue bisa bantu lo,Rat.

“Saran gue,gak apa-apa lo berubah karena Azhar. Gak apa-apa lo berubah bukan karena Allah,selama perubahannya baik,ya itu tetep halal. Tetep bagus.”

Tia mengambil tangan Ratu,menatap Ratu tepat di manik matanya.

“Kalau lo merasa semua usaha lo gagal,itu artinya lo harus berusaha lagi.”

Tes.

Ratu menangis.

“Lo disini aja,jangan kemana-mana. Gue yang cari makan,lo mau nasi padang kan? Gue bayarin,mumpung barusan Papah gue baru kirim gajian. Hehe,”celoteh Tia.

Tia segera beranjak.

Sebelum Tia benar-benar pergi menutup pintu,Ratu memanggil Tia.

“Tia,”

“Makasih ya.”

YUSUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang