Hanya

3.5K 220 3
                                    

Ratu dapat melihat,bahwa Regina baru saja menangis.

Matanya sembab.

Diantara Ratu dan Regina seakan terpasang dinding tebal yang sulit ditembus. Diantara mereka berdua tidak ada yang mau membuka percakapan.

“Rat,”

“Re,”

Ucap mereka bersamaan.

Ratu tersenyum, “Kamu duluan.”

Air mata menetes dari pelupuk mata Regina.

“Kamu tau kan Rat,gimana perasaan aku ke Azhar. Gimana aku selalu bangga punya pacar kaya dia? Kamu tau Rat,aku tuh sayang banget sama Azhar.”

Ratu menangis.

Dia tahu,akan kemana arah pembicaraan mereka berdua.

“Kamu tau,Rat,gimana sakitnya hati aku saat ini? Sakit banget Rat,sakit!”

“Re,”

“Aku gak nyangka,Rat. Kamu sahabat aku,aku percaya semua sama kamu. Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kamu kenal sama Azhar?”

Tangis Regina makin menjadi-jadi.

Beruntung saat ini mereka berada diruang VVIP,jadi tidak ada yang menonton aksi drama mereka.

“Maafin Ratu,Re. Maafin Ratu.”

“Apa dengan maaf semuanya akan berubah,Rat? Apa dengan maaf Azhar akan kembali lagi ke sisi aku?!” bentak Regina.

“Aku tau,maafku gak akan membuat semuanya berubah. Aku jug atau aku gak pantes buat dimaafin,Re. Bilang sama aku,aku harus gimana biar kamu maafin aku?” isak Ratu.

“Aku harus gimana,Re?! Jawab aku!”

“Jauhi Azhar,Rat. Blokir semua akses yang bisa dia gunakan untuk menghubungi kamu.”

“Kalau aku gak bisa bersama Azhar,aku gak apa-apa,Rat. Tapi kalau harus lihat Azhar sama sahabat aku sendiri,rasanya beda,Rat.”

“Aku mohon,biarkan diantara kita berdua gak ada dendam. Biarkan aku sama kamu balik kaya dulu,biarkan Azhar musnah dari cerita kita. Ratu mau,kan?”

Ratu terdiam.

“Ratu mau,Re.”

“Asal itu bisa mengembalikan persahabatan kita.”

YUSUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang