Semakin

4.7K 278 15
                                    

Suasana kelas saat ini sangat ramai,dikarenakan Bu Umi tidak dapat mengajar,dan meninggalkan kelas tanpa tugas.

Putri dan Riska sedang asyik menonton drama korea kesukaan mereka. Berkencan dengan oppa kesayangan,kata Tia.

Sedang Ratu,dia sedang bergurau ria dengan Reysita. Dia dan Reysita menirukan salah satu pembawa acara Katakan Putus yang saat itu memang sedang trend dikalangan masyarakat.

“Hai,guys! Ketemu lagi sama gue Komo Ricky,dan ini temen gue Gigi,di serial,”

“Katakan Putus,”

“Oke guys,klien kita saat ini itu punya masalah yang bener-bener rumit,”

“Iya,langsung kita panggil aja,Sarimin!”

Ratu dan Reysita bersorak kegirangan,diiringi gelak tawa anak-anak sekelas.

Kecuali Azhar.

Lelaki itu sibuk memainkan gadget milik Adi,tidak memperdulikan Ratu.

Menjadi gila adalah kebiasaan Ratu,begitu pikirnya.

Jam pelajaran berikutnya,kelas kembali ribut,guru-guru mengadakan rapat,seiring dengan rencana sekolah yang akan mengeluarkan kebijakan baru.

Ratu sedang berdiri di pintu kelas. Melihat pemandangan anak-anak lelaki yang bermain bola di bawah teriknya matahari.

Sebenarnya,melihat para anak laki-laki bermain bola bukan tujuan utamanya. Azhar-lah tujuannya.

Lelaki itu sekarang sedang bersenda gurau dengan Udin.

Hatinya merasa tentram melihat senyuman manis Azhar.

Lagi lagi dia membayangkan,bagaimana jika nanti,Dia lah yang alasan Azhar tertawa lepas seperti itu.

Beberapa menit kemudian,salah satu guru BK di sekolah menyuruh anak-anak untuk masuk ke kelas.
Ratu duduk di lantai dekat pintu dengan Reysita,dengan Azhar yang berdiri di pintu.

“Azhar,”sapa Ratu.

Lagi-lagi,Azhar mengangguk sambil tersenyum.

“Eh,Azhar!”panggil Reysita.

Azhar menengokan kepalanya.

“Nih,lo mau gak kalo jadi imamnya Ra—.”

“Sssst,apaan sih,Re! Anjir,parah ah!!”potong Ratu membekap mulut Reysita.

Reysita dengan akal cerdiknya,menjilat telapak tangan Ratu,lalu kembali berteriak.

“EH AZHAR! LO MAU GAK KALO SEMISALNYA JADI IMAM RATU DIMASA DEPAN?!”

Ratu langsung berbalik badan,mencoba menulikan telinganya. Jujur saja dia takut.

Dan ketakutan nya menjadi kenyataan ketika Azhar memberikan jawaban.

“Jodoh gak ada yang tau,lagian saya sukanya sama orang lain.”

YUSUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang