Mengejar

5.7K 281 10
                                    

“Azhar,”sapa Ratu begitu melihat Azhar datang.

Azhar hanya tersenyum mengangguk,seperti biasanya.

Azhar tidak tahu,bahwa hal yang dia pikir biasa,ternyata sangat luar biasa bagi Ratu,efeknya membuat kupu—ralat,laron-laron didalam perut Ratu berterbangan.

Semakin hari,semakin tumbuh perasaan yang bahkan Ratu sendiri tidak bisa memastikan,perasaan apa itu.

Bisa saja dia langsung menjawab bahwa perasaan itu adalah perasaan suka,tapi dia terlalu ragu bahwa itu hanya obsesi belaka.

Azhar yang baik,Azhar yang tampan,Azhar yang membuat wanita manapun ingin menjadi pendampingnya.

Ugh,lupakan pemikiran itu. Hei,Ratu baru berusia empat belas tahun,mengapa ia jadi memikirkan tentang masa depan?

Memikirkan masa depan memang sangat menyenangkan,seperti saat ini. Ketujuh sahabat Ratu sedang berkumpul di rumah Vina.

Niat awal yang bermaksud mengerjakan tugas kelompok dari Bu Riyani,kini berganti menjadi menceritakan mimpi masing-masing.

“Gue nih ya,kalau udah gede mau jadi dokter. Nanti pas gue lagi tugas,gue dapet pasien pilot ganteng gitu. Terus nanti kita temenan,sampai kita nikah terus punya anak kembar cowo-cewe. Mantab,kan?”

Reysita menceritakan mimpinya dengan menggebu-gebu.

“Lo sih Rat? Mau apa?” tanya Haura.

Ratu memikirkan sesaat.

Apa yang dia inginkan dimasa depan?

Ratu tersenyum,menarik nafas lalu mulai menjawab. “Kalau gue mau jadi dokter anak,plus istri yang baik.”

“Hah?”

“Iya,gue akan jadi istri yang baik buat suami gue,kan suami gue Azhar,hehehe.”

Kini Ratu menyengir tiga jari,setelah itu mendapat timpukan dari teman-temannya.

Rasanya tidak sakit,karena Ratu menerima pukulan tersebut sambil tersenyum,memikirkan betapa bahagianya dia ketika mimpinya terkabul.

Memiliki anak,lalu hidup menua bersama.

YUSUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang