part 2

3.3K 232 11
                                    

"Jim hentikan, ini gak lucu," kataku.

Aku tahu yang bisa melakukan hal seperti ini hanya satu orang, Jimmy. Dia adalah kekasih yang baru 3 bulan menjadi pacarku.

"Lagian kamu ngapainsih ngelamun sendirian?" tanyanya sambil melingkarkan tangannya memelukku.

Aku melepaskan pelukannya dan membalikkan badan mwnghadapnya. Aku tatap matanya lekat-lekat mencari kesungguhan di matanya, tapi aku tak menemukannya.

"Kita putus," kataku.

"Kenapa Cle?" tanya Jimmy.

"Aku tak suka di duakan," kataku sambil berlalu menuju mobilku.

"Cle....maksud kamu apa?" tanya Jimmy bingung.

"Renungkanlah Jim apa yang telah kamu perbuat," kamudian aku masuk mobil dan segera menjalankan mobilku dengan kecepatan tinggi.

Aku sesekali melihat jam tangan yang melingkar di lenganku. Shit.....aku telat masuk kantor.

Mau tak mau aku menjalankan mobil dengan lebih kencang lagi membelah jalanan ibu kota.

Prrriiiitttt.....terdengar suara peluit yang begitu nyaring menghentikan mobilku. Seketika aku langsung mengerem mobilku dan menunggu pak polisi menghampiriku.

"Selamat pagi nona," katanya.

Sepertinya aku mengenal laki-laki yang ada dihadapanku. Tapi siapa dia. Kenapa begitu sulit mencari memori satu pria saja dari ingatanku?

"Nona..." katanya membuyarkan semua lamunanku.

"Ya kenapa pak?" tanyaku.

"Anda menjalankan mobil terlalu kencang, mana STNK dan SIM anda," jawabnya.

Aku menyerahkan STNK dan SIM. Sekilas terlihat nama yang ada di dadanya 'INDRA'. Hhhhmmmm.....sepertinya aku mengenal nama itu, tapi siapa?

"Indra A Putra," kataku perlahan.

"Nona tahu nama saya?" tanyanya kaget.

Aku menatap wajahnya dalam-dalam. Ya....itu dia, laki-laki yang mampu merubahku menjadi seorang 'Cleopatra' sesuai dengan namaku.

Laki-laki yang hanya bisa bermulut manis dan merayu setiap gadis yang mendekatinya. Laki-laki yang tak pernah menepati janjinya.

"Jika mau nilang saya, cepat berikan surat tilangnya, saya buru-buru," kataku padanya.

"Nama anda Cleopatra? Usia 25 tahun....." katanya.

"Anda bukan petugas sensus kan? Berikan surat tilangnya atau saya pergi?" kataku sambil mengambil SIM dan STNKku.

"Ini....saya minta STNKnya," katanya.

Aku pun menukar surat tilang dengan STNKku. Aku tak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan laki-laki brengsek itu.

Benar saja, aku sampai di kantor sudah sangat telat. Papa dan mamaku telah sampai di kantor duluan.

"Kamu kemana saja Cle?" tanya mama.

"Aku ada urusan mah," jawabku.

Aku langsung masuk ke ruanganku. Dan mengurusi semua pekerjaan yang telah menumpuk di atas meja kerja.

Aku bekerja sebagai manager pemasaran pada perusahaan milik kedua orang tuaku. Tak sulit memang bagiku menjalankan tugas yang berat ini karena aku adalah lusan terbaik fakultas ekonomi di kampusku.

Tok...tok....tok bunyi pintu ruanganu di ketuk seseorang. Tanpa mengangkat kepalaku daru arsip-arsip pekerjaanku dan laptop aku menyuruhnya masuk.

"Anda ada rapat 10 menit lagi nona," kata sekretarisku.

CLEOPATRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang