part 14

2K 142 9
                                    

"Cle....tunggu Cle aku mau bicara," teriaknya mengejarku.

Aku masih tak paham dengan apa yang dia inginkan dariku. Dulu dia mencampakkanku begitu saja dan sekarang, skarang dia mengejarku habis-habisan.

Aku berlari menghindar darinya. Aku benar-benar tak ingin mendengar penjelasan apa pun dari dia. Bagiku semua kisah aku dan dia telah berakhir di hari itu.

****
3 tahun yang lalu

Aku baru saja keluar dari kelas ketika Aldo menjemputku di parkiran. Rambut panjangku aku ikat kuncir kuda untuk menghindari hawa panas yang menyengat di siang ini.

"Udah kelar Cle kuliahnya?" tanya Aldo sambil merangkul pinggang rampingku dengan erat.

"Sudah," jawabku sambik bergelayut manja padanya.

"Kita jalan yuk Cle, sudah lama kita gak jalan," ajak Aldo.

"Maaf Do, aku lagi banyak tugas mana semuanya harus di kumpulkan besok. Dosen memang gak kira-kira, masuk hari ini harus di kumpulin besok," kataku menggerutu dengan kesal.

Aku memang tak paham dengan maunya dua dosenku hari ini. Mereka tak berpikir jika mahasiswanya memiliki banyak tugas dari dosen lain, tapi mereka dengan seenaknya memberi tugas yang begitu banyak dan harus di kumpulkan besok pula.

"Aku bantuin deh tugasnya, tapi sekarang kita jalan," kata Aldo sesikit memaksa.

Aldo adalah pria yang aku pacari selama 6 bulan terakhir ini. Dia merupakan kakak tingkatku dulu. Saat aku baru masuk, dia sudah tingakt akhir. Aku sangat menyayangi dan mencintainya. Dia mampu membawaku keluar dari masa kelamku, dari hancurnya hatiku karena di tinggalkan seorang kekasih yang sangat aku cintai.

Selama 2 tahun kami hanya berteman dan tak ada ikatan apa pun. Selama itu aku sangat menghargainya, menghormatinya dan menganggapnya sebagai kakak yang tak pernah aku miliki.

Dan 6 bulan lalu dia menyatakan perasaannya padaku. Sesungguhnya aku ingin menolak pernyataan cintanya, tapi aku merasa tak enak dengan semua kebaikannya hingga akhirnya aku menerima cintanya.

Aku hanya berkeyakinan bahwa aku bisa mencintainya seiring dengan berjalannya sang waktu. Dan benar saja, kini aku sudah mulai dapat mencintainya dan melupakan kekasih yang telah menyakitiku hingga hatiku hancur berkeping-keping.

"Hhhmmmmm...tapi bener ya Do kamu bantuin aku ngerjain tugas?" tanyaku memastikan.

"Ya Cle beneran aku bantuin deh tugasnya. Tapi tugas apa?"

"Ni tugas Seminar Manajemen Keuangan, aku gak ngerti soal keuangan. Itu santai ko di kumpulinnya masih seminggu lagi, tapi kamu harus riset dulu ke pembukuan dari perusahaan walau perusahaan kecil atau warung sekalipun,"

"Baiklah, aku akan menyelesaikannya sebelum tugasmu harus di kumpulkan. Tapi sekarang jalan ya?"

"Baiklah ayo,"

Dengan pertanyaan senang aku masuk ke dalam mobil Jazz hitam milik Aldo. Sejak berpacaran dengan Aldo aku memang jarang membawa mobil ke kampus, dia selalu mengantar jemputku dan jija dia tak sempat maka aku akan meminta supir untuk melakukannya.

Sejak berpacaran dengan Aldo aku mencoba membuang semua kebiasaan burukku termasuk mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Sebelumnya setiap kali aku memiliki masalah apa pun maka aku akan menjalankan mobilku dengan kecepatan yang tinggi. Tapi sekarang semua telah berubah, aku belajar untuk tidak mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi lagi.

Sepanjang perjalanan banyak canda dan tawa yang keluar dari mulut kami. Aku merasa sangat senang dan nyaman ketika bersamanya. Aku merasa bebas mengekspresikan semua yang aku rasa. Aldo tak pernah memandangku sebagai pewaris perusahaan Williams. Dia benar-benar memperlakukanku sebagai pacarnya, gadis yang dia sayangi.

CLEOPATRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang