Part 27

1.5K 83 18
                                    

Helo! Sebelum baca, aku mau kasih tau kalau salah satu temen aku LydiaLestari Bikin cerita.. judulnya Alvino.. TeenFiction gitu genrenya. Baca ya!

***

Malam kamis yang kelam bagi Kanaya. Dirinya benar-benar merasa bingung pada dirinya sendiri. Hatinya merasa abu-abu. Entah kemana dia berlabuh. Entah apa yang sebenarnya dia rasakan. Dia sendiri tidak memiliki jawabannya.

Sambil menonton film yang baru saja diberikan Kinanti padanya, Kanaya meraih ponselnya yang tadi bergetar pelan. Dilihatnya layar ponsel yang menampilkan pop-up pesan dari Arkana.

Arkana Ardian
Bon. Dah tidur?

Senyum di bibir Kanaya terukir. Ia kemudian duduk, mengetikkan balasannya pada Arkana dengan sebelumnya mempause tayangan film yang sedang seru-serunya.

Belum..

Jawaban Kanaya singkat dan jelas. Dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Baru saja ingin menaruh kembali ponselnya, getaran berkali-kali sedikit membuatnya mengernyitkan kening. Dilihatnya nama Arkana berkedip-kedip di layar. Kali ini Arkana meneleponnya menggunakan nomer telepon, tidak melalui LINE.

"Assalamu'alaikum.. Apaan? Sombong ya punya pulsa?" belum sempat Arkana menjawab, Kanaya sudah menyerocos seperti itu. Kanaya bisa mendengar tawa renyah Arkana. Yang entah mengapa membuat hatinya tenang. Setidaknya tidak sehambar seperti kemarin-kemarin.

"Kok belom tidur?" Kanaya berdecak kesal mendengar pertanyaan Arkana. Melupakan salam yang tadi Kanaya berikan.

"Wa'alaikumsalam, Arkana.." ujar Kanaya sambil tersenyum simpul. Didengarnya lagi Arkana tertawa, namun pendek.

"Iyaiya ibu hajiku.. wa'alaikumsalam," kali ini giliran Kanaya yang tertawa.

Kanaya memejamkan matanya selama beberapa saat. Merasakan aura positif yang saat ini menyelimuti hatinya. Entah mengapa mendengar suara Arkana membuatnya nyaman.

"Gue lagi nonton film, Na. Udah ah, lanjut chat aja ya? Nanggung nih filmnya udah mau abis tau," belum mendapat persetujuan dari sang penelepon, Kanaya segera menutup sambungan telepon. Bahaya jika Arkana sampai menyadari keanehan sikap Kanaya akhir-akhir ini.

***

Di sekolah, entah angin dari mana Arkana tiba-tiba mendekati Ayu. Yang ikut ke rumahnya bersama dengan Kanaya. Pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi otaknya itu tak dapat dia realisasikan pada Juna. Ia merasa waktunya belum pas untuk menanyakan hal seperti apa yang ia fikirkan. Maka dari itu, karena rasa penasaran yang tinggi, akhirnya Arkana memutuskan untuk bertanya pada Ayu.

"Yu," Ayu menoleh, namun hanya sekilas karena cewek itu sedang sibuk bermain game slither di ponselnya. Arkana sedikit mengintip, karena dia juga suka memainkan permainan itu.

"Lo udah berapa skornya?" tanya Arkana yang langsung mengambil kursi dan duduk di sebelah Ayu. Ayu terdiam, kemudian menarik kerudungnya ke belakang. "Paling tinggi seratus ribu. Lo?"

Arkana mengintip lagi, kemudian dia berfikir sudah sejauh mana dia memainkan permainan itu. "Lima puluh ribu.. mungkin?" ujarnya seperti pertanyaan. Ayu kembali fokus pada permainannya, yang juga membuat Arkana melihatnya bermain.

Kanaya dan ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang