Jisoo dan Jin duduk bersebelahan di kursi belakang bus. Jisoo duduk sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, sementara Jin hanya duduk dan masih tersenyum.
" sepertinya orang ini memang sudah tidak waras" ucap Jisoo lirih hampir seperti bergumam
" aku tidak waras itu juga karena mu"
"otak-otakmu sendiri kenapa cari alibi???"
" otakku kan hanya untuk memikirkanmu, aku terlalu serius memikirkanmu hingga aku kehilangan kewarasanku"
" berhentilah menggodaku Kim Seok Jin!!!" ucap Jisoo lebih tepat disebut berteriak
"Kau ingat kejadian tiga tahun yang lalu??"
Jisoo hanya bisa menatap tajam Jin
Tiga tahun yang lalu ketika Jisoo masih seorang siswi kelas dua sebuah sekolah menengah pertama, itulah pertama kalinya sekaligus terakhir kalinya ia merasa tertarik dengan seseorang dan tanpa rasa takut ia mengungkapkan apa yang ia rasakan dan pikirkan pada orang itu, ya dengan polosnya gadis itu mengatakan pada seorang pemuda bernama Kim Seok Jin dimana pemuda itu juga adalah sepupunya, Jisoo mengatakan pada Kim Seok Jin, jika ia menyukainya dan reaksi pemuda itu sama sekali tidak terduga ia justru tertawa terpingkal-pingkal mendengar pengakuan Jisoo
Kini Jisoo yang diingatkan dengan kejadian itu hanya bisa tersenyum getir.
"Kau tidak ingat? Joaheyo Jin-oppa" ucap Jin menirukan bagaimana Jisoo ketika itu
" sepertinya itu sangat memorable bagimu, kau bahkan tidak melupakannya. Lagi pula aku juga heran kenapa waktu itu aku bisa menyukaimu, orang-orang bilang itu adalah cinta monyet, dan bisa-bisanya aku menyukai monyet sepertimu,untung saja aku bertaubat dan menyadari keanehanmu" cerocos Jisoo
"ck,benarkah?? kau bahkan menciumku"
"Aish, ingin sekali aku mengeluarkan kata "suci" sekarang, kau bisa membuat salah paham orang-orang yang mendengarnya, aku hanya menempelkan bibirku pada pipimu, aish yang benar saja, lagi pula itu ketika aku masih bocah"
"Sekarang kau bisa melakukannya lagi"
Jisoo mengalihkan pandangannya pada Jin, gadis itu menatapnya tajam
"Are you sure??"
"Totally sure"
"secepatnya sepatuku akan mendarat di wajahmu"
Jin hanya tertawa geli melihat tingkah Jisoo, inilah alasan kenapa ia suka sekali menggoda Jisoo, karena menurutnya reaksi gadis itu sangat lucu.
Mereka turun di halte dan berjalan ke toko buku, Jin dan Jisoo berjalan beriringan, Jin merangkul Jisoo tapi Jisoo menatapnya tajam seolah berkata singkirkan lenganmu itu jika tidak ,kau mati.
"Ada apa?" Tanya Jin
"Singkirkan lenganmu!!!"
"Kenapa? Bukankah ini yang biasa dilakukan orang yang sedang berkencan?"
Jisoo menoleh ke arah Jin, Jin hanya tersenyum tanpa dosa
"Apa kau benar-benar menyukaiku?? Tapi maaf kali ini aku menolakmu" ucap Jisoo lalu menendang kaki kanan Jin dan meninggalkan pemuda itu kesakitan di luar toko buku.
Entah pesona apa yang dimiliki Kim Seok Jin baru saja ia membuka pintu untuk masuk ke toko buku, semua orang disana memandangnya sementara Jisoo sudah ngibrit mencari novel, Jin berkeliling mencari buku-buku yang ia butuhkan, Jisoo menoleh ke pengunjung lain yang mayoritas adalah para gadis yang saat ini masih memperhatikan Jin, tentu saja mereka memperhatikan Jin karena satu-satunya laki-laki yang ada disana memang dia, dan memang faktanya laki-laki yang hobi ke toko buku atau perpustakaan itu LANGKA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack
ФанфикKim Jisoo gadis super duper cuek yang hidupnya selalu ribet memiliki adik menyebalkan yang selalu mencari masalah dengannya, ia juga harus menyabarkan dirinya sendiri menghadapi manusia menyebalkan di sekolahnya. tak berhenti disitu saja keribetan...