Pagi yang tak begitu cerah seorang gadis dan seorang pemuda berjalan beriringan menuju sekolah mereka, sesekali pemuda itu mengganggu gadis itu dengan mengacak rambutnya mungkin orang-orang yang tidak tahu, akan menganggap mereka adalah pasangan kekasih.
"berhenti mengacak-acak rambutku, Kim Seok Jin!!" ucap Jisoo mulai frustrasi.
"uuu... adikku sayang, kenapa tidak berangkat sekolah dengan oppa depan rumah????" goda Jin
"aish, kenapa tidak kakakku tercinta ini saja yang berangkat bersama dengan brandal itu???" ucap Jisoo menirukan Jin
Mereka dibuat kaget oleh dua orang gadis yang tiba-tiba muncul diantara mereka berdua mendorong Jisoo kesamping hingga Jisoo nyaris terjatuh karena dorongan yang terlalu keras.
Jisoo melirik ke arah Jin lalu meninggalkan pemuda itu yang tengah mencoba untuk menghindari dua gadis itu.
Seorang gadis tengah membagi buku-buku ke setiap meja yang ada di kelas III-2 hingga seorang pemuda masuk ke kelas itu dengan terburu-buru lalu bersembunyi di bawah meja guru. Gadis bernama Kyulkyung itu menatapnya dengan datar. Tiba-tiba dua orang gadis berhenti di depan pintu kelas itu
"Kyulkyung sunbaenim??" Tanya salah satu dari dua gadis yang tengah berdiri di ambang pintu.
"Ya, ada apa??" tanya Kyulkyung yang masih sibuk meletakan buku di setiap meja.
"Apa Jin sunbaenim tadi masuk ke kelas ini??" tanya gadis itu lagi
" ini memang kelasnya, tapi seperti yang kalian lihat disini hanya ada aku, aku tidak melihatnya masuk ke kelas ini" ucap Kyulkyung penuh kebohongan namun terdengar seperti sebuah kebenaran.
"ough, jika begitu apa boleh kami menitipkan sesuatu???"
Kyulkyung hanya mengangguk pelan. Dua gadis itu berjalan mendekat ke arah Kyulkyung namun Kyulkyung tiba-tiba saja berjalan mendekat ke arah mereka ketika ia menyadari jika Jin akan ketahuan jika kedua gadis itu mendekat ke arah ia berdiri sebelumnya
"aku akan langsung memberikan ini ketika aku melihatnya"
Kedua gadis itu berjalan keluar dari ruangan itu begitu pula dengan Jin yang keluar dari tempat persembunyiannya.
"mereka memberikan ini" ucap Kyulkyung seraya memberikan dua buah kotak berukuran medium pada Jin. Sesaat ruangan itu hening hingga Jin memulai percakapan.
"Kau tahu Kau itu mirip dengan salah satu temanku ketika aku ada di sekolah menengah pertama, dia sangat mirip denganmu mulai nama hingga wajah, sungguh kalian itu mirip sekali" cerocos Jin mencoba menggali kebenaran tentang perasaannya yang mengatakan jika gadis bermarga Jo itu adalah benar Jo Kyulkyung cinta pertamanya.
Kyulkyung berbalik melihat Jin.
"begini, sebenarnya wajahmu itu juga familiar apa kau dulu bersekolah di Hansang???" ucap Kyulkyung mulai sedikit mengaku sebelum ia tertangkap basah mencoba menghindari pemuda itu.
" sesuai perkiraanku ,kau itu Jo Kyulkyung teman lamaku" ucap Jin dibalas senyum tipis oleh Kyulkyung.
" sudah sangat lama aku tidak melihat mu, kau berubah banyak"
"Kau juga" ucap Kyulkyung singkat karena memang tidak tahu harus mengatakan apa. Jin menatap Kyulkyung dengan serius ia berjalan mendekati gadis itu.
"Tunggu ada sesuatu di rambutmu" ucap Jin seraya mengambil sesuatu di rambut Kyulkyung,tiba-tiba gadis itu sedikit berjongkok.
"O.. ternyata remah roti" lanjut Jin
Wajah Kyulkyung seketika memerah.
"Sepertinya aku melupakan sesuatu" ucap Kyulkyung lalu berlari keluar kelas itu masih sambil menampar ringan wajahnya.
Ruangan itu kambali lengang hingga satu per satu siswa lain datang dan dimulailah keributan di kelas III-2. Jin mulai menyesali keputusannya untuk memastikan apa Kyulkyung itu benar-benar teman lamanya, karena keputusan itu Kyulkyung dan dirinya justru semakin awkward.
Sepanjang pelajaran Sejarah Korea, kedua anak manusia ini tak bisa fokus sama sekali, bahkan untuk pertama kalinya seorang Jo Kyulkyung ditegur oleh seorang guru karena ia kedapatan sedang melamun. Karena kejadian itu juga ia menghindari kontak mata dengan Kim Seok Jin karena ia berasumsi Jin pasti tahu alasan mengapa ia melamun.yuph mengingat masa lalu
Seorang gadis berjalan memasuki sebuah rumah dengan gaya minimalis,ia menyapa seorang wanita paruh baya yang tengah duduk membaca majalah namun tak lama ia berlalu dan berjalan menuju kamarnya. Ia merebahkan badannya diatas tempat tidur memejamkan matanya sebentar dan ia mulai mengaduk isi lemarinya seperti ia tengah mencari sesuatu, ya akhirnya dia menemukan barang itu sebuah buku dengan sampul coklat, gadis itu membuka buku itu mendapati foto-foto masa lalunya seperti yang terlihat seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki tengah berdiri memegang sebuah trophy. Ia membalik halaman berikutnya ia medapati kertas lecek tertempel disana.
Dear Jo Kyulkyung
Aku tahu ini akan sedikit aneh bagimu juga bagiku, namun tetap saja aku harus memberitahukannya padamu, aku yakin kau pasti menyadarinya, sikapku yang aneh ketika aku berada di dekatmu itu salah satunya, aku juga sering tertangkap basah tengah menatapmu. Aku tak sepuitis Khalil Ghibran jadi aku tak akan menulis puisi untukmu aku hanya akan mengatakan jika Aku menyukaimu,hanya itu yang aku ingin katakan, sebelumnya aku juga perlu berterima kasih padamu karena telah mewarnai hari-hariku,mungkin hanya aku yang merasakan itu tapi tetap saja Terima Kasih.
Kim Seok Jin
Gadis itu menutup buku itu,meletakannya di atas tumpukan buku-buku lainnya.
Maafkan kekhilafanku menulis surat cinta yang menggelikan ini ya, readers. Aku bener-bener gak bisa nulis surat cinta yang romantis sekali lagi maaf. Surat itu aja udah bikin aku ketawa-ketawa sendiri.
Jangan Lupa VOTE & COMMENT ok
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack
Fiksi PenggemarKim Jisoo gadis super duper cuek yang hidupnya selalu ribet memiliki adik menyebalkan yang selalu mencari masalah dengannya, ia juga harus menyabarkan dirinya sendiri menghadapi manusia menyebalkan di sekolahnya. tak berhenti disitu saja keribetan...