Jisoo dan Jin berjalan beriringan menuju sekolah mereka, Jisoo tak lagi memikirkan, apa dia bersedia mengajari Chanyeol belajar atau tidak, dia telah memutuskan dan hanya perlu untuk menyampaikannya saja pada Chanyeol terserah pemuda itu menerima keputusannya atau tidak itu haknya.Jisoo sekarang tengah sibuk menggoda Jin
"yak oppa kau itu harus cepat jika kau benar-benar menyukai Kyulkyung eounni, di sekolah ini saja sudah banyak yang mengincarnya bahkan kemarin eounni mendapat kiriman bunga dari pemuda sekolah sebelah"
"tidak hanya satu pemuda saja, jadi kau harus cepat. Aku akan mendukungmu sepenuhnya bahkan aku akan sangat senang jika aku bisa membantumu jadi fighting!!!"
Jin hanya diam tanpa senyum di wajahnya dan itu membuat Jisoo semakin bersemangat menggoda sepupunya itu.
"Oppa Kyulkyung eounni itu sangat popular bahkan sebelum kau pindah ke sekolah ini banyak sekali pemuda dari sekolah lain menunggu di depan sekolah hanya untuk berkenalan dengannya dan kau tahu ada satu pemuda yang aku yakin akan segera memenangkan hati Kyukyung eounni jika kau tidak segera bertindak, aku dengar pemuda itu adalah seorang trainee di salah satu agency terbesar di Korea"
"Apa kau tidak bisa diam!!" ucap Jin dengan nada naik satu oktaf tanda ia mulai frustrasi mendengar Jisoo yang terus nyrocos bak penyiar radio.
"woahh...aku baru saja mengatakannya" Jisoo tercengang bukan karena Jin yang marah padanya tapi ia tengah melihat bukti nyata jika apa yang ia katakan seribu persen adalah fakta.Jin mengikuti arah pandang Jisoo dan mendapati Kyulkyung tengah berbicara dengan seorang pemuda berseragam SOPA, Sopa? Iya School of Performing Arts sekolah para idol itu.
"Kau lihat kan, kata-kata ku itu benar aku tidak berbohong" lanjut Jisoo yang kini menatap Jin.
Jin hanya diam walau sekarang jiwa kompetetivenya tengah membara seperti api,jika bisa digambarkan api itu tak lagi merah,tak lagi biru api itu sudah memutih pemuda itu benar-benar tengah terbakar.
Jin memicingkan matanya.
" Park Jinyoung????!!" ucap Jin sedikit berteriak.
Kyulkyung dan pemuda yang bersamanya menoleh ke arah Jin, Jin menghampiri mereka diikuti oleh Jisoo yang masih keheranan.
"Woahh lama tidak bertemu" ucap pemuda bernama Park Jinyoung itu, menghampirinya dan memeluk Jin.
"kau bersekolah disini? Takdir macam apa ini kalian dipertemukan lagi disini"
"ya, ah sepertinya sebentar lagi kau akan menjadi idol aku dengar kau seorang trainee" ucap Jin mengalihkan pembicaraan sebelum kadar kecanggungan antara dirinya dan Kyulkyung meningkat
"bagaimana kau tahu apa Kyulkyung memberitahumu?? Wah sepertinya kalian sangat dekat"
"Aniya" kata Kyulkyung sebelum kesalahpahaman menyebar
"Aniya, sepupuku ini yang mengatakannya"
"Annyeonghaseyo!!" ucap Jisoo seraya membungkuk dibalas tindakan yang sama oleh Jinyoung.
"Apa kau tidak akan pergi???" ucap Kyulkyung kepada Jinyoung
"sepertinya aku harus segera pergi, aku ada penilaian hari ini, kita harus bertemu lain kali" ucap Jinyoung sambil berlari menuju mobil dan pergi ke sekolahnya sebelum ia terlambat.
Jisoo, Jin dan Kyulkyung berjalan bersama menuju sekolah, mereka berjalan dalam diam hingga pikiran licik menyergap Jisoo.
"yak, Aku lupa, aku harus menemui guru Shin, Eounni! Oppa! aku harus pergi sekarang sebelum guru Shin mengomeliku, bye!" ucap Jisoo lalu berlari meninggalkan dua mahluq itu.
Ck,anak ini benar-benar menjengkelkan
Jin mengumpat dalam hati bisa-bisanya Jisoo meninggalkannya dan Kyulkyung sendiri.
Apa yang harus aku lakukan??? Apa aku harus mengajaknya bicara? Tapi bicara apa???
"uh, Jin???" ucap Kyulkyung mengagetkan Jin
"Ne?"
"Apa kau masih bermain piano???"
Jin hanya mengangguk.
"Jika begitu bisakah kau tampil di acara ulang tahun sekolah?? Acaranya masih sekitar sebulan lagi"
"solo?"
"Aku rasa tidak karena guru Ahn juga menyuruhku mencari siswa yang bisa bermain biola"
"Oke" ucap Jin diiringi anggukan mantap.
Itu cukup melegakan bagi Jin karena Kyulkyung masih mengingat sedikit masa lalu mereka.
Jangan lupa voment ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack
FanfictionKim Jisoo gadis super duper cuek yang hidupnya selalu ribet memiliki adik menyebalkan yang selalu mencari masalah dengannya, ia juga harus menyabarkan dirinya sendiri menghadapi manusia menyebalkan di sekolahnya. tak berhenti disitu saja keribetan...