Kim Jisoo tengah berjalan menuju kelas ketika Jung Hongseok dan Park Chanyeol berdiri berhadapan saling menatap dengan tatapan kebencian tak menyadari jika sekarang mereka telah menjadi bahan tontonan murid lain.
"shit!!! Kenapa harus sepagi ini?????????!!!!!!!!!" teriak Jisoo tanpa suara tanpa aba-aba ia memutar arah
"akan lebih baik jika aku masuk bersama Guru Ahn" gumam Jisoo sambil berbalik arah namun sayang itu terlambat sebuah suara yang sangat familiar di telinganya berteriak memanggilnya.
"Luda??? Junhoe?? Kenapa sekarang????" gumam Jisoo hampir menangis
"aku ada pertanyaan untukmu" ucap Junhoe
"kita masuk kelas dulu" ucap Luda menarik Jisoo ke kelasnya.
"Tumben kalian akur" ucap Junhoe ketika berjalan melewati Chanyeol dan Hongseok yang kini tatapannya mengekor pada Jisoo.
"Aku dan manusia ini??? Hehl!!" teriak Chanyeol lalu berjalan masuk ke kelas.
Kim Seok Jin berjalan menulusuri rak-rak di perpustakaan bukan, dia bukan sedang mencari buku. Dia sedang mencari seorang gadis yang selalu datang, duduk dan membaca di sudut perpustakaan. Ia tersenyum ketika menemukan gadis itu tengah duduk diantara rak-rak buku itu.
"ekhm" Jin berdehem pelan. Kyulkyung yang mendengarnya menatap ke arah sumber suara dan tersenyum simpul.
"Ada apa?" ucap Kyulkyung
"Tidak ada,hanya ingin melihatmu saja" jawab Jin lalu mengambil tempat duduk di hadapan Kyulkyung. Seseorang tolong tarik Kyulkyung sebelum dia terbang terlalu jauh dari daratan.
Mereka membicarakan masa lalu mereka hingga mereka tidak menyadari jika seseorang tengah memperhatikan mereka.
Jisoo dan Minkyeong tengah makan siang di kantin sambil menonton pertandingan futsal terbesar abad ini.
"Aku heran dengan mereka, mereka sama sekali tidak pernah akur" ucap Minkyeong pada Jisoo yang tengah sibuk makan.
"Nugu??"
" dua manusia yang di lapangan itu"
"ck,biarkan saja. jika mereka lelah mereka akan berhenti sendiri"
"1000% betul" ucap Rose mengagetkan dua gadis itu.
"sudah bertemu dengan Guru Jo?"
Rose menganggukkan kepala.
"bagaimana? Lolos?"
"menurutmu??"
"dia lolos" ucap Jisoo
"bagaimana kau tahu? Dia belum menjawabnya" ucap Minkyeong
"apa kau pikir dia akan sepercaya diri itu berbalik bertanya pada kita jika dia tidak lolos??"
"Yeokshi, Kim Jisoo. jika tidak jenius akankah dua orang gila itu memperebutkanmu"
"Dua orang gila??? Siapa yang satunya????" ucap Minkyeong sambil menoleh ke arah lapangan mencari orang gila kedua.
"Jangan katakan orang gila yang satunya itu Jung Hongseok?!!!!!" lanjutnya
Rose mengiyakan.
"pantas saja mereka selalu bertengkar, ah kenapa Chanyeol tidak mengalah saja. Itu sudah jelas jika kau pasti memilih Hongseok"
"apa kau harus sejelas itu menghina Chanyeol di depan sepupunya??" ucap Rose
"Maaf, tapi itu fakta"
Obrolan ketiga gadis itu terhenti karena para siswa lain di kantin itu berlari menghambur ke arah lapangan futsal di depan kantin.
"Ada apa??"
"Apa ada gempa???"
"ada apa???!!!"teriak Rose panik
"Chanyeol dan Hongseok bertengkar"
"mereka saling pukul"
Minkyeong berdiri
"Kau mau kemana??" ucap Rose
"Apa kau tidak ingin melihatnya???"
Jisoo kini mulai bergumam meyakinkan dirinya sendiri jika mereka bukan bertengkar karena dirinya tapi bertengkar karena score futsal.
Jisoo beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari tempat itu.
"yak, Jisoo kau pergi kemana??"
" ke ruang guru"
"Apa harus lapor???? Kau ingin mengirim mereka ke neraka?........." ucap Minkyeong
"YAK, KIM JISOO!!!! Untuk kali ini saja jadilah malaikat"
"apa kau tidak kasihan pada Chanyeol?????" ucap Rose
"kenapa aku harus menyelamatkan mereka???" dan dibalas dead glare oleh Minkyeong
Jisoo menghela nafas panjang dan mengambil seember air yang ada di hadapannya dan berlari menuju tempat Hongseok dan Chanyeol bertengkar.
Byurr.....
Jisoo menatap dua manusia yang tengah berdiri basah kuyup dihadapannya dengan tatapan membunuh.
"Kenapa berhenti??? LANJUTKAN!!!" ucap Jisoo membuat murid lain yang ada disana begidig ngeri
"kenapa berhenti?? Itu tadi sangat SERU!!!"
Jisoo menghela nafas
"Pergilah sebelum guru datang kemari" lanjutnya.
Hongseok dan Chanyeol berjalan mengikuti Jisoo hingga langkah mereka dihentikan oleh Guru Park, Guru Kesiswaan yang super duper disiplin. Guru Park mengusir seluruh siswa menyuruh mereka untuk kembali ke kelas masing-masing.
"Kalian bertengkar???"
"Mereka hanya bertengkar kecil karena score futsal" ucap Jisoo mencoba menyelamatkan mereka dari Guru Park.
"Aku tahu jika kau ketua kelas mereka, Kim Jisoo, tapi mereka sudah melanggar peraturan, mau tidak mau sekolah harus mendisiplinkan mereka. Kau bisa kembali ke kelas mu"
Jisoo masuk ke kelasnya disambut tatapan takut oleh teman sekelasnya. Jisoo langsung duduk dengan kepala menempel pada meja.
"Kau tadi sangat keren, aku jamin ketua siswa tahun depan adalah Kau" ucap Junhoe
"Jisoo, Guru Jung absent hari ini, Kelas 11-1, mengatakan ada tugas dari Guru Jung" ucap Bambam
Jisoo menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya hari ini. Jisoo berjalan masuk ke ruang guru dan mencatat note yang ditinggalkan guru Jung tak sengaja ia melewati ruang kesiswaan, ruangan yang berada disamping ruang guru,ruangan yang ditakuti banyak siswa atau disebut juga ruang penyiksaan.
"Pasti kau yang memulainya,kan Park Chanyeol???" ucap seorang guru wanita yang dari wajahnya saja sudah sangat menyebalkan.
" Meskipun aku katakan bukan aku yang memulai pertengkarannya, tidak akan ada yang percaya. Kalian sudah melabeliku dengan sebutan TROUBLEMAKER. Hukum saja aku" ucap Chanyeol.
Jisoo hanya bisa menelan ludah, lalu ia pergi meninggalkan ruang guru.
ini ceritanya gwe mau bikin conflict biar ceritanya cepet selesai, tetep read and vote ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack
FanfictionKim Jisoo gadis super duper cuek yang hidupnya selalu ribet memiliki adik menyebalkan yang selalu mencari masalah dengannya, ia juga harus menyabarkan dirinya sendiri menghadapi manusia menyebalkan di sekolahnya. tak berhenti disitu saja keribetan...