23_ Kisah yang Tersembunyi

21K 1.6K 47
                                    

Puter lagunya di mulmed biar masuk

Semua barang-barang kenangan album foto yang disimpan dengan rapi oleh Jelina dikeluarkan dari galerinya. Ia dekap dengan erat sebuah potret dirinya bersama Javier dan Fariz dari buku diary yang terawat rapi meski berdebu. Di balik gambar itu tertulis dengan jelas best friend forever.

Angin yang masuk melalui kisi-kisi berembus dengan gusar menerbangkan foto itu ke jendela yang terbuka. Jelina berlari dengan tergesa-gesa untuk mengambil foto yang tersapu angin. Dirinya mencari ke sekitar halaman di rumahnya tetapi tak ia dapati lembaran potret itu. Dibukanya gerbang pintu rumahanya. Perempuan itu langsung berlari tak menentu seperti orang gila.

Matanya menyelisik ke setiap sudut jalan rumahnya. Netranya terpaku pada sebuah gitar klasik yang tergeletak di atas bangku di bawah pohon beringin. Diambilnya instrumen musik itu.

Air mata terjatuh begitu saja dari pelupuk netranya. Bayang-bayang masa lalu merambat ke otaknya. Dirinya rindu saat bisa menghabiskan waktu bersama Javier. Dulu mereka sering sekali bernyanyi bersama. Javier yang memetik senar gitar dan dirinya yang bernyanyi.

Jelina melupakan tujuannya mencari foto. Dirinya langsung duduk sambil memainkan gitar klasik itu seraya menyanyi. Dia nyanyikan lagu berjudul The Day After Tommorow. Lagu itulah yang terakhir kali didengar Jelina dari suara merdu Javier.

Please tell me why do birds
Katakanlah padaku kenapa burung-burung

sing when you're near me
Bernyanyi saat kau di dekatku

sing when you're close to me
Bernyanyi saat kau dekat denganku

Jelina memejamkan matanya sembari mengingat masa-masa saat dirinya bersama Javier meski jemarinya terus memetik gitar.

They say that I'm a fool
Mereka bilang aku ini bodoh

For loving you deeply
Karena teramat mencintaimu

Loving you secretly
Diam-diam mencintaimu

Jelina mengingat kembali saat dirinya membuat surat cinta dan ia buang ke kolam ikan karena dia tahu cintanya adalah racun. Namun, dia dengan sadar masih mendamba kalau Tuhan memberikan keajaiban untuknya bisa menghabiskan hari yang indah bersama orang yang ia cintai. Dari kecil dia tak pernah bermimpi bersanding dengan pria itu karena dia tahu diri ada pembatas yang begitu kokoh antara dia dan lelaki itu. Bertahun-tahun dia menepis perasaan itu.

But I crash in my mind
Tapi pikiranku kacau

Whenever you are near
Tiap kali kau dekat

Getting deaf, dumb and blind
Jadi tuli, bisu dan buta

Just drowning in despair
Tenggelam dalam rasa putus asa

I am lost in your flame
Aku hilang dalam baramu

It's burning like a sun
Yang membakar bak mentari

And I call out your name
Dan kuteriakkan namamu

The moment you are gone
Di saat kau tak ada

Wajah cantik Jelina sudah basah dengan air mata. Namun, ada seseorang yang menghapus air mata itu dengan sapu tangan. Lelaki itu juga ikut melantunkan lagu yang dinyanyikan Jelina. Gadis itu langsung membuka matanya dan menghentikan permainan musiknya.

"Fariz, kenapa kamu di sini?" tanya Jelina dengan suara serak. Lelaki itu tersenyum simpul.

"Selamat ulangtahun. Aku hanya ingin mengatakan itu tapi aku tak menyangka kau malah menangis seperti itu. Lagu itu benar-benar cocok untukku yang mencintai gadis itu diam-diam. Dulunya aku tak suka lagu itu dan seharusnya aku benci saat perpisahan terakhir kita ketika Javier menyanyikan lagu itu tapi entah kenapa malah sebaliknya," jelas Fariz dengan suara yang dibuat seceria mungkin meski hatinya tak karuan.

"Benarkah?"

Fariz mengangguk.

"Kenapa aku merasa Javier itu mencintaimu dan lagu itu memang ditujukan untukmu dulu. Aku merasa dia tak mencintai Camelia tapi otakku mendoktrin kalau Javier berkhianat."

"Kenyataannya memang Javi berkhianat. Dia memilih Camelia daripada kau sahabatnya. Javier tak mungkin memiliki perasaan kepadaku. Itu lelucon yang sangat tak masuk akal."

Jelina terkekeh. Meski hatinya terasa tersayat-sayat. Fakta yang ia alami begitu menyakitkan tatkala sahabat yang menjadi sandarannya telah membuangnya.

"Kadang apa yang kita dengar tak seperti apa yang ada di dalam hati. Apalagi, Javier tidak pernah mengatakan mencintai Camelia. Bisa jadikan memang rasa itu tidak ada. Aku merasa kalian saling mencintai. Sahabat hanya embel-embel saja."

"Kau tahu siapa yang aku cintai selama ini. Hanya kau, Fariz Gibran Alfatah!" Suara Jelina menaik.

Sosok yang tak jauh berdiri dari tempat Jelina dan Fariz merasa terluka mendengar ucapan Jelina. Hatinya seperti terpecah belah. Javier, sang pria naas itu langsung pergi sambil melanjutkan lagu yang terputus tadi.

Please tell me why can't I
Katakanlah padaku kenapa aku tak bisa

Breathe when you're near me
Bernafas saat aku di dekatmu

Breathe when you're close to me
Bernafas saat kau dekat denganku

I know, you know I'm lost
Aku tahu, kau tahu aku hilang

In loving you deeply
Terlalu mencintaimu

Loving you secretly
Diam-diam mencintaimu

secretly
Diam-diam

Javier langsung memasuki mobilnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau dengarkan Jelina tidak menyukaimu. Dia hanya mencintai Fariz. Fariz juga sudah melamar Jelina. Lupakan dia, Jav. Kita bisa kembali seperti semula," ujar Camelia dengan tatapan memohon.

"Dari awal hubungan kita salah. Aku tak mencintaimu. Aku terpaksa menjadi kekasihmu agar Jelina bisa bersama Fariz. Bodohkan? Nyatanya aku tak rela mereka bersama. Seharusnya dulu aku berjuang mendapatkannya. Lagipula, kau istri orang. Aku bukan perusak rumah tangga orang. Maaf."

Javier menatap Camelia lekat penuh penyesalan.

"Jav, sebentar lagi aku akan bercerai dengan Mas Rasyid. Kita bisa bersama lagi," bujuk Camelia dengan air mata yang mulai menetes.

"Pernikahan bagiku bukan main-main. Aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku jadi aku tak ingin membuat kesalahan. Carilah pria lain."

***

R

issa dan Rasyid sedari tadi hanya menjadi pendengar Camelia yang terus menangis. Mereka sebenarnya ingin bertanya ada masalah apa. Namun, perempuan itu sudah memberi larangan keras untuk tidak bertanya apapun yang terjadi.

"Hiksss ... hiksss ... Mbak Ris, kenapa cinta sesakit ini?" ujar Camelia sambil memegang dadanya.

"Mbak Riss, kenapa dia tega PHPin aku?"

"Kenapa harus kakakku yang dia cintai. Apakah aku sangat jelek?"

"Iya, kau jelek sekali. Kalau tak percaya coba ngaca," ujar Rasyid sambil menunjuk cermin besar di tengah ruangan.

Camelia langsung berlari ke arah cermin.

"Jangan lari-lari kau baru bisa berjalan!" teriak Rissa khawatir.

"Tidakkkkk! Aku tak cantik lagi seperti Song Hye Kyo."

Rasyid dan Rissa hanya menggeleng-gelengkan kepala saja dengan tingkah aneh Camelia.

Tbc

Sepertinya para pembaca Dua Istri sudah banyak yang hilang?
Terimakasih yang masih setia.
Aku cinta kalian.

2 Februari 2017

Unintended Marriage (Lagi Buka Privat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang