Akhirnya, sekian lama menikah Rissa bisa menghabiskan waktu bersama Rasyid karena lelaki itu selalu sibuk dengan pekerjaannya. Dua tahun setelah perceraian suaminya dengan Camelia itu membuat keadaan rumah sepi sekali karena tak ada orang lain selain dirinya jika suami tercintanya itu pergi ke luar kota. Mereka juga belum dikaruniai momongan. Oleh karena itu, Rissa sangat senang saat Rasyid mengajaknya ke Garden by the Bay.
Garden by the Bay, adalah taman kota yang luas, menawarkan pemandangan pantai memukau pada ketiga kebun rayanya, yang mencakup lebih dari 101 hektar lahan reklamasi. Terletak di sebelah Marina Reservoir, Gardens by the Bay menawarkan pemandangan pantai yang luar biasa. Destinasi holtikultura pemenang penghargaan ini, mencakup 101 hektar lahan reklamasi, dan terdiri dari dua area utama - Bay South Garden dan Bay East Garden.
Bay South Garden adalah kebun raya terbesar di antara semuanya. Terinspirasi oleh anggrek, desainnya mirip dengan bunga kebanggaan nasional, Vanda 'Miss Joaquim'. Juga terdapat Supertrees yang sangat besar di sini. Kebun raya vertikal berbentuk pohon ini tingginya sekitar sembilan sampai 16 lantai. Berjalan di jembatan gantung di antara dua Supertrees untuk menikmati pemandangan kebun raya ini. Pada malam hari, pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan koreografi cahaya dan suara di Garden Rhapsody di antara Supertrees.
Salah satu yang unik di Gardens by the Bay adalah Cloud Forest. Dengan taman-taman di dalamnya, gunung setinggi 35 meter diselimuti kabut dan tanaman yang rimbun mengelilingi air terjun dalam ruangan tertinggi di dunia. Di sini, pengunjung akan menemukan kehidupan tanaman dari dataran tinggi tropis 2.000 meter di atas permukaan laut.
Kecantikan alami kebun raya yang diwujudkan di dalam ruangan. Bersantap di berbagai pilihan tempat di seberang kebun raya, dari cafe yang kasual sampai restoran kelas atas, semua dengan interior yang dirancang untuk merefleksikan Gardens by the Bay yang indah.
"Mas, aku gak pernah menyangka bisa kembali ke negaraku," ujar Rissa sembari menatap sekelilingnya.
"Kenapa kamu berpikir seperti itu, Ris?" Rasyid menatap lekat wajah istrinya yang semakin hari terlihat berisi. Mungkin perempuan itu menghabiskan waktu kosongnya untuk menikmati banyak hidangan makanan, pikir Rasyid.
"Aku tak tahu. Alasan pastinya. Aku senang sekali sejak satu tahun yang lalu Mas mengajakku pindah ke Singapura. Aku terasa terlahir kembali," jelas Rissa diakhiri senyuman manis yang membuat Rasyid gemas. Dicubitnya pipi Rissa itu.
"Kamu gendutan? Sekarang nafsu makan kamu juga banyak."
Rissa hanya terkekeh. Diambilnya sebuah amplop dari rumah sakit. Diberikannya surat keterangan dokter itu.
Rasyid menerima dengan ragu amplop yang diberikan Rissa. Namun, ia tetap membaca. Surat itu menyatakan Rissa tengah mengandung anaknya. Genap dua bulan sekarang.
"Ini serius, Ris?"
Rissa hanya mengangguk.
Rasyid langsung memeluk Rissa dengan senyuman bahagia.
"Ohh bagus. Gue disuruh beli makanan biar kalian bisa mesra-mesraan gitu?" ujar Fariz dengan wajah yang dibuat sekesal mungkin.
"Fitnah! Adanya lo yang mau mesra-mesraan ama adik gue. Kalau gak mana mungkin Baby Arvan dititipin Umi," elak Rasyid sambil melepaskan pelukannya lalu mengambil minumannya yang dibawa Qila.
"Apaan sih, Kak? Orang kita juga niat jalan-jalan kok," ujar Qila sebal.
"Mas Rasyid cuma bercanda kok, Qil," jelas Rissa.
Qila yang penasaran dengan surat yang dibawa kakaknya pun mengambilnya tanpa permisi. Dibacanya dengan seksama.
"Rissa, hamil? Akhirnya, kalian punya anak juga."
"Qil, kamu gak sopan. Ngambil surat keterangan dokter punya orang tanpa permisi!" Rasyid langsung mengambil kembali surat itu.
"Ya, maaf. Kan kepo?"
"Sayang, bener tuh yang dikatain abang kamu. Jangan diulangin, ya." Fariz mengusap-usap bahu istrinya itu lembut.
"Iya, suamiku yang paling ganteng sedunia."
Rasyid yang mendengar itu serasa ingin muntah. Dirinya langsung mengajak istrinya pergi agar tidak tertular pasangan alay itu.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam tetapi Rissa belum juga bisa memejamkan matanya. Diliriknya Rasyid yang terlelap sambil memeluknya itu membuatnya tak tega membangunkan suaminya itu. Ia mencoba memejamkan matanya lagi tetapi hasilnya nihil. Pergerakan tubuhnya membuat Rasyid terbangun dari alam mimpinya.
"Kamu kenapa?" tanya Rasyid cemas dengan suara paraunya.
"Aku mau lihat Mas Rasyid pakai baju cewek," ujar Rissa ragu.
Rasyid terkekeh.
"Ceritanya kamu ngidam?"
Rissa mengangkat bahunya. Beberapa waktu kemudian ia mengangguk.
"Mungkin, Mas."
"Oke, tapi baju kamu muat gak aku pakai?"
"Ada kok yang kebesaran pasti muat. Mas juga dandan ya pakai make-up aku."
Rasyid hanya mengangguk. Lelaki ini akan melakukan apa saja demi istri dan anaknya. Meski akan terasa aneh jika dia harus memakai baju dan berdandan seperti perempuan.
Lelaki itu bergegas turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya sebelum menggunakan gamis milik Rissa. Rissa juga langsung mempersiapkan kosmetiknya.
Sekitar satu jam Rissa mendandani suaminya itu secantik mungkin. Begitu selesai dirinya langsung berfoto dengan suaminya itu.
"Mas, kamu cantik banget." Rissa tersenyum melihat hasil jepretannya.
"Iya, dong. Kalau aku terlahir jadi cewek pasti cantik kalau jadi cowok ya ganteng bangetlah," ujar Rasyid sambil mengedipkan mata sebelah kirinya.
"Ihh, PD gila. Mas Rasyid itu jelek tahu," bohong Rissa yang langsung mendapatkan ciuman di pipinya dari Rasyid.
"Kamu gemesin. Kamu itu gak bisa bohong. Kalau aku gak ganteng ya kamu enggak kepincut sama aku."
"Aku cinta sama Mas tulus bukan karena Mas ganteng apa enggak."
"Iya, aku tahu. Aku juga sangat mencintaimu dan calon anak kita."
The end
7 Februari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Unintended Marriage (Lagi Buka Privat)
General FictionCERITA DIPRIVAT Follow=> masukin library baru bisa baca kalau gak di log out dulu. Sequel dari Hidden Husband (Remake from AIP) Dulu ketika kecil aku berharap dapat menikah dengan orang yang kucintai dan semesta mengabulkan. Aku Arissa Husein dapat...