•Ae Ri POVDengan samar-samar aku mendengar suara bel, segera saja aku melompat dari sofa. Sebenarnya dari tadi aku tidak bisa tidur dan terus memikirkan pria brengsek itu. Sembari berjalan aku melirik jam yang terletak di nakas.
"Sudah pukul 22.30 dan dia baru pulang. Huh, Pria menyebalkan." Aku berlari dengan cepat menuruni tiap anak tangga.
Ketika aku berada didepan pintu, betapa terkejutnya aku ketika membuka pintu-Dia terlihat kacau. Jimin menjadi limbung. Tubuhnya menjadi tak imbang dan hampir ambruk begitu saja, untung saja aku dengan sigap menahan tubuhnya yang berat.
Dengan susah payah akupun memapahnya masuk ke kamar, aku membaringkan tubuh kekarnya di ranjang dan melepaskan sepatunya. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia pulang dengan keadaan mabuk berat seperti ini? Ku kira dia akan bersenang-senang dengan para j****g itu.
Sebenarnya aku juga kasihan padanya dan tanpa sadar aku sudah menyentuh wajahnya. Ku lihat garis wajahnya yang membuat dia terlihat tegas. Kau tampan. Sungguh.
Hmm! Dia bergumam dalam tidurnya. Suaranya sangat sexy membuat aku lupa diri. Aku mencoba membuka kancing kemejanya yang sontak memperlihatkan dada bidangnya. Aku tidak tahu setan apa yang sudah merasukiku, dengan ragu-ragu aku menyentuhnya. Akhirnya tanganku berjalan menyentuh kulit dadanya. Aku bisa merasakan otot-ototnya yang kekar.
"Kau sedang apa?" tanyanya dengan suara yang serak. Sontak aku menarik tanganku karena terkejut. Dan tanpa kuduga Jimin menarik pergelangan tanganku.
"Mi-mianhae..." aku tertunduk malu. Ya ampun aku kepergok basah sedang mencari kesepatan dalam kesempitan. Arrrgh!!
"Kau suka tubuhku?" ucapnya lagi dengan mengganti posisi tidurnya menjadi duduk.
"A-aku.. min-," hmmpbbt! ucapanku terputus karena bibirnya membungkamku. Aku benar-benar kaget. Jimin, Jimin menciumku lagi.
Perlahan dia mulai menggerakkan bibirnya, melumat, mencicipi setiap inci bibirku. Aku yang sangat terlena dengannya langsung membalas ciumannya dengan lembut.
"Aaakkhh..." Dia mengigit bibir bawahku dan lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku yang sedikit terbuka. Lidahnya mengabsen setiap komponen dalam mulutku.
Lidah Jimin mengoda lidahku agar bermain bersamanya. Entah kenapa aku suka dia melakukan ini lagi, akupun menyambut godaan lidahnya. Lidah kamipun saling bertautan, saling menarik, mengecap satu sama lain. Dia menghisap lembut lidahku ke dalam mulutnya.
Kali ini pasti kami akan melakukannya walaupun aku tahu Jimin dalam keadaan sadar atau tidak sadar. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Akupun menelusuri setiap inci rongga mulutnya. Aku mengalungkan lenganku di lehernya untuk memperdalam ciuman kami.
"Sssshh... Nggghhh..." Ku rasakan tangannya meremas payudaraku yang sudah tidak tertupi oleh bra di balik gaun tidurku.
"Aaaakkkh...aaaahh ssssh..." Jimin semakin kencang meramas payudaraku yang sudah menegang. Dia memilin puttingku yang mengeras. Sementara tangan yang satu sibuk dengan payudaraku, tangan yang satunya dia tidak sia-siakan untuk membuka tali gaun tidurku yang membuat gaunku meluncur bebas ke pinggangku.
•Author POV
Jimin melepaskan tangannya di payudara Ae Ri. Dia menarik ke atas Ae Ri hingga kini berada di pangkuannya. Jimin mendaratkan lagi ciumannya pada istrinya dan membuat Ae Ri mengalungkan lengannya lagi ke leher Jimin.
"Nggghhh... Sssssshh... aaaaakkh..." Ae Ri merasakan kini kedua tangan Jimin meremas payudaranya dengan lembut. Awalanya saja yang lembut, lama kelamaan Jimin semakin gencar meramas payudara Ae Ri dengan kasar dan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vault Sky [✔]
RomansaWARNING NC21+ "Dalam hitungan detik berikutnya, aku pasti akan mendapatkan hatimu." -Jimin "Aku rasa kau yang akan jatuh duluan ke dalam pesonaku tuan Park." -Ae Ri "Bisakah kau melupakannya? Aku akan membahagiakanmu, tinggallah bersamaku." -Jungko...