16

7.4K 352 29
                                        

●Ae Ri POV

Ku tekan kepala Jimin dengan tanganku hingga dia menggodaku dengan lidahnya yang nakal. Jimin membuatku seperti orang depresi dengan tingkah lakunya yang begitu nakal.

"Jimmhhhh... nggghhhh..."

Nikmat. Ku dengokkan kepalaku ke atas dan mencapai nikmatnya sentuhan dari suamiku. Dengan lincahnya dia menusuk-nusuk kewanitaanku menggunakan lidahnya itu.

Ia memberhentikan aksinya dan mendongak ke atas. Kepalanya menyelip ke atas kewanitaanku. "Dalam hitungan detik berikutnya kau akan jatuh ke dalam pesonaku nona Nam, maksudku nona Park," kata Jimin.

"Nggghhh... aaaahhhh.... Aaaaaahhhh... apaaahhh?"

Aku mendesah dan mengeluarkan smirkku. "Tsk! Apa yang nggghh... kau katakan tuan Park?" ketusku mengangkat sedikit kepalaku dan menoleh ke bawah. Aku tidak menerima ucapan Jimin.

"Bukankah kau sudah jatuh ke dalam pesonaku terlebih dahulu sayang hm?" ledeknya.

"Tidak. Kau yang duluan jatuh cinta padaku, apa kau tidak mau mengakuinya?"

Jimin bersmirk dan merangkak ke atas tubuhku. "Ke-kenapa? Apa aku salah berbicara?" gugupku.

Dia menggeleng dengan antusias dan memandangi payudaraku. Apa maksudnya?

"Yaak. DASAR MESUM!!!" Ku tutupi payudaraku dengan menyilangkan kedua tanganku.

Dia tertawa terbahak-bahak. "Kau ingin tahu sesuatu?" ucapnya lirih. Aku mengangguk mengiyakan.

"Kenapa kau menyukai pria mesum sepertiku?"

DUAAARR...

Pertanyaannya membuatku tak berkutik. Aku menggigit bibir bawahku. Apa aku harus memberitahunya bahwa aku menyukai semua yang ada pada dirinya termasuk ke mesumannya. Pikirku.

"Emm. A... aku kenapa? Itu ak-aku... menyu―,"

CHUUUU

Jimin membungkam bibirku sebelum melengkapi kata-kataku. Dia melumatnya dengan ganas.

"Nggghhhh... Jimmm... innnn-aaahhh..."

Tangannya mulai beraksi lagi dengan mengulum payudaraku dengan gerakan memutar. Memilin puttingku-hingga memainkannya dengan ibu jarinya.

Ku lingkarkan tangaku ke lehernya dan menurunkan kepalanya untuk memperdalam ciuman kami.

"Mmmmmphh... Ae.. ssshhh... Ri-aaaaahhh..." desahnya pun keluar.

Ia menurunkan tangannya ke perutku dan menelusuri seluruh bagian tubuhku. Ia semakin turun ke salengkangku dan mengelu-elusnya dengan lembut.

"Sssshhhhhh.... Saya.... Nggggghhhh...."

"Akkkkkhhhh!!!"

Aku terkejut ketika Jimin menusuk kewanitaanku dengan jarinya. Dia tidak memberiku aba-aba. Dasar mesum ini. Umpatku dalam hati.

"Ngggghhh sssshhhh... mmmmpphh..."

"Kita mulai sayang," katanya bersamaan dengan melepaskan ciumannya.

Ku gigit bibir bawahku dan mengangguk mengiyakan permintaannya itu. Ku tatap wajah Jimin dengan lembut, ku angkat tanganku dan mengelus pipinya. Dia tersenyum dengan tulus.

"Kau tahu? Jika kau tersenyum seperti itu, aku melihat sisi Jimin yang dulu. Senyuman tulus ketika kau memelukku di dalam taksi itu."

"Benarkah? Apa kau masih mengingatnya?" girangnya. Aku bergumam mengiyakan.

My Vault Sky [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang