15

7.2K 380 22
                                        

●Ae Ri POV

Ku mainkan junior Jimin dengan penuh antusias. Aku tidak tahu kenapa aku seperti ini. Dia yang menggodaku duluan. Sungguh. Bukankah kami disini memang pantas melakukan semua ini?

"Hhhhhmmm.. sssshhhh... aaaaakkkhhhh aakkkkkh..." racaunya.

Terus saja ku mainkan juniornya, ku urut juniornya dengan cepat. Aku menggodanya dengan menggelitik twinsball dan membuat dia mendesah hebat.

"Aaahhh... nggggh... mmmphh... cukuphh..."

"Huh? Bukankah kau ingin dipuaskan?" godaku meramas twinsballnya lagi.

"Aaakkhhh... oouugh... baiklah-baiklah, kau memang pandai memuaskanku."

"Apa kau menyerah tuan Park?" ledekku.

BRUGGGH

Aku terhempas ke kasur. Dia menghempasku dengan kasar, dia menindihku dengan tubuh besarnya itu. Ia mentapku dan kemudian mendaratkan ciumannya ke payudaraku.

Dia menjadi sangat buas dan tidak terkendalikan. Dia semakin menggemaskan. Rambut jatuhnya menyentuh permukaan dadaku. Dia menghisap puttingku dengan sangat bernafsu. Dia seperti tidak ingin melewatkan setiap inci didalam diriku. Aku pun menikmatinya.

"Jimmm... ngggggghhh sssshhhh aaaaaahhhhhh.... Aaakkkh!!!" hitunglah Ae Ri-ah. Apa kau bisa menghitung ini ke berapa kalinya kau orgames dengan perlakuan suamimu sendiri? Ini akan menjadi malam yang panjang untukku dengannya.

Dia mengulum payudaraku dengan sangat kasar. Jimin seperti orang kesetanan sekarang. Ya, aku tahu dia pintar memuaskanku dengan perlakuannya. Dia meraup payudaraku dengan sangat rakus. Bagaimana tidak, orang yang ku hadapi saat ini seperti bukan Jimin suamiku.

"Emmppt... Ae Ri-ah..."

"Jim... pelan ngggggh.. pelan..."

Ku rasakan pergerakan kepala Jimin yang mengangguk diatas dadaku. Ku harap dia memperlakukanku dengan istimewa.

"Sssshh... aaaahh.. aaaaaahhh... mmmpphh..."

Aku terdiam sejenak ketika Jimin mulai mengulum payudaraku dengan pelan dan hati-hati. Baguslah jika dia mengerti apa yang ku maksud. Tak lama kemudian Jimin berhenti dan secara bersamaan kita saling menatap-ia menengadah ke atas dan aku menunduk, ini membuatku sedikit kaget. Kenapa dia berhenti?

"Ada apa sayang hm?" tanyaku lirih.

Dia mengeluarkan smirknya. Menakutkan, menurutku. Aku rasa aku dalam masalah sekarang. Apa yang akan dia perbuat padaku?

"Kau sangat menggoda Ae Ri-ah," rayunya. Aku tercengang dengan ucapannya.

Ku daratkan pukulanku dipunggung kekarnya. "Mboya! Jangan memujiku seperti itu, aku jadi malu."

Ia sedikit meringis. "Ani! Itu kenyataannya. Bodohnya aku yang baru menyadarinya."

Kami tersenyum bersama dengan malu-malu. Mengapa ini sangat canggung? Aku salah tingkah dibuatnya.

●Author POV

Ciuman Jimin mulai naik ke area leher Ae Ri. Dengan hitungan detik Ae Ri terjerumus ke dalam pesona pria yang menyandang status sebagai suaminya itu. Mereka berdua tersipu malu. Menurut mereka ini seperti bulan madu pertama.

Tak mau berlama-lama, ciuman Jimin kini menjalar ke leher jenjang Ae Ri. Ia menjilat area sensitif itu dan membuat Ae Ri menjabak rambut belakang Jimin dengan keras. Keduanya mendesah.

"Aaaakkh... sssshh Ae Ri-ah..."

"Jim... mmppphhh..."

Berubah, Ae Ri kini berubah ketika Jimin mulai menghisap lehernya dengan antusias, ia menekan kepala Jimin untuk memperdalam hisapan pada lehernya itu.

My Vault Sky [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang