Author POV
" Sepertinya kau memang suka berjalan dengan kostum seperti itu?"
Andira yang sedang memperhatikan taman yang berada di belakangnya, memutar tubuhnya dan sedikit tak percaya melihat Alfa yang sedang memakai helm dan berada di atas motornya berada tepat di depannya. Ia merasa seperti de javu.
" Astaga!! Kau sungguh mengerikan!!" Kata Alfa tanpa belas kasihan dengan wajah terkejut.
" Apa kau pernah merasakan high heels rancangan Stuart Weitzman di kepalamu?" Kata Andira sambil mengangkat high heelsnya tepat di depan wajah Alfa.
" Aku tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu. Dan kalau kau tak percaya dengan apa yang kukatakan barusan, kau bisa mengeceknya sendiri" Kata Alfa sambil melihat ke arah kaca spionnya. Ia berusaha bersikap tenang dengan ancaman Andira barusan. Meski Andira tak semengerikan saat makanannya dicuri, tapi tetap saja Andira itu bukanlah cewek biasa, ia sedikit menakutkan untuk ukuran cewek.
Andira melirik Alfa tajam dan kemudian maju mendekati motor Alfa. Setelah itu, Andira menundukkan sedikit tubuhnya untuk melihat wajahnya di spion motor Alfa. Dan tepat saat itu, Andira dapat melihat dengan jelas wajah close up seorang cewek yang terlihat sedikit menakutkan dengan riasan matanya yang luntur, seperti zombie. Saking terkejutnya, Andira refleks memundurkan tubuhnya dan akhirnya kehilangan keseimbangannya.
Untuk beberapa saat Andira yakin bahwa ia akan jatuh dengan mengenaskan di jalan, namun sebuah tangan kokoh yang melingkar di pinggangnya menyelamatkannya dari adegan memalukan itu. Andira mengangkat kepalanya dan saat itu juga tatapannya langsung bertemu dengan mata Alfa. Dan dengan jarak sedekat itu, ia dapat melihat dengan jelas mata Alfa. Alfa mungkin tidak setampan Bian ataupun Fian, tapi Andira tak bisa memungkiri kalau Alfa memiliki mata yang indah dengan bulu matanya yang panjang, alis tebal, dan tatapannya yang tajam. Untuk sepersekian detik, tiba-tiba ia merasa sensasi aneh.
" Lihat kan? Kau bahkan terkejut dengan wajah mengerikanmu itu" Kata Alfa santai.
" Auwww!!!" Jerit Alfa di detik berikutnya karena Andira dengan keras mendorong helm yang ia pakai.
" Itu pantas untukmu" Ucap Andira setelah ia dapat berdiri dengan benar.
" Harusnya aku tidak menahanmu tadi " Gumam Alfa kesal.
Andira hanya mencibir mendengar perkataan Alfa. Kemudian Alfa menutup kaca helmnya dan memperbaiki posisi duduknya di atas motornya. Andira memperhatikan Alfa dengan seksama. Dan baru saat Alfa menyalakan mesin motornya, Andira langsung menahan tangan Alfa.
" Kau mau kemana?" Tanya Andira panik.
" Pulanglah. Ngapain lagi? Aku capek habis kerja"
" Terus, kau meninggalkan aku begitu saja?"
" Memangnya apa urusanku? Kau kan yang sendiri ke sini" Kata Alfa yang kembali mau pergi.
" Kau... kau benar-benar tega meninggalkanku di sini? Bagaimana kalau nanti ada orang jahat menculikku?" Kata Andira dengan wajah memelas.
" Ckckck... kemana tadi cewek sadis yang tangannya dapat mematahkan leher seseorang? Lagipula kau tenang saja, tak ada yang berani menculikmu. Mereka pasti berpikir kau hantu yang sedang gentayangan" Sindir Alfa. Mendengar perkataan Alfa, Andira ingin sekali melemparkan high heelsnya ke kepala Alfa, tapi ia menahannya. Ia masih butuh cowok itu.
" Ok ok...baiklah. Aku akan menolongmu tapi kau tahu kan, tidak ada yang gratis di dunia ini?" Ucap Alfa menarik salah satu sudut bibirnya.
Andira memaki dalam hati, ia tak percaya ia akan membuat perjanjian lagi dengan evil bernama Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
High heels vs Sepatu kets
Teen FictionBagi Andira, Fian dan Alfa ibarat high heels dan sepatu kets. High heels dengan keangkuhan, kemewahan, dan kesempurnaannya mengingatkannya pada Fian. Meski menyebalkan, Andira mengakui Fian memiliki semua hal yang diidamkan cewek padanya. Ibaratnya...